5. Alat pemadam kebakaran k.
Penyediaan air bersih dan telepon umum Pelayanan air bersih yang bersumber dari Perusahaan Air Minum,
Pelabuhan dan perusahaan swasta dan pelayanan telepun untuk umum sebagai alat komunikasi untuk memperlancar kegiatan yang ada di
Pelabuhan l.
Penyediaan Listrik Penyediaan listrik di pelabuhan sebagai alat untuk menunjang
industri melalui : a.
sambungan tetap. b.
sambungan sementara. m.
Pelayanan Jasa Lainnya 1. Persewaan Tanah, Perairan dan Bangunan
2. Pas Pelabuhan 3. Imbalan Jasa alat-alat bongkar muat
4 .Biaya Administrasi
2. PT Persero Pelabuhan Indonesia III
PT. Persero Pelabuhan Indonesia III adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor perhubungan yang diberikan tugas,
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola Pelabuhan Umum pada 7 wilayah propinsi yang meliputi wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Pelabuhan Indonesia III yang menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan, memiliki peran kunci untuk
menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut, sehingga dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai tersebut akan mampu
menggerakkan dan menggairahkan kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.
PT. Persero Pelabuhan Indonesia III pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP No. 19
Tahun 1960, selanjutnya pada kurun waktu 1969 sd 1983 bentuk Perusahaan Negara telah diubah dengan nama Badan Pengusahaan
PelabuhanBPP berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1969 dan selanjutnya pada kurun waktu tahun 1983 sd 1992 untuk membedakan
pengelolaan Pelabuhan Umum yang diusahakan dan yang tidak diusahakan diubah menjadi Perusahaan Umum Perum Pelabuhan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985, dan sejak tahun 1992 seiring dengan pesatnya
Perkembangan dunia usaha maka status Perum diubah menjadi Perseroan hingga saat ini dan tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 5
Tanggal 1 Desember 1992 dan telah diubah terakhir dengan Akta Perubahan Nomor 128 tanggal 25 Juni 1998 yang dibuat di hadapan Notaris Rachmat
Santoso, SH. PT. Persero Pelabuhan Indonesia III mengelola sebanyak 40 pelabuhan yang dikelompokkan menjadi 19 cabang dan 21 kawasan yang
tersebar di 7 Propinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan,
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, sedangkan Kantor Pusat PT. Persero Pelabuhan Indonesia III terletak di
Surabaya. Maksud dan tujuan Perseroan ini ialah untuk turut serta
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umunya, serta
pembangunan di bidang usaha jasa kepelabuhanan pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud
dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat-
tempat berlabuhnya kapal. b.
Jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan pilotage dan penundaan kapal.
c. Dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat barang
termasuk hewan dan fasilitas naik turunya penumpang. d.
Gudang-gudang dan tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan.
e. Tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-
gedungbangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan laut.
f. Penyediaan listrik, bahan bakar minyak, air minum dan instalasi
limbah pembuangan.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
g. Jasa terminal, kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk
hewan. h.
Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan. i.
Jasa pelayanan kesehatan. j.
Jasa transportasi di laut. k.
Jasa persewaan fasilitas dan peralatan di bidang kepelabuhanan. l.
Jasa perbaikan fasilitas dan peralatan di bidang kepelabuhanan. m.
Properti di daerah lingkungan pelabuhan. n.
Kawasan industri di daerah lingkungan pelabuhan. o.
Kawasan wisata di daerah lingkungan pelabuhan. p.
Depo petikemas. q.
Jasa konsultan di bidang kepelabuhanan. r.
Jasa komunikasi dan informasi di bidang kepelabuhanan. s.
Jasa konstruksi di bidang kepelabuhanan. Jika dilihat kondisi-kondisi Pelabuhan Indonesia II dalam hal ini
Pelabuhan Tanjung Priok, sinkronisasi peraturan arus bongkar muat pada dasarnya sama dengan Pelabuhan Indonesia I. Namun hal khusus yang dapat
diperhatikan dalam pengaturan arus bongkar muat di pelabuhan Indonesia II adalah tidak diberlakukannya Keputusan Bersama Direktur Jenderal
Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Nomor: AL.59112-02;113SKBDEP.IVII2002 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
Muat TKBM di Pelabuhan. Bahwa setelah keputusan bersama tersebut dikeluarkan, kendali operasional tidak lagi di bawah Perusahaan Bongkar
Muat PBM, akan tetapi Pengaturan SKB tersebut hanya diberlakukan khusus terhadap Pelabuhan Indonesia I dalam hal ini Pelabuhan Belawan.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN