BAB II PENGATURAN BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BELAWAN
DAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN BONGKAR MUAT
A. Kondisi Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan utama di lingkungan PT Persero Pelabuhan Indonesia I merupakan pintu gerbang perekonomian di
Pulau Sumatera Bagian Utara dan juga merupakan pelabuhan ekspor komoditi agroindustri terbesar di Indonesia, seperti : kelapa sawit, karet,
coklat, kopi, tembakau dan lain-lain. Pelabuhan Belawan berada di dalam wilayah Kota Medan, terletak ±
27 Km dari pusat kota, tepatnya pada posisi 03º 47’ 00” LU dan 98” 42” BT. Pelabuhan Belawan termasuk kelas utama dibawah pengelolaan seorang
General Manager. Keadaan Hindro - oceanografhi :
1. Hidrografi
Pelabuhan Belawan berada di muara Sungai Belawan dan Sungai Deli. Sepanjang pantai tanahnya labil dan berlumpur yang menyebabkan
pengendapansedimentasi yang rata-rata mencapai 3 cm sehari, memiliki alur pelayaran sepanjang ± 14 Km dengan lebar Kolam Pelabuhan seluas
± 60 m dan dengan kedalaman 9.50 LWS. Kolam Pelabuhan seluas ± 5.317.500m
2
termasuk alur pelayaran dengan 6 – 10 m LWS cukup memadai untuk menampung kapal-kapal berbobot besar maupun kecil.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
30
Tabel 2 Kondisi Kedalaman Alur dan Kolam
Posisi Januari 2007
Lokasi Rata2 Kedalaman Jan 07 m lws
Alur Pelayaran 9.2 - 11.6
Kolam Pelabuhan Derm. Container Gabion
- Internasional 8.9 - 11.1
- Antar Pulau 5.4 - 8.9
IKD-1 0.5 - 5.1
IKD-2 0.8 - 4.5
S A I 4.4 - 6.5
Citra 2001 - 203 3.0 - 6.7
Alur Citra 3.0 - 7.8
101 – 104 - 101 – 102
4.0 - 7.1 - 103 – 104
7.1 - 11.6 105 – 106
5.5 - 9.8 107 – 114
9.8 - 10.0 Belawan Lama
- 001 – 002 1.2 - 6.9
- 003 – 008 6.9 - 8.0
Dermaga Ferry 5.1 - 8.5
Sumber: PT. Persero Pelabuhan Indonesia I
2. Pasang Surut
- Air tinggi tertinggi HHWS 3.30 m LWS
- Air Tertinggi MHWS 2.40 m LWS
- Duduk Tengah MWLS 1.50 m LWS
- Air Terendah MLWS 0.50 m LWS
- Chart Datum LIWS 0.00 m LWS
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
- Air rendah terendah LIWS 1.80 m LWS
- Muka surutan Zo 1.50 m LWS
- Waktu Tolok GMT + 07.00
- Sifat Pasut Harian ganda beraturan.
Tunggang air rata rata pada pasang purnama adalah 195 cm dan saat pasang mati 56 cm. Besarnya perbedaan pasang surut bervariasi
antara 1,1 - 2,7m. pada saat pasang mati kadang tidak berarus dan saat pasang berhenti kadang arus keluar masuk ± 2 miljam.
3. Gelombang
Pada daerah kawasan Pelabuhan Belawan dan sekitarnya kecepatan angin maksimum mencapai 4,3 mdetik hal ini akan menimbulkan
gelombang 0,6 m dan umumnya terjadi pada sore hari.
4. Angin
- Pada bulan Desember, Januari dan Februari arah angin BLUTL
kecepatan 04 – 8 knot dan yang paling dominant TL16 knot gelombang 0,8 – 1,0 m suhu 26,1” C kelembaban nisbi 81 - 80.
- Pada bulan Maret, April dan Mei arah angin TLBDBL kecepatan 04
– 07 knot yang paling dominan BL12 knot gelombang 0,5 – 1,0 m, suhu 26ºC – 28,0º C, kelembaban nisbi 79 - 80.
- Pada bulan Juni, Juli dan Agustus arah angin TLBDBL kecepatan
04 – 07 knot yang paling dominan BL12 knot gelombang 0,5 – 1,0 m, suhu 26ºC – 28,0º C, kelembaban nisbi 82 - 85.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
- Pada bulan September, Oktober dan Nopember arah angin BBLTL
kecepatan 04 – 07 knot yang paling dominan BD22 knot gelombang 0,5 – 1,0 m, suhu 25,4ºC – 6,0º C, kelembaban nisbi 82 - 85.
Fasilitas Pelabuhan antara lain : 1.
Status kelas pelabuhan utama 2.
Ukuran kapal maximum dapat masuk pelabuhan 24000 dwt 3.
Batas tonase kapal wajib pandu 1500 tonase 4.
Status Radio Pantai PKB Klas Belawan 5.
Jam Operasi 24 Jam 6.
Tempat sandar Beton -
Belawan Lama 688,71 M -
Ujung Baru 1.555,75 M -
Ferry 115,00 M -
Citra 635,00 M -
IKD 150.00 M 7.
Alat Bongkar Muat -
Mobile Crane 7 unit Kapasitas masing masing 10 ton, 40 ton,15 ton 2 unit, 25 ton, 35 ton dan 40 tons
- Forklif 5 unit Kapasitas 2.5 ton, 1 unit 3 tons, 1 unit 5 tons, 2 unit
7.6 tons, 1 unit 15 tons -
Floating Crane 1 unit Kap 40 tons -
Fire Engine 3 unit Kap 60.000 Liters Gudang Penumpukan -
Belawan Lama 6 unit luas 4981,50 M2
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
- Ujung Baru Lini I, 11 unit luas 38.512 M2
- Citra Lini I, 3 unit 16,800 M2
- Ujung Baru Lini II, 2 unit luas 1,457.20 M2
- CFS 3 unit 6,999.60 M2
- Gudang Terbuka 3 unit luas 1,935 M2
8. Lapangan Penumpukkan
- Belawan Lama 7 unit luas 11,480.12 M2
- Ujung Baru 9 unit luas 19,199.30 M2
- Citra 7 unit luas 25,175.84 M2
- IKD 1 unit luas 9,390 M2
- CY 5 unit 64,940 M2
9. Terminal Penumpang
- Luar Negeri type A luas 539.00 M2 Kapasitas 720 orang
- Dalam Negeri type A luas 2,297.75 M2 Kapasitas 2,230 orang
10. Pelayanan Pelabuhan, Pemanduan kapal 24 jam, Kapal Tunda 4 Jam
Air Tawar Sumur Bor 11.
Kapal Tunda KT. Selat Laut, KT. Anoman VI, KT. Bima VII 12.
Kapal Pandu KM. AP – 016, KM. AP – 022, KM.MP.I – 004, KM. MP.I – 041, KM. MP.1 – 042, KM. MP.1 – 043
13. Kapal Kepil KM. MK – 008, KM. MK – 009, KM.MK – 010
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Pelabuhan adalah tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik
turun penumpang danatau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Pelabuhan Belawan mempunyai perbedaan yang unik dengan cabang pelabuhan lain di
lingkungan PT Persero Pelabuhan Indonesia I, karena Pelabuhan Belawan bila diperhatikan mempunyai fungsi, peranan terhadap perekonomian
Sumatera Utara, lingkungan sekitar, Pemko Medan, SDM serta berbagai fungsi terhadap berbagai jenis kegiatanusaha lainnya, sehingga patut dan
wajar dikatakan bahwa Pelabuhan Belawan merupakan Multiplier Effect fungsi berganda karena berfungsi terhadap semua sektor dan fungsi ini
tidaklah semua dimiliki cabang-cabang pelabuhan lain.
23
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi PT Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan sebagai fasilitator dan operator Pelabuhan
Belawan yang dipercaya oleh Pemerintah RI dalam hal Menneg BUMN sebagai perusahaan BUMN Persero maka untuk memperlancar kegiatan
pelayanan jasa kepelabuhanan di Pelabuhan Belawan sekaligus untuk memperlancar kegiatan pelayanan jasa kepelabuhanan di Pelabuhan
Belawan sekaligus untuk menambah devisa negara ada beberapa instansi yang tidak dapat dipisahkan dan selalu melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan fungsi dan tugas masing-masing yaitu : Administrator Pelabuhan Utama Belawan, Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan, Bea Cukai,
23
www. Inaport1.comhtmlart0967bel12. diakses pada tanggal 27 Juli 2007
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Imigrasi, Polres KP3 Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Belawan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan lain-lain. Dengan
adanya instansi ini otomatis sangat banyak kebutuhan yang diperlukan setiap harinya baik alat tulis kantor, kenderaan, BBM dan lain-lain.
Pelabuhan Belawan merupakan pintu gerbang perekonomian Sumatera utara yang melayani jasa kepelabuhanan laut dalam memperlancar
kegiatan arus bongkar muat barang komoditi maupun penumpang serta melayani kelancaran arus masuk-keluarnya kapal, maka selain Pelabuhan I
Cabang Belawan ada beberapa badan hukum yang terlibat dan mempunyai peranan penting dalam melaksanakan kegiatan jasa kepelabuhanan tersebut
yaitu : INSA, APBMI, GAFEKSI, Organda, Perusahaan Pelayaranmisal Jakarta Lloyd, PT Pelni, Bahtera Adiguna dan lain-lain serta berbagai
badan hukum lainnya yang mempunyai peranan penting sesuai dengan tugas dan peranan masing-masing, sehingga sangat banyak Badan Hukum yang
terlibat dan mempunyai tugas dan peranan masing-masing dalam kegiatan jasa kepelabuhanan Belawan maupun Badan Hukum yang tidak secara
langsung berhubungan dengan jasa kepelabuhanan.
24
Fungsi terhadap lingkungan sekitar. Pelabuhan Belawan yang berada di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan mempunyai dampak yang
cukup besar terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilihat dengan kehidupan serta kegiatan penduduk yang tinggal di daerah Belawan dan
sekitarnya, dimana dengan keberadaan Pelabuhan Belawan, maka berbagai macam jenis usaha dan kegiatan yang dapat menutupi kebutuhan rumah
24
Warta APBMI,Edisi September 2006. hal. 16
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
tangga seperti banyaknya kedai nasiwarung, restauran, ojek, bank, wartel, toko, mini market, fotocopy, bengkel, becak, sekolah dan berbagai jenis
usaha kecil lainnya. Dengan banyaknya jenis usaha tersebut tentu sangat banyak komoditi atau keperluan yang terdistribusi seperti sembilan bahan
pokok, alat tulis kantor, spare part kenderaan, bahan-bahan bangunan dan berbagai macam komoditi lainnya, dan akhirnya akan banyak pekerjanya
yang dapat menutupi kebutuhan rumah tangganya. Fungsi terhadap perekonomian Sumatera Utara, Pelabuhan Belawan
yang beroperasi di Kota Medan merupakan Ibukota Propinsi Sumatera Utara yang sering didengar bahwa Pelabuhan Belawan merupakan Pintu Gerbang
Perekonomian Sumatera Utara memiliki fungsi positif yang sangat besar, bahkan dapat dianggap bahwa keberhasilan Pelabuhan Belawan menentukan
keberhasilan perekonomian Sumatera Utara bahkan perekonomian negara RI, sebab kegiatan Pelabuhan Belawan bersangkut paut dengan
perekonomian di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada bulan Juli 2005 yang lalu, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara
memberi suntikan dana dalam pengoperasian sarana kapal feri ro-ro yang melayani rute Belawan-Penang, hal ini dimaksudkan untuk menopang
meningkatkan aktifitas perdagangan dan pariwisata, karena pengoperasian kapal feri ro-ro yang mengangkut penumpang plus peti kemas container
serta kenderaan merupakan sarana yang tepat untuk mengangkut komoditas ekspor maupun impor dari dan ke Sumatera Utara agar dapat memanfaatkan
kapal feri ro-ro tersebut.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Fungsi terhadap perusahaan perkebunan, pertanian dan industri yang ada di Sumatera Utara. Propinsi Sumatera Utara yang sebagian besar
wilayahnya daerah perkebunan baik perkebunan sawit, karet, coklat kakao, teh dan tebu tentu memerlukan bahan, peralatanfasilitas dalam
mengelolanya seperti pupuk, racun hama, pompa dan lain sebagainya yang membutuhkan bahan yang sangat banyak dan diperoleh dari tempat yang
berbeda dan jarak yang cukup jauh, sehingga untuk memperlancar keperluan tersebut akan diangkut dan dibongkar dari dan ke kapal laut di
Pelabuhan Belawan yang pendistribusiannya dilakukan oleh pihak yang bertanggungjawab untuk itu dan dikerjakan oleh banyak orang dan dengan
peralatan yang banyak, begitu juga fungsinya terhadap pertanian. Hasil dari perkebunan dan pertanian yang sangat banyak, dimana dengan peralatan
yang banyak tersebut akan memperlancar distribusi semua bahankomoditi yang ada di Sumatera Utara.
Industri di Sumatera Utara khususnya Kota Medan tidak sedikit jumlahnya, sehingga kebutuhan dalam mengoperasikan industri tersebut
dibutuhkan alatfasilitas yang cukup banyak dan menghasilkan komoditi yang banyak juga, dimana peralatan yang dibutuhkan dan komodoti yang
dihasilkan tersebut pendistribusiannya akan melalui Pelabuhan Belawan. Fungsi terhadap pelabuhan yang ada di lingkungan dan di luar
PT Persero Pelabuhan Indonesia I PT Persero Pelabuhan Indonesia I yang tersebar di 4 empat Propinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam,
Sumut, Riau dan Riau Kepulauan, mengelola 16 Cabang Pelabuhan
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Belawan yang mana Cabang Pelabuhan Utama merupakan kelas utama memiliki fungsi yang cukup besar terhadap cabang-cabang lainnya yang
merugi seperti Tg. Balai Asahan, Sibolga, Malahayati dan lain-lain, oleh karena untuk menutupi kerugian atau kebutuhan operasional pelabuhan
yang merugi tersebut adalah disubsidi oleh Cabang Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Belawan juga mempunyai fungsi yang cukup besar terhadap
pelabuhan di luar wilayah kerja Pelabuhan I, karena kelancaran transportasi barangkomoditi menentukan juga untuk kelancaran komoditi yang diangkut
dari dan ke Belawan.
25
Fungsi terhadap infrastruktur sarana jalan, yakni dengan adanya Pelabuhan Belawan sebagai pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara
akan banyak pihak yang terkait di dalamnya dan sangat mempengaruhi kuantitas transportasi, baik untuk mengangkut komoditi yang keluar atau
yang masuk melalui Pelabuhan Belawan maupun kenderaan para pekerja atau pihak-pihak terkait yang sangat banyak jumlahnya, maka untuk
memperlancar perjalanan dari dan ke Belawan maka dibuat jalan baik melalui jalan raya maupun jalan tol yang setiap hari dilewati mobil besar
dan kecil, sehingga pihak yang berwenang akan terus melakukan perawatan jalan tersebut, dengan perawatan jalan ini tentu banyak bahankomoditi
yang dipergunakan seperti aspal, pasir, batu dan berbagai macam bahan lainnya. Infrastruktur Fasilitas Pelabuhan Belawan sebagai penyedia
fasilitas jasa kepelabuhanan berupa alur, dermaga, kantor, gudang, lapangan penumpukan, lampu, penyediaan air bersih juga terdapat beberapa bangunan
25
Ibid
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
milik badan-badan hukum lainnya seperti kantor, pabrik, gudang dan lain sebagainya tentu memerlukan bahan-bahan bangunan yang banyak pula
seperti seng, tegel, semen, pasir, batu, besi, besi beton, kayu dan lain sebagainya serta berbagai bangunan dan fasilitas pendukung milik berbagai
badan hukum yang membutuhkan bahan bangunan yang banyak juga, sehingga dengan ini akan menambah kuantitas pemakaian terhadap bahan
bangunan. Fungsi terhadap penduduk Kota Medan, jika membaca dan menyimak
dampak Pelabuhan Belawan yang cukup luas sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentu tidak sedikit sumber daya manusia SDM yang ikut
ambil bagian dan terlibat langsung dengan kegiatan Pelabuhan Belawan. Penulis tidak salah mengatakan ratusan ribu bahkan jutaan orang akan
terlibat baik langsung di lingkungan kerja Pelabuhan Belawan, daerah lingkungan kota Belawan maupun yang tidak terlibat langsung seperti para
supir, pekerja bangunan dan lain sebagainya yang akhirnya dapat menutupi rumah tangganya masing-masing.
Fungsi terhadap Pemerintah Kota Medan, dengan adanya Pelabuhan Belawan tentu akan menambah devisakontribusi yang tidak sedikit
jumlahnya secara langsung dari Cabang Pelabuhan Belawan yaitu berupa PPh21, PPh23, PBB, pajak air bawah tanah dan pajak-pajak lain dimana
sejak tahun 2000 sd Juni 2005 sebesar lebih kurang Rp. 40 Milyar
26
, pembayaran pengurusan IMB serta pajak-pajak yang dibayarkan para
26
Http:www.pelindo.go.id.thmlejurnalpelindo00212007, di akses pada tanggal 20 Juli 2007
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
pengguna jasa kepelabuhanan dan pemilik bangunan dan yang memiliki usaha yang ada di lingkungan kerja Pelabuhan Belawan dan sekitarnya.
Tentu dengan angka sebagaimana disebutkan ini akan dapat menambah PAD Pendapatan Asli Daerah Kota Medan yang akhirnya dapat
mensejahterakan warga Kota Medan. Cabang Pelabuhan Belawan yang merupakan cabang utama dari PT
Persero Pelabuhan Indonesia I menciptakan multiplier effect fungsi berganda pada ratusan industri, perumahan, perdagangan dan jasa-jasa
usaha lainnya baik industri besar maupun kecil; menciptakan trickle down effect efek penetapan kebawah yang berdampak langsung pada semua
aktifitas produksi di sektor informal dan merupakan penunjang kelancaran angkutan laut; penunjang peningkatan ekonomi daerah belakang
hinterland; tempat pertemuan intra dan antar moda angkutan darat dan laut juga sebagai tempat akumulasi dan distribusi barang. Dengan
demikian oleh karena Cabang Pelabuhan Belawan mempunyai Multiplier Effect fungsi berganda terhadap semua sektor yang cukup luas, maka
diharapkan dapat mengetahui fungsi berganda dari Pelabuhan Belawan yang juga sebagai Pintu Gerbang Perekonomian Sumatera Utara agar secara
bersama menjaga dan memberi dukungan kepada pengelola Pelabuhan Belawan sebagai BUMN di bidang sektor pelayanan jasa kepelabuhanan
laut yang dipercaya oleh Pemerintah RI.
27
27
Ibid
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Pada dasarnya Kegiatan Bongkar Muat terdiri dari Stevedoring, Cargodoring, ReceivivingDelivery dan Truck Lossing
28
. 1.
Stevedoring Adalah pekerjaan bongkar muat barang dari kapal ke
dermagatongkangtruk atau memuat dari dermagatongkangtruk ke kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan Derek
kapal atau Derek darat. Kegiatan
Stevedoring belum termasuk kegiatan lainnya, yaitu
29
: a.
Shifting adalah memindahkan muatan di dalam palka yang sama atau palka yang berbeda atau lewat darat.
b. Lashingunlashing adalah mengikatmemperkuat muatan atau
sebaliknya melepas ikatanpenguat muatan. c.
Dunnaging adalah memasang alatpemisah muatan dunnage separation.
d. Sweeping adalah mengumpulkan muatan-muatan yang tercecer.
e. Baggingunbagging adalah memasukkan muatan curah ke karung
atau sebaliknya yaitu mencurahkan muatan dari karung. f.
Restowage adalah menyusun kembali muatan didalam palka. g.
Sorting adalah pekerjaan memilihmemisahkan muatan yang tercampur atau muatan yang rusak.
h. Trimming adalah meratakan muatan dalam palka kapal.
i. Cleaning adalah pekerjaan membersihkan palka kapal.
28
Warta APBMI, Log. Cit, hal. 23
29
Ibid
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
j. Openingclosing hatches adalah kegiatan membukamenutup palka
kapal. Rain-tent cover up adalah kegiatan membukamenutup palka dengan
menggunakan plastictenda hujan pada waktu hujan. 2.
Cargodoring Cargodoring adalah pekerjaan melepas barang dari talijala-jala ex
tackle di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudanglapangan penumpukan selanjutnya dan menyusun di gudanglapangan penumpukan
dan sebaliknya. Kegiatan diatas belum termasuk kegiatan yang meliputi:
a. Long distance adalah kegiatan memindahkan barang dari samping
kapal ex tackle ke gudang tempat penumpukan lain yang merupakan gudang tempat penumpukan dimana kapal sandar
atau sebaliknya yang jaraknya melebihi 130 meter. b.
Over brengen pindah lokasiadalah memindahkan barang dari gudang tempat penumpukan yang satu ke gudang tempat
penumpukan lainnya dalam daerah pelabuhan atau dari ship-side ke gudang khusus untuk itu.
c. Angkutan Bandar adalah alat angkut untuk memindahkan barang
dari kapal ke dermaga atau sebaliknya dengan menggunakan tongkang.
3. ReceivingDelivery
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
ReceivingDelivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari timbunantempat penumpukan di gudang lapangan penumpukan dan
menyerahkan sampai tersusun diatas kendaraan dipintu gudang lapangan penumpukan dan sebaliknya.
4. Truck Lossing
Truck Losing adalah pekerjaan membongkar dari kapal langsung ke truktonkang di lambung kapal dan selanjutnya mengeluarkan dari
talijala-jala ex tackle serta menyusun ke truk tongkang atau sebaliknya. 5.
Transportasi Transportasi berasal dari kata latin, yaitu transportare, dimana trans
berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa sesuatu
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ini berarti transportasi merupakan suatu jasa yang diberikan guna menolong orang lain atau barang untuk
dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Usaha transportasi ini bukan hanya berupa gerakan barang dan orang
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara dan kondisi yang statis tanpa perubahan, tetapi transportasi diusahakan selalu perbaikan dan
kemajuannya sesuai dengan perkembangan dan kemajuan peradaban teknologi. Dengan demikian transportasi diusahakan perbaikan dan
peningkatannya, sehingga tercapai efisiensi yang lebih baik. Ini berarti bahwa orang akan selalu berusaha mencapai efisiensi transportasi sehingga
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
pengangkutan barang dan orang akan memakan waktu yang secepat mungkin dengan pengeluaran biaya yang sekecil mungkin.
Ada berbagai rupa transportasi, namun demikian setiap bentuk transportasi itu terdapt empat unsur pokok transportasi yaitu jalan,
kendaraan dan alat angkut, tenaga penggerak dan terminal. Dalam hubungan ini, perbaikan transportasi terjadi bilamana dilakukan atau terjadi perbaikan
dari salah satu atau lebih dari unsur-unsur transportasi tersebut. Namun demikian, perbaikan sistem transportasi secara keseluruhan dapat pula
berlangsung bilamana diusahakan atau terdapat perbaikan dalam organisasi, sistem dan pengaturan yang bersangkutan.
Pada dasarnya pengangkutan atau memindahkan penumpang atau barang dengan transportasi adalah dengan maksud untuk dapat mencapai
tempat tujuan dan menciptakanmenaikkan utilitas atau kegunaan dari barang yang diangkut. Utilitas dapat diciptakan oleh transportasi atau
pengangkutan tersebut khususnya barang yang diangkut ada dua macam yaitu : Utilitas tempat Place utility dan Utilitas waktu time utility
30
• Utilitas Tempat Place Utility, dalam hal ini adalah kenaikantambahan
nilai ekonomi atau nilai kegunaan dari suatu komoditi yang diciptakan dengan mengangkutnya dari suatu tempatdaerah, dimana barang
tersebut mempunyai kegunaan yang lebih kecil ke tempatdaerah dimana barang tersebut mempunyai kegunaan yang lebih besar.
• Utilitas Waktu Time Utility, transportasi akan menyebabkan
terciptanya kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan
30
Kamaluddin, Sarana Penunjang Angkutan Laut, Jakarta : Bina Aksara, 1983, hal. 13.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
manusia dengan menyediakan barang yang bersangkutan tidak hanya dimana mereka dibutuhkan, tetapi juga pada waktu yang tepat bilamana
mereka diperlukan. Hal ini adalah sehubungan dengan terciptanya utilitas yang disebut dengan utulitas waktu time utility. Barang-barang
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dan bermacam-macam jenis juga bentuknya yang dihasilkan secara musiman biasanya diangkut dan
kadang-kadang disimpan sehingga barang tersebut dapat dikonsumsi untuk waktu yang lebih lama dari pada hanya periode waktu produksi
saja. Dengan adanya tranportasi akan menciptakan time utility, tetapi yang
menjadi titik berat dalam hal ini adalah menciptakan place utility, yaitu memindahkan barang ke tempat lain dimana kebutuhan dan utilitasnya lebih
tinggi.
a. Kapal Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut
sungai dan sebagainya Berdasarkan jenisnya, kapal barang dapat dibagi menjadi:
31
1. Kapal konvesional, untuk muatan kering dengan menggunakan sistem
stowage konvensional 2.
Kapal tipe geladak terbuka, untuk memperbaiki pengaturan muatan stowage
3. Kapal khusus container.
31
Ibid
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
4. Kapal roll on - roll off RORO dengan pintu di belakang.
5. Kapal lift on - lift off LOLO.
6. Kapal muatan tongkang lighters aboardship lashseabee
7. Kapal untuk muatan sangat berat yang dilengkapi dengan alat-alat
angkut khusus. 8.
Kapal untuk muatan khusus kendaraan bermotor. 9.
Kapal khusus penumpang. 10.
Kapal barang curah kering bulk carries 11.
Tankers untuk muatan cair. 12.
Kapal-kapal yang berkembang sangat cepat dalam angkutan laut ialah; -
Kapal khusus container. -
Kapal Tanker -
Kapal muatan curah Bulk carries
b. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja berusia 15 tahun ke atas atau jumlah seluruhnya penduduk dalam suatu negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Penerapan
penduduk usia kerja di atas 15 tahun adalah setelah ILO International Labour Organization menginstruksikan agar batas usia kerja adalah setelah
15 tahun, sedangkan pada Statistik Indonesia sejak tahun 1971, batas usia kerja yang semula 10 tahun atau lebih dirubah menjadi 15 tahun atau lebih.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Semenjak dilaksanakannya SAKERNAS 2001, batas usia kerja yang semula 10 tahun atau lebih dirubah menjadi 15 tahun atau lebih mengikuti defenisi
yang dianjurkan ILO. Tenaga Kerja Bongkar Muat, sesuai lampiran Keputusan Menteri
Perhubungan No.KM 25 tahun 2002 tanggal 9 April 2002 tentang “Pedoman Dasar Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang dari dan ke
Kapal di Pelabuhan”, jumlah satu regu kerja sebagai berikut: Bongkar muat non mekanis labour intensive, meliput :
1. Stevedoring 12
orang a. Kepala regu kerja
1 orang b. Tukang derekpilot
3 orang c. Anggota
8 orang 2. Cargodoring 24
orang a. Kepala kerja regu
2 orang b. Anggota
8 orang 3. ReceivingDelivery 12
orang a. Kepala regu
1 orang b.
Anggota 11
orang Bongkar muat dengan menggunakan alat-alat mekanik semi labour
intensive, untuk barang tanpa palet yang meliputi : 1. Stevedoring
12 orang
a. Kepala regu kerja 1 orang
b. Tukang derekpilot 3 orang
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
c. Anggota 8 orang
2. Cargodoring 12
orang a. Kepala kerja regu
1 orang b.
Anggota 11
orang 3. ReceivingDelivery
6 orang Untuk barang palletisasi yaitu meliputi :
1. Stevedoring 12
orang a. Kepala regu kerja
1 orang b. Tukang derekpilot
3 orang c. Anggota
8 orang 2. Cargodoring
6 orang 3. ReceivingDelivery
6 orang Pelaksanaaan bongkar muat yang meliputi stevedoring, cardogoring
dan receivingdelivery dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat, dimana secara teknis waktu pelaksanaanya Gilir kerja shift yakni jam kerja selama
8 jam termasuk jam istirahat 2 jam, untuk kegiatan muat dengan pergantian tenaga kerja bongkar muat pada setiap gilir kerja.
B. Pengaturan Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan