Teks Berita Utama Sebagai Sumber Belajar

Penulis yakin dengan menjadikan Koran sebagai sumber belajar, dapat meningkatkan antusia siswa untuk mengetahui hal apa saja yang akan ditemukan dalam analisis diksi dalam berita utama ini. Selain itu, manfaat lain yang diperoleh siswa adalah secara tidak langsung siswa telah melakukan analisis secara mendalam dan menambah ilmu bagi siswa yang jarang dilakukan dalam pembelajaran pada sekolah tingkat SMP. Juga dapat menjadi inovasi dan penyegaran dalam pembelajaran, agar tidak menimbulkan kesan jenuh krena monoton dalam penggunaan sumber belajar.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai penggunaan diksi pada teks Berita Utama Tangsel Pos sebagai sumber belajar, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari enam teks berita yang terdapat di Koran Tangsel Pos, terdapat 145 data penggunaan ketepatan diksi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kesalahan ketepatan diksi tidak terlalu banyak atau relatif sedikit. Dari penggunaan diksi terdapat 21 data ketidaktepatan, yang terdiri atas; 2 kesalahan umum khusus dengan data: 27.5.2 Begitu pula dengan benda- benda yang digunakan, Tiara menceritakan semua di Polresta, 73.3.4 Sementara kedua pengusaha, lanjut Triono, dipanggil terkait pelaksanaan lelang elektronik yang diumumkan oleh DBMTR melalui website LPSE Layanan Pengadaan Secara Elektronik Provinsi Banten. 5 kesalahan denotasi dan konotasi dengan data: 30.8.2 Pada penyidikan juga, Polresta Tangerang mengemukakan semua barang bukti tersangka untuk melakukan penyiksaan hingga tewas terhadap anak tirinya, 37.14.2 Tidak hanya itu, pekan depan Polresta akan melakukan rekonstruksi. 59.13.3 “Perbuatan itu sudah sangat tidak waras, 4 kesalahan sinonim dengan data: 14.14.1 “Kita sudah menjatuhkan SP4 pada klenteng itu karena dibangun tanpa izin.” 63.2.3 “Saya berani bersumpahdi Al Quran ini bahwa tidak pernah melakukan pemerkosaan,” teriak oleng sembari mengepal kedua tangannya, 129.15.6 Dipastikan, gambar Ayam Jago Wareng yangsedang memasukkan surat suara ke kotak suara ini bakal bertebaran disetiap Tempat Pemungutan Suara TPS. 2 kesalahan ungkapan idiom denganm data 143.28.6 “Untuk hari pencoblosan nanti semua telah 100 persen siap, dan saya harap saat pelaksanaannya nanti bisa berjalan dengan lancar, 144.29.6 Kalau tingkat partisipannya sampai di atas 70 persen, diprediksi Zaki- Hermansyah yang akan menang. 5 kesalahan kelangsungan pilihan kata dengan data 145.30.6 Kapolres meminta siapapun nanti yang terpilih, calon yang lainnya berikut tim pendukungnya agar dapat menerimanya dengan lapang dada sebagai bagian dari proses demokrasi. 113.26.5 “Kita nanti akan membahas apakah circle Tangsel ini akan terkonektivitas dengan feeder- feeder busway atau yang lainnya,” ungkapnya. 69.20.3 “Bawa dia ke ruangan tahanan,” Tegas Mahri. 70.21.3 Kata politisi Partai Keadilan Sejahtera PKS ini, perbuatan tersebut sangat diluar akal sehat. 47.22.2 Dia menjelaskan berdasarkan BAP ayah korban dia sibuk untuk mendukung perekonomian keluarganya dengan pergi pagi pulang malam. 22.22.1 “Terlepas apakah bangunan itu untuk rumah ibadah, bisnis, maupun rumah tinggal, yang pasti semua harus mengacu pada atura n.” 3 data penggunaan akhiran asing tidak ditemukan kesalahan, sedangkan penggunaan kata ciptaan sendiri, penggunaan kata indria dan perubahan makna kata tidak ditemukan penggunaannya pada berita utama Tangsel Pos. Hasil persentase sebagai berikut: penggunaan kata umum khusus 1, 4, penggunaan kata konotatif dan denotatif 3,4, penggunaan kata yang hampir bersinonim 2,8, pengunaan kata yang mirip ejaannya 2,1, penggunaan kata idiom 1,4 kelangsungan pilihan kata 3,4, dan penggunaan akhiran asing tidak ditemukan kesalahan, sedangkan penggunaan kata ciptaan sendiri, penggunaan kata indria dan perubahan makna kata tidak ditemukan dalam kolom teks berita Tangsel Pos. 2. Penggunaan diksi pada koran Tangsel Pos sudah cukup baik, maka koran Tangsel Pos dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk siswa tingkat SMP. Dengan demikian, pengajar dapat menggunakan bahan ajar yang lebih inovatif lagi agar siswa tidak jenuh dalam menerima materi.

B. Saran

Penelitian yang dilakukan peneliti dalam karya tulis ini, meneliti tentang analisis penggunaan diksi pada Berita Utama Tangsel Pos sebagai sumber belajar dari kesalahan ketepatan diksi. Peneliti meyampaikan saran agar dapat diterima untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan di dalam bidang Bahasa Indonesia. Saran yang diberikan peneliti sebagai berikut: 1. Para guru bidang studi Bahasa Indonesia, pada saat mengajarkan materi berita hendaknya menjelaskan mengenai pesan yang terkandung dalam teks berita. Agar siswa yang kesulitan menangkap isi pesan yang terkandung dalam berita, dapat mengerti maksud dari pesan yang disampaikan. 2. Untuk tim redaksi, hendaknya lebih menarik dan inovasi dalam menyajikan sebuah wacana, agar tidak bersifat monoton dan membosankan. 3. Untuk para guru hendaknya lebih inovasi lagi menggunakan sumber belajar, agar siswa mendapat materi yang lebih menarik hingga tidak membosankan dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Harapan yang ingin dicapai tentunya agar siswa mendapat peningkatan hasil belajar. 4. Peneliti merekomendasikan kepada pengajar, jika ingin menggunakan sumber belajar untuk keterampilan siswa, hendaknya menggunakan sumber belajar yang ringan terlebih dahulu untuk perkenalan awal. Koran Tangsel Pos salahsatu bahan ajar yangdapat digunakan dalam pembelajaran, karena gaya bahasa yang digunakan masih cukup ringan untuk siswa. Daftar Pustaka Akhadiah, Sabarti dkk. Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. 2001. Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Presindo. 2010. Chaer, Abdul dan Farid Hadi. Sosiolinguistik perkenalan awal Edisi Revisi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2004. , Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 2009. Choir, Elida Octapiani. Penerapan Diksi pada Paragraf Narasi Siswa Kelas X SMA Al- Hasra Sawangan Depok.Jakarta: 2011. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007. Emzir. Metode Penelitian Kualitatif analisis data. Jakarta: 2011. Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Utama. 2010. Kuntarto, Ninik M. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: MitraWacana Media. 2010. Mahsun. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. 2008. Mujid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009. Maidatussalamiyah. Analisis Kesalahan Diksi dalam Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X Semester Ganjil Di MAN 12 Jakarta Barat Tahun Pelajaran 201120012. Jakarta: 2012. Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogyakarta: Ar- Ruzz Media. 2011. Moentadhim, Martin. Jurnalistik Tujuh Menit, jalan pintas menjadi wartawan dan penulis lepas. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008. Pareno, Sam Abede. Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita. Surabaya: Papyrus. 2003. Putrayasa, Ida Bagus.Kalimat Efektif Diksi, struktur, dan logika. Bandung: PT Refika Aditama. 2007. Rahayu, Novitasari. Analisis Diksi pada Bab Nikah Buku Terjemahan Kitab Fat Al- Qarib. Jakarta: 2009. Riduwan. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2011. Sumadiria, As Sumadiria. Bahasa Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2006. Samsuri. Analisis Bahasa, mempelajari Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta: Penerbit Erlangga.1985. Suhaimin dan Rulli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik.Jakarta: Lembaka Penerbitan UIN Jakarta. 2009. Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung:Simbiosa Rekatama Media. 2005. Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2008. Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2009. Setiati, Eni. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005. Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Jakarta: Kalam Indonesia. 2005. Warta Kota. 3 Desember 2012. www.Tangsel-Pos.com