meningkatkan harga diri dan kehormatan di mata Allah SWT dan masyarakat[6].
Sebenarnya masih banyak keutamaan belajar selain yang tersebut di atas. Intinya manusia itu akan menjadi orang yang berhasil dan berkedudukan
mulia bila ia mau belajar dengan sungguh-sungguh.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar merupakan proses dalam diri manusia untuk melakukan perubahan perilaku yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
Keberhasilan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ;
2.2.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berasal dari individu siswa itu sendiri. faktor tersebut
terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis
meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Dalam penelitian ini faktor internal tersebut meliputi kecerdasan,
kesehatan, minat dan pengembangan diri serta motivasi[7]. http:id.wikipedia.orgwikiKecerdasan - cite_note-1
a. Kesehatan
Sehat berarti dalam kondisi prima yang berarti semua anggota badan bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap proses
7
belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, kurang
konsentrasi dan mudah ngantuk.
Menurut Syah, kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, sebab seorang siswa yang sehat jasmani dan rohani maka akan giat
dalam belajar tanpa adanya rintangan, sedangkan bila siswa tersebut sakit maka akan merasa malas dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap
pencapaian prestasi belajarnya. Kondisi tubuh yang lemah akan menurunkan kemampuan untuk menerima pelajaran sehingga materi yang dipelajari kurang
atau tidak dapat masuk. Kondisi organ-organ khusus seperti tingkat kesehatan, indera penglihatan dan pendengaran juga sangat mempengaruhi kemampuan
siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan yang diberikan di kelas[8]. Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan
dapat mempengaruhi prestasi belajar. Kesehatan merupakan kondisi fisik seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika jasmaninya bugar, dan rohaninya
tidak terganggu sakit. Jika siswa dalam keadaan sakit, kondisi fisiknya lemah, panca inderanya terganggu, maka siswa tersebut tidak akan maksimal
menerima materi pelajaran, apalagi sering tidak hadir ke sekolah lantaran sakit. Hal ini akan berpengaruh pada prestasi belajarnya.
b. Minat
Minat adalah kecenderungan untuk memilikisuka terhadap sesuatu. Seorang siswa yang berminat terhadap satu pelajaran tertentu cenderung untuk
8
memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi itu akan memberi dampak yang baik terhadap prestasi belajarnya.
Menurut Slameto, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan itu diminati,
diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Siswa akan segan untuk
belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan. Sebaliknya jika bahan pelajaran menarik minat siswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan[7].
Sedangkan menurut Syach, minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang
mahasiswa yang mempelajari suatu bahan kuliah dengan penuh minat akan memperoleh hasil yang lebih optimal dibandingkan mereka yang tidak atau
kurang mempunyai minat dalam mempelajari bahan kuliah yang sama[8]. Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu diiringi dengan usaha sehingga
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Motivasi