BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN DALAM KELANCARAN ARUS BARANG
DI PELABUHAN BELAWAN
A. Kelancaran Arus Barang
Di Pelabuhan dalam proses bongkar muat kendali operasional berada di bawah Perusahaan Bongkar Muat PBM namun setelah
dikeluarkannya Keputusan Bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor :AL.59112-02 ; 300BW2002;
113SKBDEP. IVIII2002 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM di Pelabuhan, kendali operasional
tidak lagi di bawah Perusahaan Bongkar Muat PBM. Kendali Opersional yang berada di bawah kendali Perusahaan Bongkar Muat PBM
berimplikasi pada kelancaran arus bongkar muat di Pelabuhan Belawan karena Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM memiliki kewajiban yang
mengikat layaknya buruh dengan majikan yang terikat pada perjanjian kerja yaitu proses bongkar muat di Pelabuhan Belawan. Artinya, hubungan kerja
antara PBM dan TKBM tersebut mengikat secara hak dan kewajiban bagi para masing-masing pihak yakni PBM dan TKBM. Oleh karena itu TKBM
berkewajiban untuk melaksanakan proses bongkar muat secara profesional yang di wujudkan dalam kedisiplinan kerja. Hal ini berarti proses bongkar
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
91
muat di Pelabuhan Belawan akan berjalan lancar. Kewajiban yang telah dilaksanakan oleh TKBM tersebut memberikan kewajiban bagi PBM untuk
memberi upahgaji yang proposional kepada TKBM atas kewajibannya tersebut.
B. Hambatan-Hambatannya
Harmonisasi dan kelancaran bongkar muat merupakan substansi bagi perkembangan pelabuhan di Indonesia termasuk Pelabuhan Belawan.
Pengaturan kelancaran arus barang di Pelabuhan Belawan merupakan bagian dari kemantapan Sistem Perdagangan Internasional melalui
Pelabuhan Belawan. Kelancaran arus barang berimplikasi terhadap peningkatan nilai ekspor dan impor Indonesia di Pelabuhan Belawan.
Kondisi tersebut tidak dapat dilihat lagi di Pelabuhan Belawan semenjak kendali operasi bongkar muat di bawah kendali Unit Usaha Jasa
Bongkar Muat. Kondisi yang terjadi pada saat ini adalah sebagai berikut : 1.
Bahwa Kinerja Sistem Sektor di bawah kendali Unit Usaha Jasa Bongkar Muat mengakibatkan TKBM tidak dapat di atur dan tidak
punya tanggung jawab terhadap pekerjaan bongkar muat. 2.
Bahwa sistem sektor belum dapat diterapkan di Pelabuhan Belawan karena skill TKBM tidak merata untuk masing-masing fungsinya di
setiap sektor. Akibatnya banyak alat bongkar muat kapal rusak, menimbulkan biaya tinggi, TKBM tidak disiplin dalam pelaksanaan
jam kerja, produktivitas kerja bongkar muat menurun.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
3. Bahwa akibat dari sistem sektor ini banyak merugikan pihak
pengguna jasa baik PBM, Perusahaan EMKLPemilik Barang, Perusahaan Pelayaran
4. Kesepakatan Bersama antara DPW APBMI SUMUT dan Primkop
“Upaya Karya” Pelabuhan Belawan tentang Pembayaran Biaya bagian TKBM di Pelabuhan Belawan tidak dipatuhi oleh TKBM,
misalnya apabila tidak di penuhi TKBM tidak mau bekerja. Berdasarkan data yang masuk melalaui surat ke Asosiasi Perusahaan
Bongkar Muat Indonesia terlihat banyak perusahaan-perusahaan yang mengajukan komplain dalam kegiatan proses bongkar muat. Pada umumnya
masalah yang dikomplain perusahaan bongkar muat adalah seputar Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM, yaitu Masalah kedisiplinan Tenaga Kerja
Bongkar Muat mengenai waktu jam kerja, kerusakan barang dalam proses bongkar muat, biaya tambahan yang dikenakan kepada Perusahaan Bongkar
Muat yang di luar kesepakatan, keterlambatan proses bongkar muat, kerusakan alat, tidak mematuhi petugas supervisi, aksi mogok Tenaga Kerja
Bongkar Muat TKBM. Berikut nama-nama perusahaan dan objek komplain yang dilayangkan melalui surat ke Asosiasi Perusahaan
Perusaahaan Bongkar Muat Indonesia selama tahun 2007.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 2 Data Perusahaan Bongkar Muat Yang Mengajukan Komplain
di Pelabuhan Belawan Januari-juli 2007
Bulan Nama perusahaan
Objek komplain
Jannuari PT.Baruna Barat PT.Baruna Citra Dermaga
PT.Budi Karya Jati Kerusakan Barang
Disiplin jam kerja Biaya tambahan diluar kesepakatan
Februari PT.Deli Jaya samudera PT.Dewi Sarana Pritama Indah
Aksi Mogok TKBM Ketidak disiplinan KRK dan TKBM
Maret PT Naga Tunggal Perkasa
PT.Pasiat Martua PT.Sumatera Sarana Jaya
Keterlambatan Pembongkaran Ketidak disiplinan KRK dan TKBM
Disiplin jam kerja
April PT.Arta Buana Raya
PT.Dewi Sarana Pritama Indah Larangan Menggunakan Gancu
Ketentuan Sweeping Mei
PT.Arta Buana Raya PT.Dewi Sarana Pritama
PT.Deli Jaya samudera Kerusakan Barang
Disiplin jam kerja Biaya tambahan diluar kesepakatan
Juni PT Naga Tunggal Perkasa
PT.Pasiat Martua PT.Sumatera Sarana Jaya
Keterlambatan Pembongkaran Ketidak disiplinan KRK dan TKBM
Disiplin jam kerja
Juli PT.Gelora Perkasa
Kerusakan Barang
Sumber: PT. Persero Pelabuhan Indonesia I sampai dengan Juli 2007
C. Upaya Mengatasi Hambatan