Biografi Nabi Yunus Sejarah Nabi Yunus

Di Ninawa mereka menyembah berhala dan tidak mau beriman kepada Allah SWT. Ditengah bayang-bayang berhala dan ditengah gelap gulita kebodohan dan kemusyrikan. Disitulah Nabi Yunus diutus untuk membawa cahaya keimanan dan bendera tauhid. Dan menyeru kaumnya, agar menghargai akal dan memulaikan kepala dengan tidak menggunakan kepala mereka untuk bersujud kepada patung. Nabi Yunus menyeru mereka untuk melihat dan merenungkan bahwa dibalik kebesaran alam yang indah ini ada Tuhan yang maha besar, Tuhan yang maha Esa, dan tempat bergantung segala urusan. Dialah yang lebih berhak disembah dan disucikan. Allah mengutus Nabi Yunus untuk memberi petunjuk dan rahmat bagi kaumnya, dan membimbing untuk senantiasa ada pada jalan-Nya yang benar. Kebodohan dan kesesatan telah menutupi hati dan pandangan kaumnya sehingga tidak bisa merenung dan berpikir dengan benar. 10 Kisah Nabi Yunus ketika ditelan ikan ini diperkirakan terjadi di mesopotamia, di sungai ini terdapat sungai tigris yang cukup besar. Banyak ikan berukuran besar yang tercatat hidup di sungai ini. Akan tetapi kalau pun ada ikan air tawar berukuran besar di kawasan itu, ikan itu tidak akan cukup besar untuk dapat menelan manusia dewasa. Ikan air tawar terbesar yang tercatat adalah ikan arapaima gigas yang hidup di sungai amazon Amerika selatan. Berukuran 2,5 sampai 3 meter. Ikan yang diduga menelan nabi yunus adalah ikan paus. Ikan paus adalah mamalia, hewan menyusui yang hidup dilaut yang bernafas dengan paru-paru seperti manusia. Ikan paus terbesar adalah paus biru. blue whale yang memiliki 10 Muhammad Ahmad Jadul Mawla, dkk, Qasas al- Qur’an. Penerjemah: Abdurrahmah Assegaf, Jakarta: Zaman, 2009, h. 372 nama latin balaenoptera musculus. Panjang tubuhnya tercatat dapat mencapai 33 meter, dengan berat 180 ton. 11

2. Silsilah Nabi Yunus

Garis keturunan Nabi Yunus dimulai dari Benyamin bin Ya‟qub. Benyamin adalah saudara kandung Yusuf seibu dan sebapak. Benyamin menurunkan Abumatta, kemudian Matta dan menurunkan Yunus as, rasul yang ke-21 untuk bangsa Ninawa Irak. Jika garis keturunan Nabi Yunus dilihat dimulai dari Nabi Adam maka sebagai berikut: 12 11 Lajnah Pentashihan Mushaf al- Qur‟an, Badan Litbang Diklat Kementrian Agama RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Hewan Dalam Perspektif al- Qur’an dan Sains Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al- Qur‟an, 2012, h. 300 12 Herdi Ansyah, Nama Nabi dan Rasul yang Wajib Kita Ketahui di Dalam Islam, artikel ini diakses pada 14 Agustus 2014 dari: ilmuidirimu.blogspot.com20130925-nama-nabi-rasul- yang-wajib-kita.html?m=0

3. Kisah Nabi Yunus

Yunus ibn Matta lahir di Gats Aifar, Palestina. Masyarakat menolak ajakannya, sehingga beliau menuju ke Yafa, suatu pelabuhan di Palestina, dan melaut menuju tempat yang dinamai Yarsyisy, suatu kota disebelah barat Palestina. Beliau diutus sekitar awal abad kedelapan SM, dan di kuburkan di Jaljun, suatu desa yang terletak diantara Quds di Palestina dan al- Khalil yang terletak di tepi barat laut mati. Kaum nabi Yunus as. Hidup di kota Ninawa, salah satu kerajaan Asyûr yang terletak di tepi sebelah kiri dari sungai trigis di irak dan dibangun pada tahun 2229 SM. 13 Nabi Yunus diutus oleh Allah ke negeri Ninawa, tetapi tidak dijelaskan secara pasti letak negeri tersebut di dalam al- Qur‟an. Namun Sami ibn Abdullah al- Maghluts yang dikutip dari buku Situs-situs Dalam al- Qur’an mengatakan, Ninawa adalah ibu kota dari negara Asyiria yang terletak di sebelah selatan Irak. Kota tersebut termasuk kota yang paling kaya dan besar di masa itu. 14 Kelapangan rezeki dan kekayaan yang dimiliki penduduk Ninawa justru menyebabkan sesat dan tidak beriman kepada Allah SWT. Mereka melakukan kemaksiatan dengan menyembah berhala yang mereka buat sendiri. 15 Di dalam setiap rumah penduduk Ninawa terdapat berhala-berhala yang mereka jadikan sesembahan. Oleh sebab itu Allah mengutus Nabi Yunus AS untuk menyadarkan mereka dan beriman kepada Allah SWT. 16 Nabi Yunus dalam dakwahnya memberikan pengertian bahwa tidak ada gunanya menyembah berhala, yang patut disembah hanya Allah SWT, karena Ia yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya. Ajakan Nabi Yunus tidak dihiraukan oleh mereka, sebab menyembah berhala sudah menjadi tradisi turun menurun. Ditambah lagi Nabi Yunus adalah orang biasa, bukan dari golongan bangsawan dan tidak mempunyai kekayaan dan kekuasaan. 17 13 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbâh, jilid 12, h. 80 14 Syahruddin el-Fikri, Situs- situs Dalam al- Qur’an, Jakarta: Republika, 2010, h. 62 15 Syahruddin el-Fikri, Situs- situs Dalam al- Qur’an,h. 62 16 Syamsul Rijal Hamid, Kisah Kesabaran Para Nabi Rasul, Jakarta: Penebar Salam, 1999, h. 64 17 Syamsul Rijal Hamid, Kisah Kesabaran Para Nabi Rasul, h. 64 Penduduk Ninawa menyembah berhala-berhala sejak zaman nenek moyang mereka, dan tidak ada tanda alam yang muncul untuk menjadikan mereka meninggalkan agama yang telah mereka anut kemudian menganut agama yang didakwahkan oleh Nabi Yunus. 18 Yunus menjelaskan bahwa berhala yang disembah di pagi dan sore hari tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka dan juga tidak dapat mendatangkan kemanfaatan untuk manusia atau menghilangkan keburukan manusia. Berhala-berhala itu tidak dapat menciptakan sesuatu, menghidupkan yang mati, menyembuhkan yang sakit, mengembalikan yang sesat. Berhala tersebut juga tidak mampu menolak keburukan dari dirinya sendiri, dia tidak mampu membela dirinya jika ada yang akan menghancurkannya 19 Yunus menjelaskan bahwa agama yang ia dakwahkan ini memerintahkan kepada hal-hal yang baik, meluruskan kepada hal yang benar, agama ini menyeru kepada hal yang makruf dan melarang dari hal yang mungkar, membenci kepada kezhaliman, mewajibkan untuk berlaku adil dan damai, menyebarkan keamanan dan ketentraman. Agama Allah ini memotivasi untuk berlaku lembut terhadap orang-orang miskin, berlaku santun terhadap orang fakir, memberikan makan kepada orang-orang yang lapar, melepaskan tawanan. Semua itu merupakan hal- hal yang mengandung kebaikan. 20 Yunus adalah salah seorang bagian dari kaumnya, penduduk Ninawa mengira bahwa tidak ada gunanya mengikuti seseorang yang martabatnya sama dengan mereka. Nabi Yunus sungguh telah menyeru dengan lemah lembut, mendebat dengan cara yang baik. Maka jika tidak mengikuti ajakannya maka ia peringatkan 18 Ali Muhammad al- Bajawi, dkk, Untaian Kisah Dalam al- Qur’an, penerjemah: Abdul Hamid, Jakarta: Darul Haq, 2007, h. 292 19 Ali Muhammad al- Bajawi, dkk, Untaian Kisah Dalam al- Qur’an, h. 292 20 Al- Bajawi, dkk, Untaian Kisah Dalam al- Qur’an, h. 292