atau beroperasinya perusahaan bongkar muat diatur oleh Peraturan Pemerintah.
1. Perusahaan Bongkar Muat
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 14 tahun 2002, yang dimaksud dengan Perusahaan Bongkar Muat PBM adalah Badan
Hukum Indonesia yang khusus didirikan untuk menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal. Adapun
Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM adalah semua tenaga kerja yang terdaftar pada pelabuhan setempat yang melakukan kegiatan bongkar muat
stevedoring, cargodoring dan receivingdelivery dengan menggunakan Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM dan peralatan bongkar muat.
2. Peran Perusahaan Bongkar Muat
Pelabuhan di luar negeri, termasuk terminal dan dermaganya, umumnya dikuasai oleh perusahaan dan pemerintah daerah, misalnya
Pelabuhan Amsterdam, Bremen, dan Hamburg, bahkan Pelabuhan Felixstowe di Inggris seluruhnya dikelola oleh swasta.
32
Sedangkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia hampir semuanya merupakan warisan
Pemerintah Hindia Belanda sehingga hampir semua pelabuhan serta terminal dan pergudangannya dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia
yang pengelolaannya dilimpahkan kepada Badan Usaha Pelabuhan dalam hal ini adalah PT Pelabuhan Indonesia Persero, di Pelabuhan
Belawan segala kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal dilakukan
32
Ibid
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
di terminal dan pergudangan milik PT Pelabuhan Indonesia I atau yang dikuasakan oleh PT Pelabuhan Indonesia Pelindo kepada swasta.
Kegiatan bongkar muat dari dan ke kapal di Pelabuhan Belawan dilakukan di tiga jenis terminal dan juga gudanglapangan, yakni:
a. Terminal Konvensional, terminal konvensional adalah terminal untuk melayani kegiatan bongkar muat kargo umum, barang curah kering, dan
barang curah cair. Di terminal konvensional juga bisa dilakukan bongkar muat petikemas terutama muatan antar pulau dengan menggunakan
peralatan bongkar muat sebagian besar dilakukan oleh perusahaan bongkar muat milik swasta.
b. Terminal Petikemas, terminal petikemas dilengkapi dengan peralatan petikemas modern seperti container crane gantry-crane tipe post-
panamax. Selain itu, terminal ini juga dilengkapi dengan peralatan untuk penanganan dan transportasi dari petikemas seperti transtainer,
sideloade, forklift, crane, toploader dan lain-lain. Pada terminal petikemas juga terdapat gudang Container Freight Station CFS dan
tempat untuk melaksanakan perbaikan petikemas. Kegiatan dan penyediaan peralatan di sini di kelola oleh PT Pelindo.
Namun head truck dan chassis yang dipergunakan untuk mengangkut petikemas keluar masuk juga disediakan oleh swasta. Oleh karena
terminal petikemas membutuhkan banyak modal capital intensif untuk pembuatan dan pengelolaannya, maka sangat sulit bagi PBM swasta
untuk mengadakannya.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
c. Terminal Penumpang, di terminal ini tidak ada kegiatan bongkarmuat barang, tetapi hanya melayani debarkasi atau embarkasi penumpang dari
dalam maupun luar negeri. Pengelolaan pelayanan ini dilakukan oleh PT Pelindo.
d. GudangLapangan Terminal Serba Guna, gudang penampungan biasanya terletak tidak begitu jauh dari terminal konvensional. Di
Indonesia, gudang-gudang ini merupakan warisan Kolonial Belanda yang kemudian diambil alih oleh pemerintah dan dilimpahkan ke PT
Pelindo. Sekarang yang melakukan kegiatan di terminal konvensional adalah PBM yang diberi kuasa oleh PT Pelindo berdasarkan kontrak.
Kegiatan dari dan ke gudang dulunya dilakukan secara manual yakni barang dipikul oleh buruh ke gudang. Demikian pula dengan aktifitas
penumpukannya dilakukan secara manual. Pada perkembangan berikutnya, barang dari kapal diangkut menggunakan gerobak dorong. Namun sampai
saat ini pekerjaan barang secara manual masih sulit dihilangkan dari pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Di era petikemas sekarang ini, tenaga
buruh masih dibutuhkan untuk melakukan stuffing dan stripping petikemas. Dahulu dengan PP No.611954 dan PP No.51964, pekerjaan di
dermaga dan gudang deepsea atau gudang lini I seluruhnya dipegang oleh PBM sehinggga bongkar muat barang bisa dilakukan secara terpadu. Model
ini memudahkan penyelesaian jika timbul klaim akibat kerusakan atau kehilangan barang. Dengan adanya Impres No.41985, perusahaan bongkar
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
muat menjadi badan hukum tersendiri terpisah dari pelayaran. Gudang serta dermaga berada di bawah kekuasaaan PT Pelabuhan Indonesia.
Ramdan : Pengaturan Kelancaran Arus Barang Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal…, 2007 USU e-Repository © 2008
3. Izin Usaha Perusahaan Bongkar Muat