Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

2.4.1 Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

Pada saat akan melakukan analisis jalur, disarankan untuk terlebih dahulu menggambarkan secara diagramatik struktur hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel akibat. Diagram ini disebut Diagram Jalur Path Diagram , dan bentuknya ditentukan oleh proposisi teoritik yang berasal dari kerangka pikir tertentu. Gambar 2.1 Diagram jalur yang menyatakan hubungan kausal dari X 1 sebagai penyebab ke X 2 sebagai akibat Pada gambar 2.1, X 1 adalah variabel eksogenus exogenous variable, untuk itu selanjutnya variabel penyebab akan kita sebut sebagai variabel eksogenus. X 2 adalah variabel endogenus endogenous variable, sebagai akibat, dan ε adalah variabel residu residual variable, yang merupakan gabungan dari: 1 Variabel lain, di luar X 1 , yang mungkin mempengaruhi X 2 17 dan telah teridentifikasi oleh teori, tetapi tidak dimasukan dalam model. 2 Variabel lain, di luar X 1 , yang mungkin mempengaruhi X 2 tetapi belum teridentifikasi oleh teori. 3 Kekeliruan pengukuran error of measurement, dan 4 Komponen yang sifatnya tidak menentu random component. Gambar 2.1 merupakan diagram jalur yang paling sederhana. Gambar tersebut menyatakan bahwa X 2 dipengaruhi secara langsung oleh X 1 , tetapi di luar X 1 , masih banyak penyebab lain yang dalam penelitian yang sedang dilakukan tidak diukur. Penyebab penyebab lain itu dinyatakan oleh ε. Persamaan struktural yang dimilik oleh gambar 2.1 adalah X 2 = ρ X 1 + ε. Selanjutnya tanda anak panah satu arah menggambarkan pengaruh langsung dari variabel eksogenus terhadap variabel endogenus. 1 2 x x Gambar 2.2 Diagram jalur yang menyatakan hubungan kausal dari X 1 , X 2 , X 3 ke X 4 Gambar 2.2 menunjukkan bahwa diagram jalur tersebut terdapat tiga buah variabel eksogenus, yaitu X 1 , X 2 , dan X 3, sebuah variabel endogenus X 4 serta sebuah variabel residu ε. Pada diagram di atas juga mengisyaratkan bahwa hubungan antara X 1 dengan X 4 , X 2 dengan X 4 dan X 3 dengan X 4 adalah hubungan kausal, sedangkan hubungan antara X 1 dengan X 2 , X 2 dengan X 3 18 dan X 1 dengan X 3 masing-masing adalah hubungan korelasional. Perhatikan panah dua arah, panah tersebut menyatakan hubungan korelasional. Bentuk persamaan strukturalnya adalah : X 4 = p X 1 + p X 2 + p x X 3 + ε. 2.2 1 4 x x 2 4 x x 3 4 x Gambar 2.3 Hubungan kausal dari X 1 , X 2 ke X 3 dan dari X 3 ke X 4 Perhatikan bahwa pada gambar 2.3, teradapat dua buah sub-struktur. Pertama , sub-struktur yang menyatakan hubungan kausal dari X 1 dan X 2 ke X 3 , serta kedua, sub-struktur yang mengisyaratkan hubungan kausal dari X 3 ke X 4 . Persamaan struktural untuk gambar 2.3 adalah: X 3 = p X 1 + p X 2 + ε 1 dan X 4 = p x X 3 + ε 2 2.3 1 3 x x 2 3 x x 3 4 x Pada sub-struktur pertama X 1 dan X 2 merupakan variabel eksogenus, X 3 sebagai variabel endogenus dan ε 1 sebagai variabel residu. Pada sub-struktur kedua, X 3 merupakan variabel eksogenus, X 4 sebagai variabel endogenus dan ε 2 sebagai variabel residu. Berdasarkan contoh-contoh diagram jalur di atas, maka kita dapat memberikan kesimpulan bahwa makin kompleks sebuah hubungan struktural, 19 makin kompleks diagram jalurnya, dan makin banyak pula sub-struktur yang membangun diagram jalur tersebut.

2.4.2 Koefisien Jalur