Syarat-Syarat dalam Pengangkutan Laut

4. Syarat-Syarat dalam Pengangkutan Laut

Dalam pasal 491 KUHD disebutkan bahwa yang wajib membayar uang angkutan freight adalah pihak penerima barang, akan tetapi di dalam praktek tentang pembayaran uang angkutan freight dan biaya-biaya lainnya di atur lebih lanjut dalam syarat-syarat perjanjian pengangkutan. Yang dimaksud dengan syarat-syarat disini adalah klausa-klausa dalam perjanjian pengangkutan yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian yang terutama tentang pihak yang akan menanggung biaya-biaya pengangkutan ataupun sampai hal-hal mana saja yang perlu ditanggung biayanya oleh masing-masing pihak. Adapun syarat-syarat perjanjian tersebut antara lain sebagai berikut: 61 a. Free Alongside ship fas Pada syarat ini, pengirim barang meletakkan barang yang akan dikirimkan ke dermaga kade di samping kapal yang akan mengangkut barang-barang yang akan dikirimkan, jadi pengirim barang hanya bertanggung jawab terhadap biaya-biaya pergudangan dan pengangkutan barang dari gudang hingga sampai di dermaga kade di samping kapal akan mengangkatnya, dan biaya-biaya lainnya seperti biaya-biaya pemuatan barang itu ke kapal, biaya pemadatan di atas palka, uang tambang angkutan freight, uang premi asuransi, biaya pembongkaran dan biaya lainnya sampai ke gudang penerima menjadi tanggung jawab pihak penerima. 61 HMN Purwosutjipto, Loc.Cit, hal 34 Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008 b. Free On Board fob Pada syarat perjanjian pengiriman barang seperti ini, pihak pengirim barang menyerahkan barang di atas kapal yang berarti bahwa biaya-biaya yang telah dikeluarkan hingga berada di atas kapal menjadi tanggung jawab pihak pengirim barang, seperti biaya-biaya angkutan ke dermaga tempat kapal bersandar, biaya- biaya pergudangan, dan biaya-biaya pemuatan barang sedangkan biaya-biaya lainnya seperti biaya pemadatan barang itu ke dalam palka, membayar premi asuransi, biaya pembongkaran barang di pelabuhan tujuan dan ongkos-ongkos lainnya sampai barang- barang itu di tangan penerima barang menjadi tanggung jawab pihak penerima barang. b. Free In And Stowed And TermFIOST Pada syarat ini bahwa pihak pengangkut bebas dari semua biaya- biaya muatan termasuk biaya memadatkan dan meratakan. Pihak pengangkut juga dibebaskan dari biaya pembongkaran. Maka apabila syarat pengangkutannya adalah berdasarkan fiost, dalam hal ini pembongkaran dan pemuatannya haruslah dilakukan dengan tepat waktu sesuai dengan yang ditentukan. Apabila dalam waktu yang diperjanjikan pembongkaran terlambat dari yang diperhitungkan, maka pihak yang menangani pembongkaran tersebut akan dikenakan denda demurrage sebagai akibat dari keterlambatannya menangani pembongkaran tersebut, dan Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008 akibatnya terhadap pengangkut adalah pihak pengangkut akan terlambat untuk berlayar kembali. Dalam praktek di lapangan, keterlambatan tersebut mulai dihitung sejak batas waktu free time yang ditentukan habis hingga barang selesai dibongkar dari dermaga tersebut. Kemudian lagi bahwa biasanya pelaksanaan pekerjaan mulai permuatan hingga pembongkaran dilakukan oleh pihak EMKL. c. Free Out FO Dengan syarat ini bahwa bila kapal pengangkut telah sampai di pelabuhan tujuan, maka biaya-biaya pembongkaran dari dalam palka kapal sampai di atas kapal menjadi tanggung jawab pihak pengangkut, sedangkan biaya untuk menurunkan barang dari atas kapal hingga ke dermaga dan biaya-biaya mengeluarkannya dari dermaga menjadi tanggung jawab pihak penerima barang. e. Free In FI Pada syarat ini bahwa apabila kapal yang hendak berangkat ke pelabuhan tujuan hendak mengangkut barang-barang muatannya, maka biaya-biaya pemuatan dari atas kapal deck ke dalam kapal, memadatkan dan meratakannya menjadi tanggung jawab pihak pengangkut, sedangkan biaya-biaya penggudangan dan memuat barang hingga berada di atas kapal deck menjadi tanggung jawab pihak pengirim barang. Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008 f. Free In and Out FIO Pada syarat ini kita lihat bahwa syarat ini merupakan penggabungan syarat Free In dan Free Out. Dalam syarat ini biaya pergudangan dan pemuatan barang-barang hingga di atas kapal menjadi tanggung jawab pihak pengirim barang, sedangkan biaya pemasukan barang dari atas kapal ke dalam lambung kapal menjadi tanggung jawab pihak pengangkut, demikian juga apabila sampai di pelabuhan tujuan, biaya pengeluaran muatan dari dalam ke atas kapal menjadi tanggung jawab pihak pengangkut, dan selanjutnya pihak penerima barang menanggung biaya-biaya pembongkaran dari atas kapal sampai ke dermaga dan biaya-biaya pengeluaran barang-barang dari dermaga. g. Cost, Insurance and Freight CIF Syarat ini sangat lazim dipergunakan dalam Pelayaran Internasional, namun menurut pendapat penulis hal ini dapat juga terjadi dalam pengiriman antar pulau mengingat wilayah kita yang sangat luas. Dengan syarat ini maka pengirim barang menanggung semua biaya-biaya dan ongkos-ongkos yang timbul dalam perjanjian pengangkutan sampai barang-barang dimuat dalam kapal sampai di pelabuhan penerima. Jadi dalam hal ini yang menjadi tanggung jawab si pengirim barang adalah uang angkutan, premi asuransi, dan ongkos-ongkos lainnya sampai di pelabuhan tujuan. Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008 h. Cost, Insurance, Freight and Commision CIFC Pada syarat ini pada dasarnya sama saja dengan syarat CIF, hanya saja dalam syarat ini ditambah lagi dengan biaya komisi-komisi yang terjadi di dalam pengangkutan laut, misalnya komisi yang harus diberikan kepada pihak broker kapal dan biaya komisi ini dibebankan kepada pihak pengirim barang seperti pada syarat CIF. i. Cost, Isurance, Freight, Commision, and Interest CIFCI Pada syarat ini juga pada dasarnya sama dengan syarat CIF, syarat CIFC dan syarat CIFI ini adalah merupakan perkembangan dalam syarat CIF dan dalam syarat CIFCI ini di tambah lagi biaya Interest selain biaya-biaya seperti yang disebutkan dalam CIFC. Biaya-biaya interest ini juga dibebankan kepada pihak pengirim barang seperti pada syarat CIF. j. Cost and Freight CF Pada syarat ini juga pada dasarnya sama dengan syarat CIF, hanya saja bedanya terletak pada biaya premi asuransinya. Kalu pada syarat CIF semua biaya-biaya yang dikeluarkan mulai dari pelabuhan sampai di pelabuhan pembongkaran atau pelabuhan tempat penerima barang adalah tanggung jawab pihak pengirim barang , hal yang sama juga terjadi pada syarat CF, hanya pada Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008 syarat ini uang premi asuransi menjadi tanggung jawab pihak penerima barang. k. Ex Quay EQ Syarat perjanjian ini juga biasanya dipergunakan dalam Pelayaran Internasional, akan tetapi mungkin saja terjadi syarat-syarat seperti ini dalam praktek pelayaran antar pulau. Dalam syarat seperti ini maksudnya adalah bahwa pihak yang bertanggung jawab atas biaya-biaya pengiriman barang ditentukan pada pelabuhan tempat barang itu di serahterimakan, dan dalam hal ini untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas biaya-biaya tersebut dapat dilihat dari klausula perjanjian itu. Klausula itu adalah sebagai berikut: - Ex Quay duty paid, dimana semua biaya-biaya yang timbul dalam pengiriman barang itu sampai di pelabuhan tujuan menjadi tanggung jawab pihak pengirim barang. - Ex Quay duties on buyer’s account, dimana di dalam hal ini semua biaya-biaya yang timbul dalam pengiriman barang- barang itu sampai di pelabuhan tujuan menjadi tanggung jawab pihak penerima barang. l. Ex Works Pada syarat seperti ini bahwa pihak penerima barang bertanggung jawab atas semua biaya-biaya yang diperlukan mulai pada saat Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008 pengumpulan barang di pabrik pengirim barang, atau dari gudang si pemilik barang.

B. Sinkronisasi Pengaturan Bongkar Muat Di Pelabuhan Belawan