QS. Yûnus ayat 98

Qad Qudira, bermakna Allah telah menetapkan. Adapun pendapat yang mengartikan kata qadara dengan makna al-Qudrah yang berarti kekuasaan atau kesanggupan itu adalah pendapat yang salah 58 Idz dzahaba mughâdiban ketika ia pergi dalam keadaan marah, ada yang mengatakan bahwa ia marah terhadap kaumnya karena mereka terus menerus membangkang dan keras kepala. Maka ia pun pergi melarikan diri dan tidak sabar terhadap penganiayaan mereka. Padahal Allah memerintahkannya untuk tetap bersama mereka dan menyeru mereka. Maka dosanya adalah kepergiannya dari antara kaumnya tanpa seizin Allah. 59 Diriwayatkan dari al-Dhahak bahwa Yunus pergi dalam keadaan marah terhadap kaumnya, karena tidak menerima dakwahnya, padahal ia adalah utusan Allah, mereka kufur maka layak untuk dimarahi karena setiap orang boleh marah terhadap kaumnya karena Allah. Ada juga yang mengatakan bahwa Yunus pergi sebelum menjadi nabi pada waktu itu, kemudian ia diperintahkan oleh salah seorang raja Bani Israil agar datang ke Ninawa untuk berdakwah berdasarkan peri ntah syari‟at. Maka ia tersinggung karena kepergiannya kepada mereka disebabkan perintah seseorang yang bukan Allah, maka ia pun marah terhadap sang raja. Tatkala ia selamat dari perut ikan, Allah mengutusnya kepada kaumnya, lalu ia pun berdakwah dan mereka beriman. 60 Al-Qusyairi mengatakan yang benar adalah kemarahan ini terjadi setelah Allah mengangkatnya menjadi rasul. 61 58 Al-Syinqiti,Ad wa’ al-Bayân fî Idâh al-Qur’an bi al-Qur’an, jilid. 4, h. 746 59 Al-Qurthubi, Aljami’ li Ahkâm al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008, h. 877 60 Al-Qurthubi, Aljami’ li Ahkâm al-Qur’an, jilid: 11, h. 879 61 Al-Qurthubi, Aljami’ li Ahkâm al-Qur’an, jilid: 11, h. 879 Ada yang mengatakan bahwa diantara tradisi kaumnya adalah membunuh orang yang dituduh berdusta, maka ia khawatir dibunuh, karena Yunus dituduh berdusta dengan mengaku menjadi Nabi dan membawa agama baru. Maka ia pun marah. Lalu ia pergi melarikan diri sampai akhirnya ia menumpangi perahu. Berbeda dengan pendapat al-Syinqiti, ia mengatakan kata mughâdiban diartikan Nabi Yunus marah kepada kaumnya. Ia bermakna Mufâ’alah saling yaitu Nabi Yunus marah kepada kaumnya dan memisahkan diri karena akan datangnya azab untuk kaumnya. Dan kaum Nabi Yunus marah ketika diajak untuk beriman kepada Allah yang kemudian mereka tidak mengikuti Nabi Yunus, dan Nabi Yunus mengancam akan datangnya azab. 62 Pendapat yang lain dari Ibnu Mas‟ud, Hasan, Syu‟bi, Sa‟id Ibnu Jarir mengartikan kata mughâdiban dengan Nabi Yunus marah karena Allah. Dan pendapat ini adalah sahih. Dijelaskan bahwa Nabi Yunus Marah kepada kaumnya karena perbuatannya yang telah kufur kepada Allah dan ingkar kepada Allah. 63 Nabi Yunus marah kepada mereka, dan dia menyangka bahwa yang demikian itu itu adalah boleh. Dia marah karena Allah, dia marah kepada orang kafir dan ahlinya. Maka kemudian ia mendapat ujian kesabaran dari Allah tatkala ia meninggalkan kaumnya dan dia ditelan ikan. 64 Kata zâlim dalam Kamus Kontemporer Arab-Indonesia berarti, yang tidak adil, sewenang-wenang, yang melampaui batas. 65 Kata al- Mu’min terambil dari kata amina. Semua kata yang terdiri dari huruf-huruf alif, mim, dan nun, 62 Al-Syinqiti,Ad wa’ al-Bayân fî Idâh al-Qur’an bi al-Qur’an, jilid. 4, h. 747 63 Al-Syinqiti,Ad wa’ al-Bayân fî Idâh al-Qur’an bi al-Qur’an, jilid. 4, h. 747 64 Muhammad Ali Ash-Shabuny, al-Nubuwwah wa al- Anbiyâ’. Penerjemah Arifin Jamian Ma‟un, Surabaya: Bina Ilmu, 1993, h. 126 65 Atabik Ali, dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogjakarta: Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak, 1996, h. 1248