Selanjutnya, untuk menjelaskan cara sebuah pesan dapat dipahami penerimanya, dalam Renkema 2004: 22, menetapkan tiga macam hubungan antara
cue dan implicature, yaitu: pertama, ujaran merupakan sebentuk tindakan dari komunikasi ostensif, misalnya tindakan untuk membuat sesuatu menjadi jelas dan
dapat dimengerti oleh penerima pesan; kedua, komunikasi tidak hanya memasukkan apa yang ada dalam pikiran pengirim pesan ke dalam pikiran penerima pesan, namun
mencakup perluasan wilayah kognitif cognitive environment kedua belah pihak. Misalnya pada contoh di atas, pengirim pesan dapat memperkirakan reaksi penerima
pesan terhadap pesan yang disampaikannya, yaitu tidak perlu mengunci pintu jika keluar dalam batasan waktu dan situasi yang diperkirakan cukup aman; dan ketiga,
explicature atau degree of relevance, tahapan yang harus dilewati untuk memahami implikatur dalam percakapan.
2.2.1 Implikatur Percakapan Umum
Implikatur percakapan umum generalized conversational implicature merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan tidak memerlukan
pengetahuan khusus tentang konteks sosial percakapan, pengetahuan antarpembicara, atau hubungan antarpembicara, seperti dalam contoh berikut.
Debby : Katanya kamu mengundang Nina dan Santi? Dewi : Aku tidak mengundang Nina.
Pada contoh ini ‘Dewi mengundang Santi, tetapi Dewi tidak mengundang Nina.
Zuraidah Nasution : Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta, 2009
2.2.2 Implikatur Berskala
Informasi tertentu selalu disampaikan dengan memilih sebuah kata yang menyatakan suatu nilai dari suatu skala nilai. Implikatur Berskala adalah skala yang
menunjukkan nilai satu layanan barang atau jasa, yaitu sebagai berikut: -
Skala kuantitas : beberapa, sedikit, kebanyakan, semua -
Skala frekuensi : kadang-kadang, sering, selalu -
Skala suhu : dingin, hangat, panas -
Skala kepastian : barangkali, mungkin, pasti Pilihan atau pernyataan skala tertentu terhadap suatu fenomena merupakan
nilai negatif atau pengingkaran terhadap nilai tinggi atau rendah. Dengan kata lain, jika dalam satu percakapan pembicara menggunakan atau mengujarkan satu sisi nilai,
hal itu berimplikasi pengingkaran atau tandingan negatif terhadap nilai itu Saragih, 2008: 13, seperti dalam contoh berikut.
Kakak : Siapa yang menghabiskan cokelatku? Adik : Aku cuma makan sedikit kok.
2.2.3 Implikatur Percakapan Khusus
Berbeda dengan implikatur percakapan umum, implikatur percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahuimerujuk
konteks sosial percakapan, hubungan antarpembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka shared knowledge. Hanya dengan pengetahuan khusus itulah
makna atau implikatur dapat diturunkan, seperti pada contoh berikut.
Zuraidah Nasution : Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta, 2009
Badu : Pergi kita ke pesta si Santi? Andi : Ayahku lagi datang. ’tidak’
Dari contoh ini ’Badu harus mengetahui hubungan Andi dengan ayahnya. Jika misalnya, Badu mengetahui kalau Andi berusaha untuk menghindari ayahnya dalam
setiap kesempatan, maka implikatur yang diperoleh adalah ”ya”. Sehingga untuk menghasilkan implikatur percakapan khusus dibutuhkan pengetahuan bersama
diantara pembicara dan pendengar Peccei, 1999: 36.
2.3 Pembatas Hedges