Denotasi Konotasi Analisis Ketepatan Diksi a. Umum Khusus

akan menimbukkan interpretasi lain dari pembaca. Denotasi dari pekan depan dapat diganti dengan menyebutkan hari atau tanggal jadwal rekontruksi, sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi yang salah pada pembaca. 38.15.2 “Ada 20 pertanyaan terhadap Tiara mulai pukul 10.00-1400 WIB,” ungkapnya. Kata 20 pertanyaan merupakan golongan kata denotatif karena maknanya sudah jelas diketahui, yakni jumlah pertanyaannya ada 20 pertanyaan. Dengan demikian pembaca tidak lagi menginterpretasikan berapa jumlah pertanyaan yang diajukan. Jadi, penulis sudah tepat dalam menggunakan kata tersebut. 56.8.3 Oleng langsung berdiri dari kursi pesakitan lalu mengambil Al Quran di meja majelis halim lalu meletakkannya di lantai. Kata kursi pesakitan masuk dalam golongan kata konotatif. Makna sebenarnya dari kata kursi pesakitan adalah kursi pengadilan. Kata kursi pesakitan ini merupakan penggunaan makna konotatif yang bernilai rasa baik. Penggunaan kata yang bermakna konotatif ini sudah tepat karena penulis hanya ingin menggunakan kata dengan nilai rasa lebih baik dan variasi kata. 59.11.3 “Perbuatan itu sudah sangat tidak waras Kata tidak waras pada kalimat di atas merupakan kata yang bermakna konotatif. Makna donotatif dari kata tidak waras adalah hilangnya kesadaran atau hilangnya akal sehat pada seseorang. Kata tidak waras digolongkan dalam makna konotatif karena memiliki nilai rasa rendah. 60.12.3 Rajak juga mengapresiasi kerja keras kepolisian yang berhasil membawa tersangka ke meja persidangan. Kata meja persidangan pada kalimat di atas merupakan kata yang memiliki makna denotative karena merupakan kata yang bermakna sebenarnya. Kata meja persidangan memiliki kata konotatif yaitu meja hijau. Kata meja persidangan pada kalimat di atas sudah tepat. 61.13.3 Gadis asal Paciran, Lamongan, Jawa Timur, itu membawa uang Rp 600 ribu untuk menebus laptop, namun Soleh berdalih ada di tangan tukang reparasi. Kata Rp 600 ribu pada kalimat di atas merupakan kata denotatif karena telah jelas membritahukan nominal uang yang digunakan. Kata yang digunakan sudah tepat karena tidak akan membingungkan pembaca. 74.4.4 Diketahui, proyek perbaikan jalan sepanjang 900 meter tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 3,5 milyar yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Banten Tahun Anggaran TA 2011 pada Dinas Bina Marga Tata Ruang DBMTR Provinsi Banten. Kata pada kalimat di atas masuk dalam golongan kata denotatif, karena tidak menggunakan kata abstrak dalam memberitahukan luas tanah yang digunakan. Kata tersebut sudah tepat digunakan. 75.5.4 Saat dikonfirmasi terkait hasil pemeriksaan terhadap ketiga saksi, Triono enggan membeberkan hasil pemeriksaan tersebut. Kata enggan pada kalimat di atas masuk dalam golongan kata denotatif, kata enggan merupakan sinonim dari tidak suka, tidak mau, maupun tidak sudi. Kata-kata tersebut bermakna denotasi yang sama yaitu tidak menginginkan suatu hal. Namun kata enggan memiliki konotasi positif, yakni mengandung nilai rasa yang lebih sopan. Sedangkan tidak suka, tidak mau, maupun tidak sudi, memiliki nilai rasa yang kurang sopan. Dengan demikian kata enggan yang digunakan sudah tepat. 76.6.4 Hingga saat ini, kata Triono, sudah 12 saksi yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi betonisasi tersebut. Kata 12 saksi pada kalimat di atas masuk dalam golongan kata denotatif karena menjelaskan jumlah saksi dengan jelas sehingga tidak membingungkan pembaca, jadi penggunaan kata tersebut sudah tepat. 92.5.5 Kementrian Perhubungan Kemenhub berniat menghibahkan 30 bus kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tangsel. Kata menghibahkan 30 bus pada kalilmat di atas merupakan golongan kata yang bermakna kata denotatif. Kata menghibahkan merupakan sinonim dari kata menghadiahkan. Namun meski demikian kata tersebut sudah tepat digunakan. 93.6.5 Menurut Airin, saat ini Pemkot Tangsel tengah menyiapkan infrastruktur jalan dengan melakukan berbagai perbaikan baik pelebaran jalan dan penggunaan jalan alternatif. Kata jalan pada kalimat di atas sudah sangat jelas masuk dalam golongan kata denotatif. Kata denotatif yang digunakan pada kalimat di atas sudah tepat, karena objek yang dimaksud berupa jalan raya. 95.8.5 Karena saat ini permasalahan kemacetan saja belum bisa diatasi, mayoritas jalan-jalan di Tangsel juga belum memadai untuk dilintasi bus. Kata memadai pada kalimat di atas masuk dalam golongan kata konotatif. Arti lain dari kata memadai adalah cukup atau layak. Kata memadai pada kalimat di atas sudah tepat, karena tidak akan menimbulkan interpretasi lain. 121.7.6 Gong puncak pelaksanaan pemilihan Umum Kepala Daerah Pemilukada Kabupaten Tangerang ditabuh. Kata Gong pada kalimat di atas masuk dalam golongan kata denotative, karena gong yang disebutkan sebuah nama alat music yang biasa digunakan untuk peresmian. Kata Gong sudah sangat jelas menunjukan benda sebenarnya dan tidak akan menimbulkan interpretasi lain. 123.9.6 Dipastikan, gambar Ayam Jago Wareng yang sedang memasukkan surat suara ke kotak suara ini bakal bertebaran disetiap Tempat Pemungutan Suara TPS. Kata bertebaran pada kalimat di atas merupakan golongan kata konotatif. Kata bertebaran dalam kalimat ini mengandung arti tersebar. Kata tersebut dapat menimbulkan interpretasi lain pada pembaca, karena kata tersebut memiliki arti lain yakni berhamburan. Jadi kata bertebaran kurang tepat digunakan dan kata tersebar lebih tepat untuk digunakan. 125.10.6 Terkait dengan persiapan logistik, Pengarah Pokja Pemungutan dan Perhitungan Suara Akhmad Jamaludin menjelaskan baik petugas maupun logistik untuk penyelenggaraan Pemilukada telah siap 100 persen. Kata 100 persen pada kalimat di atas tidak akan menimbulkan interpretasi lain, karena makna tersebut berarti telah sangat siap untuk digunakan. Kata 100 persen dalam kalimat di atas masuk dalam golongan kata denotative yang tepat digunakan. 125.11.6 Ia berpendapat, jika tingkat partisipasi masyarakat dalam pencoblosan nanti hanya 60 persen, maka dipastikan akan terjadi dua putaran. Kata tingkat pada kalimat di atas merupakan golonagan kata konotatif, karena tidak menggunakan makna asli dari kata tersebut. Kata tingkat merupakan sebuah susunan yang berlapis atau bertumpuk. Umumnya, kata tingkat ini merupakan kata lain dari tangga. Namun makna tidak sebenarnya digunakan untuk menyebutkan sebuah kedudukan, seperti duta besar sama tingkatnya dengan menteri. Pada kaliamt contoh memiliki arti kedudukan, sedangkan pada kalimat berita kata tingkat memiliki arti yang berhubungan dengan suatu keadaan. Jadi kat tingkat pada kalimat berita sudah tepat digunakan karena tidak akan menimbulkan interpretasi. 126.12.6 Pihaknya bahkan telah menyiapkan lebih dari 2.200 personil yang terdiri dari jajaran Polresta Tangerang yang dibantu oleh Polda Metro Jaya. Kata 2.200 personil pada kalimat 126.12.6 bermakna denotatif, karena penulis memberi pengarahan yang jelas mengenai personil jajaran polresta, sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi yang salah oleh pembaca. Jadi, penggunaan 2.200 personil pada kalimat tersebut sudah tepat.

c. Kata-kata yang Hampir Bersinonim

9.9.1 Pemerintah Kota Tangerang terkesan tebang pilih dalam upaya penegakkan hukum. Kata upaya pada kalimat 9.9.1 mempunyai sinonim usaha da ikhtiar. Sekalipun kata-kata itu tidak memiliki makna yang persis sama, masing-masing memiliki sebagian kesamaan makna. Kesamaannya adalah keduanya terkait dengan “mewujudkan keinginan”. Kata tersebut tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda. Upaya memiliki makna kehendak untuk mencari jalan keluar, usaha memiliki makna kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan, sedangkan ikhtiar memiliki makna syarat untuk mencapai tujuan. Penggunaan kata upaya sudah tepat karena memiliki makna untuk mencari jalan keluar dalam penegakan hokum. 10.10.1 Bangunan tempat beribadah itu hampir rampung, sementara izin belum dikantongi. Kata rampung pada kalimat 10.10.1 memiliki sinonim usai dan selesai. Kata-kata tersebut memang tidak memiliki makna kata yang persis sama, masing-masing kata memiliki sebagian kesamaan makna. Rampung memiliki makna sudah siap dalam pengerjaanya; usai memiliki makna yang berarti telah berakhir atau telah habis masa pengerjaannya; selesai memiliki makna sudah jadi dalam pengerjaannya. Sekalipun kata-kata tersebut tidak memiliki nuansa makna yang sama, namun kata tersebut memiliki tujuan makna yang sama yakni “mencapai titik akhir pengerjaan.” Penggunaan kata rampung pada kalimat ini sudah tepat karena pengerjaan bangunan yang belum belum berakhir atau masih dalam pengerjaan. 11.11.1 Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang, Hapipi mengatakan, jika sikap pemerintah tegas maka akan memberikan efek jera bagi setiap pemilik bangunan tak berizin untuk tetap tunduk dan patuh terhadap aturan yang ada. Kata jera pada kalimat 11.11.1 memiliki sinonim kapok. Sekalipun kata- kata tersebut tidak memiliki nuansa makna yang sama, namun kata tersebut memiliki tujuan makna yang sama yakni “tidak melakukan perbuatan yang sama”. Kedauanya tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda, jera memiliki makna tidak mau melakukan perbuatan yang sama, kapok memiliki makna tidak akan melakukan perbuatan yang sama. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang hamper sama, namun kata kapok lebih menekankan dan lebih meyakinkan bahwa benar-benar tidak akan melakukan perbuatan yang sama. 12.12.1 Pembiaran pelanggaran justru akan menimbulkan efek negatif bagi penegakkan aturan. Kata efek pada kalimat 12.12.1 memiliki sinonim pengaruh dan akibat. Kata efek tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda. Pengaruh memiliki makna sebuah daya yang timbul dari sesuatu yang akan membentuk sebuh kepercayaan, akibat memiliki makna suatu hasil dari peristiwa atau keadaan yang mendahuluinya, efek memiliki makna kesan yang akan ditimbulkan oleh sebuah pernyataan. Sekalipun kata-kata tersebut tidak memiliki nuansa makna yang sama, namun kata tersebut memiliki tujuan makna yang sama yakni “kesan akhir yang akan terjadi.” Kata efek pada penggunaannya sudah tepat karena penulis menegaskan kesan yang akan ditimbulkan pada pelanggaran yang dibiarkan yang akan menimbulkan pengaruh pada masyarakat. 14.14.1 “Kita sudah menjatuhkan SP4 pada klenteng itu karena dibangun tanpa izin.” Kata menjatuhkan pada kalimat 14.14.1 memiliki sinonim menurunkan. Sekalipun kata-kata tersebut tidak memiliki nuansa makna yang persis sama, namun kata tersebut memiliki tujuan makna yang sama yakni “mengeluarkan sebuah keputusan”. Kata keduanya tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda. Menurunkan memiliki makna mengeluarkan sebuah keputusan, sedangkan menjatuhkan memiliki makna menetapkan sebuah kieputusan. Penggunaan kata menjatuhkan pada kalimat ini sudah tepat, karena dengan tegas menetapkan sebuah keputusan. 15.15.1 Dan, bila seluruh prosedur aturan tidak dipenuhi oleh pihak klenteng, maka tidak tertutup kemungkinan klenteng itu akan kita segel, ” ujar Rusdi. Kata segel pada kalimat 15.15.1 memiliki sinonim kata tutup. Kata keduanya tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda, segel berarti menempelkan atau membubuhkan pernyataan atau tanda untuk memberitahukan agar tidak dibuka, sedangkan tutup penggunaanya menggunakan alat agar tidak terlihat isinya. Meskipun memiliki nuansa makna yang berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama yakni “pelarangan pada suatu hal”. Penggunaan kata segel sudah tepat karena tujuannya untuk menyita bengunan tersebut. 16.16.1 Sementara berdasarkan pantauan wartawan, pembangunan klenteng di bawah naungan Yayasan Mutiara Dewi Kwan Im, dilakukan di atas lahan 1.000 meter persegi. Kata pantauan memiliki sinonim, mengawasi, mengamati, mengontrol, dan mengecek. Sekalipun kata-kata tersebut tidak memiliki nuansa makna yang persis sama, namun kata-kata tersebut memiliki tujuan makna yang sama yakni sama- sama “melihat.” Kata tersebut tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda. Mengawasi berarti melihat secara diam-diam, mengamati berarti melihat objek secara teliti, mengontrol berarti memmerhatikan objek agar tetap tekendali, mengecek berarti mencocokkan kembali benar atau tidaknya, mamantau berarti melihat dan mengamati objek sesekali dari kejauhan. Penggunan kata pantauan atau memantau pada kalimat ini sudah tepat karena penulis menjelaskan bahwa wartawan tersbut telah melakukan pengamatan pada objek beritanya. 39.16.2 Pada penyidikan juga, Polresta Tangerang mengemukakan semua barang bukti tersangka untuk melakukan penyiksaan hingga tewas terhadap anak tirinya. Kata penyidikan pada kaliamat 39.16.2 memiliki sinonim pemeriksaan, penggeledahaan. Kedua kata tersebut tidak dapat digantikan karena memiliki perbedaan makna. Pemeriksaan memiliki makna melihat dengan teliti untuk mengetahui suatu keadaan, penggeledahan memiliki makna pemeriksaan untuk mencari sesuatu, sedangkan penyidikan memiliki makna usaha atau cara untuk memperoleh informasi melalui data. Meskipun kata-kata tersebut tidak memiliki nuansa makna yang sama, namun memiliki tujuan yang sama yakni sama- sama “mencari informasi untuk pembuktian.” Penggunaannya kata penyidikan oleh penulis sudah tepat. 41.18.2 Alasan ini sudah dikondisikan tersangka untuk menutupi aibnya. Kata aib pada kalimat 41.18.2 memiliki sinonim kesalahan. Kata aib dapat digantikan oleh kata kesalahan karena memiliki makna yang sama yakni sama- sama bermakna sebuah noda, cela atau perbuatan yang membuat cacat batin dalam diri seseorang.akan tetapi penggunaan kata aib pada kalimat ini sudah tepat. 62.14.3 Muhamad Soleh alias Oleng, terdakwa kasus pembunuhan disertai dengan pemerkosaan terhadap Mahasiswi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah, Kota Tangerang Selatan Tangsel, Izzun Nahdiyah mengamuk di ruang sidang pengadilan negeri PN Tangerang Selatan 412. Kata alias pada kalimat 62.14.3 memiliki sinonim atau. Meskipun keduanya tidak memiliki makna yang persis sama, akan tetapi keduanya memiliki sebagian kesamaan makna. Kesamaan maknanya adalah bahwa keduanya sama- sama terkait dengan “kata penghubung untuk menandai beberapa pilihan.” Kata alias yang berarti disebut juga atau sama dengan.biasanya kata alias digunakan untuk menyebut nama samara. Kata atau yang berarti kata penghubung yang digunakan untuk menandai beberapa pilihan. Jadi, pada kalimat ini penulis sudah tepat menggunakan kata alias karena penggunaannya untuk menyebut nama samara. 63.15.3 “Saya berani bersumpah di Al Quran ini bahwa tidak pernah melakukan pemerkosaan,” teriak oleng sembari mengepal kedua tangannya. Kata sembari pada kalimat 63.15.3 memiliki sinonim sambil. Meskipun kedua kata tidak memiliki makna yang persis sama, akan tetapi keduanya memiliki sebagian kesamaan makna. Kesamaannya yakni keduanya “sebagai