Data 25 Dani Anwar:
“Oleh karena itu pada saat tersebut kami akan membuat semacam fakta integritas kepada seluruh kepala unit yang ada di Pemda DKI…”.
Data 26 Dani Anwar:
“Seluruh faktor penghambat terhadap iklim investasi itu harus dilakukan evaluasi dan dirubah, sehingga orang mau dengan senang hati melakukan
investasi di DKI Jakarta”.
Data 27 Fauzi Bowo:
“Mari kita jaga kota ini agar tetap menjadi kota yang aman, kota yang tertib, pilkada bisa berlangsung dengan sukses, sebagaimana yang kita inginkan
bersama. Seluruh mata dunia akan mengamati Jakarta”.
Dengan menggunakan kata ‘seluruh’ pada data 24, 25, 26, dan 27 dalam mengemukakan pendapatnya, Dani Anwar maupun Fauzi Bowo menciptakan suatu
implikatur + sebagian sehingga menghasilkan bentuk negatif yang tatarannya lebih tinggi dalam skala kuantitas.
B. Skala Frekuensi Data 28
Panelis III, Aviliani:
”......harusnya bagaimana Jakarta ini bisa meningkatkan investasi, sehingga para penganggur ini bisa eh....dioptimalkan?”
Zuraidah Nasution : Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta, 2009
Adang Darajatun:
”Makasih, kita tahu bahwa Jakarta ke depan, kita akan membangun satu kota jasa, ya... Kota jasa berarti kita mengharapkan bahwa seperti di visi misi kita
salah satunya adalah aman. Aman apa artinya? Dalam konteks ekonomi, berarti aman bagaimana investasi itu datang. Jadi, yang jelas masalah keamanan harus
segera diselesaikan. Lalu kedua, yang paling penting, orang selalu kalau datang ke Jakarta mau membuat izin sulit”.
Dengan memilih kata ’selalu’ dalam tanggapannya pada data 28, Adang menyampaikan bentuk-bentuk negatif yang tatarannya lebih tinggi dalam skala
frekuensi melalui implikatur + kadang-kadang, + sering.
Data 29 Panelis IV, Bambang Wijayanto:
”Bicara soal korupsi, itu adalah poinnya penyalahgunaan kewenangan. Jawaban dari kandidat selalu normatif dengan mengatakan perlu peningkatan insentif”.
Pada data 29 dengan memilih kata ’selalu’ sebelum mengajukan pertanyaan, panelis IV menyampaikan bentuk-bentuk negatif yang tatarannya lebih
tinggi dalam skala frekuensi melalui implikatur + kadang-kadang, + sering.
C. Skala Kepastian Data 30
Fauzi Bowo:
…saya akan membakukan visi dan misi yang sudah kami tawarkan dan kami paparkan, agar visi dan misi tersebut menjadi visi dan misi Pemerintah Daerah
tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, yang secara resmi mendapat legistimasi dari DPRD. Saya yakin legistimasi ini akan saya terima, karena saya mendapat
dukungan dari 75 anggota DPRD yang ada.
Zuraidah Nasution : Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta, 2009
Data 31 Adang Darajatun:
“Yang pasti, kalau nanti Bung Fauzi menang, karena saya adalah teman Anda pasti saya akan dukung Anda, gitu ya….”
Pada data 30 dan 31 dengan memilih kata ’yakin’ Fauzi Bowo dan kata ’pasti’ Adang Darajatun dalam tanggapannya, dapat menyampaikan bentuk-bentuk
negatif yang tatarannya lebih rendah dalam skala kepastian melalui implikatur +
mungkin, + barangkali. Data 32
Dani Anwar:
”....andaikata lima tahun yang lalu Pak Adang dan saya sudah menjadi pemimpin di Ibukota Jakarta ini mungkin persoalan yang ditanyakan tadi sama
Pak, Pak Azumardi Azra itu tidak akan terjadi di Jakarta ini”.
Implikatur berskala yang dihasilkan dari data 32 yaitu dengan menggunakan ungkapan ’mungkin’ oleh Dani Anwar diinterpretasikan sebagai suatu
nilai yang lebih rendah pada skala kepastian + pasti.
4.1.6 Pembatas Hedges