Pengertian Belajar Keutamaan Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Keutamaan Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Sebagai landasan untuk menguraikan makna tentang pengertian belajar, berikut ini akan diuraikan beberapa defenisi tentang belajar; W.S. Winkel dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Pengajaran”, menurutnya, pengertian belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas[2]. Belajar adalah perubahan kelakuan, pengalaman dan latihan. Jadi belajar membawa suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai sejumlah pengalaman, pengetahuan, melainkan juga membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuaian diri. Dalam hal ini meliputi segala aspek organisasi atau pribadi individu yang belajar[3]. Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku manusia yang ia dapatkan dari pengalaman hidup dengan menggunakan segala potensi yang dimiliki dirinya untuk menjadi manusia berakhlak, mempunyai ketrampilan sehingga dapat berkomunikasi dengan lingkungannya secara baik. Dengan kata lain bila 5 seseorang itu beraktivitas kemudian tidak ada perubahan tingkah laku yang baik itu bukanlah hasil proses belajar. Akan tetapi bila seseorang itu menjadi lebih baik itu dinamakan hasil dari proses belajar.

2.1.2 Keutamaan Belajar

Ditinjau dari sudut pandangan agama, manusia mempunyai kewajiban untuk belajar. Ayat Al qur’an yang pertama kali diturunkan adalah perintah Allah kepada manusia untuk membaca, belajar tentang kebesaran Allah dalam menciptakan manusia dan alam semesta, serta terdapat pengajaran bagi manusia berakal tentang kehidupan, dan menceritakan kisah-kisah orang- orang terdahulu. Hakikatnya manusia itu diciptakan Allah dan dilahirkan dalam keadaan tidak memiliki ilmu, tidak mengetahui sesuatu apapun, kemudian diberi-Nya penglihatan, pendengaran agar kita sebagai manusia pandai bersyukur dengan cara mencari ilmu itu[4]. Jelaslah bahwa mengapa manusia harus belajar agar memiliki ilmu yang berguna bagi kehidupannya sehingga ia menjadi seorang insan yang beriman dan berakhlak mulia. Menurut Muhibin Syah, belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya[5]. Dari keterangan di atas bahwa keutamaan belajar itu adalah untuk meningkatkan ilmu yang bermanfaat mengatasi persoalan hidup, menuntun manusia pada jalan yang lurus, dan menghindarkan diri dari jalan yang dapat membinasakan manusia, mengarahkan manusia pada kemuliaan hidup, 6 meningkatkan harga diri dan kehormatan di mata Allah SWT dan masyarakat[6]. Sebenarnya masih banyak keutamaan belajar selain yang tersebut di atas. Intinya manusia itu akan menjadi orang yang berhasil dan berkedudukan mulia bila ia mau belajar dengan sungguh-sungguh.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar