manusia ketika mendapat cobaan yang berat dari Allah Swt. Namun bagaimana mungkin seorang Nabi mempunyai sifat negatif tersebut dan melakukan perbuatan
dosa karena sudah meninggalkan kaumnya? kemudian bagaimana dengan pendapat yang menyatakan bahwa semua Nabi Allah itu terjaga dari sifat buruk
ma’sûm? Selain permasalahan yang sudah dikemukakan di atas, alasan lainnya juga
akan penulis jelaskan perihal mengambil penelitian tentang kisah Nabi Yunus yaitu: Nabi Yunus adalah salah satu Nabi yang kisahnya diceritakan dalam al-
Qur ‟an dan namanya pun diabadikan menjadi nama salah satu surat di dalam al-
Qur‟an. Selain itu Nabi Yunus dalam kisahnya mengalami peristiwa yang sangat fenomenal yaitu Nabi Yunus dimakan ikan paus.
Kisah Nabi Yunus dan kaumnya menyiratkan pesan-pesan berharga bagi kehidupan manusia selanjutnya meski kaum tersebut sekarang telah musnah, dan
dari aspek sosial budaya dapat dibandingkan moral bangsa sebelum turun wahyu ketika masyarakat berada pada masa jahiliyyah dengan periode sesudah turun
wahyu bahkan sampai akhir ini. Peristiwa yang fenomenal itu menimbulkan banyak penafsiran dari semua
kalangan mufasir, termasuk kalangan mufasir kontemporer. Penulis mendapatkan suatu kesan bahwa kisah Nabi Yunus kaya akan ajaran-ajaran yang berkaitan
pendidikan moral atau akhlak. Seperti tafsir karya M. Quraish Shihab tafsir al- Misbah yang menyinggung tentang tentang kandungan moral dari ayat tersebut
untuk lebih memperkaya makna ayat agar memiliki relevansi tersendiri dengan konteks kekinian yang sesuai dengan misi al-
Qur‟an sebagai petunjuk yang membimbing manusia untuk membentuk akhlak yang sempurna. Tafsir al-
Mishbah karya M. Quraish Shihab merupakan kitab tafsir yang sangat representatif dalam dunia tafsir kontemporer. Memiliki berbagai macam disiplin
ilmu serta jangkauan pemahaman yang dinamis dan lebih komprehensif. Tafsir al-Azhar merupakan salah satu tafsir yang mengambil corak budaya
kemasyarakatan, yakni suatu corak tafsir yang menjelaskan petunjuk-petunjuk ayat al-
Qur‟an yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat serta usaha-usaha untuk menanggulangi problmetika masyarakat berdasarkan ayat-ayat
dengan mengemukakan petunjuk-petunjuk tersebut dalam bahasa yang mudah dimengerti.
5
Selain tafsir kedua tafsir di atas, penulis juga mengambil rujukan dari tafsir- tafsir kontemporer yang bercorak
Adabi ‘Ijtima’i yang lainnya. Seperti tafsir fî Zilâl al-
Qur’an karya Sayyid Quthb, tafsir Adwa’ al-Bayân fî Idâh al-Qur’an bi al-
Qur’an karya al-Syinqiti, tafsir al-Manâr karya Rasyid Rida, dan kitab tafsir lainnya. Hal ini tentu yang berkaitan dengan tema yang penulis bahas. Sehingga
penelitian ini bisa lebih mendalam mengkaji ayat tentang kisah Nabi Yunus dari segi sosial dan hidayah atau akhlak.
Berdasarkan beberapa permasalah yang sudah diungkapkan diatas, penulis dengan ini memberi judul untuk skripsi ini dengan,
“Pesan Moral Kisah Nabi Yunus Menurut Mufasir Modern Indonesia
” Semoga karya ini bisa menjadi
acuan dan motivasi dalam menyelesaikan permasalah.
5
M. Yunan Yusuf, Corak Pemikiran Kalam Tafsir al-Azhar, h. 6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan
Banyak ayat al- Qur‟an yang membicarakan tentang kisah Nabi Yunus.
Penulis sendiri sudah melakukan sebuah penelusuran mengenai kisah Nabi Yunus dari beberapa indeks al-
Qur‟an, diantaranya: indeks al-Qur‟an digital karya Ahmad Lutfi, indeks al-
Qur‟an karya Azha Ruddin Sahil,setelah mengambil pertimbangan dari pemilihan ayat-ayat tersebut maka ayat yang akan menjadi
perhatian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:QS. Yûnus ayat 98, QS. Al- Anbiyâ
’ ayat 87-88, QS. As-Sāffāt ayat 139-148, QS. Al-Qalam ayat 48-50.
Rujukan tafsir utama dalam penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir al- Qur‟an yaitu tafsir al-Azhar karya Hamka dan tafsir al-Mishbah karya Quraish
Shihab. Keduanya menjadi fokus pembahsan karena, pertama, kedua mufassir dua penafsiran Indonesia modern yang menggunakan di dalam karya mereka prinsip-
prinsip tafsir adabi ijtima‟i. Kedua, karya kedua mufasir tersebut merupakan representasi kuat penafsiran modern di Indonesia, karena penerimaan masyarakat
atas karya tersebut. Hal tersebut terlihat setidaknya dalam penerbitan ualng karya- karya mereka. Tafsir al-Azhar sampai saat ini diterbitkan lebih dari lima kali.
Sedangkan tafsir al-Mishbah diterbitkan lebih dari delapan kali. Ketiga, kedua tafsir tersebut dianggap mudah di pahami oleh masyarakat.
2. Perumusan Masalah
Sedangkan perumusan masalah pada penelitian ini adalah Pesan moral apa yang dapat diambil dari kisah Nabi Yunus menurut mufasir modern
Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Kisah Nabi Yunus secara mendalam
2.
Untuk mengambil pelajaran baik dari kisah Nabi Yunus. D.
Tinjauan Pustaka
Berbagai macam sumber yang penulis kumpulkan, baik berupa buku-buku, skripsi, tesis, disertasi, makalah, artikel, dan beberapa sumber lainnya yang
berkaitan dengan kisah Nabi Yunus. Diantara buku-buku yang membahas tentang kisah nabi yunus adalah:
Pertama, Syekh Salim Ibn Ied al-Hilali dengan bukunya yang berjudul S ahīh
Qisas al-Anbiyâ ’, diterjemahkan oleh M. Abdul Ghoffar diterbitkan Pustaka
Imam asy- Syafi‟i tahun 2009. Di dalam memaparkan tentang Nabi Yunus, dia
hanya mengambil ayat-ayat yang bertema Nabi Yunus kemudian ditafsirkan dengan pemahamannya sendiri, juga merujuk kepada kitab-kitab tafsir serta kitab-
kitab hadis. Kedua, Ali Muhammad al-Bajawi, dkk, dengan bukunya Qasas al-
Qur’an, diterjemahkan oleh Abdul Hamid, diterbitkan Darul Haq tahun 2007. Di dalam
bukunya dia hanya merujuk kepada ayat-ayat di dalam al- Qur‟an yang berkaitan
dengan kisah Nabi Yunus, tidak ditemukan dalam bukunya merujuk kepada buku- buku lain.
Sedangkan skripsi yang membahas kisah Nabi Yunus adalah pertama, skripsi yang ditulis oleh Wihdan Dana Maulidi, mahasiswa Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ushuludin Jurusan Tafsir Hadis tahun 2004, yang berjudul “Kisah Dalam al-Qur‟an: Studi atas kisah Nabi Yunus dalam QS.
al-Anbiyâ ’ ayat 87-88 menurut Ath- Thabari dan Ar-Razi”. Di dalam skripsi ini
mengupas kisah nabi yunus dalam al- Qur‟an dengan mengambil QS. al-Anbiyâ’’
ayat 87-88 yang kemudian penafsirannya dibandingkan antara Ath-Thabari dengan Ar-Razi, dengan tidak menjelaskan secara detail mengenai keputusasaan
Nabi Yunus. Skripsi yang kedua yang berjudul “Kisah Nabi Yunus Dalam al-Qur‟an:
Kajian Komperatif Tafsir al-Mizân dan Tafsir Fī Zilâl al-Qur’an. Skripsi ini
ditulis oleh Fuatuttaqwiyah, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta Fakultas Ushuludin Jurusan Tafsir Hadis tahun 2003. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah komperatif untuk menganalisa data yang berbeda agar dapat diketahui persamaan dan perbedaanya dari kedua tafsir
tersebut. Tabâtabâ ‟î dalam menafsirkan kisah Nabi Yunus menggunakan metode
tafsir al- Qur‟an dengan al-Qur‟an dan merujuk riwayat dari para imam
sebagaimana metode yang dianut oleh kaum syi‟ah. Sementara Sayyid Quthb tidak menggunakan riwayat namun lebih menggunakan penekanan pada dakwah
dan keimanan.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Skripsi ini menggunakan al- Qur‟an sebagai objek kajian penelitian. Maka
mengambil metode penafsiran yang sudah ditetapkan dalam kajian ilmu tafsir yaitu metode tahlilî, ijmalî, maudû
’i, dan muqaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir tematik dengan menggunakan
pendekatan sosio historis, atau memahami al- Qur‟an dalam konteks sejarahnya
dan harfiyahnya, kemudian merelevansikan pada situasi masa kini dengan
mengungkap pesan moral al- Qur‟an kisah Nabi Yunus dengan menganalisa kitab-
tafsir modern Indonesia. Dalam pengambilan ayat-ayat yang berkenaan dengan kisah Nabi Yunus
dengan penulis mengambil dari beberapa indeks al- Qur‟an. Diantaranya yaitu al-
Qur‟an al-Hadi karya Ahmad Lutfi Fathullah, menurutnya ayat-ayat yang berkaitan dengan kisah nabi Yunus diantaranya QS. al-Anbiyâ
’ ayat 87-88, QS. As-S
affāt ayat 140-142, QS. Yunus ayat 98.Indeks al-Qur‟an karya Azha Ruddin Sahil memilah ayat yang termasuk dalam kisah nabi Yunus yaitu QS. An-Nisâ
’ ayat 163, QS. Al-
An’âm ayat 86, QS. Yûnus ayat 98, QS. As-Saffāt ayat 139-148. Kemudian indeks al-
Qur‟an karya Sukma Djaja Asyarie mengelompokkan ayat-ayat al-
Qur‟an yang berkaitan dengan kisah nabi Yunus yaitu QS. al-Qalam ayat 48, QS. al-Anbiy
â’ayat 87, QS. al-An’âm ayat 86, QS. As-Saffātayat 140-147, QS. An-Nisâ
’ ayat 163. Dari indeks al-Qur‟an tersebut kemudian dikombinasikan dan tidak semua ayat-ayat al-
Qur‟an tersebut dimasukkan pada tema ini, sebab ada beberapa ayat yang penulis anggap tidak koheren dengan pembahasan ini.
Dengan itu penulis memilih ayat yang dianggap lebih sesuai dengan tetap mengacu pada indeks al-
Qur‟an tersebut.
2. Metode Pengumpulan Data
Semua jenis data yang dikumpulkan penulis dari berbagai sumber yang berkaitan dengan pesan moral kisah Nabi Yunus menurut mufasir modern, yaitu
sumber pokok atau data primer adalah al- Qur‟an, dan sumber-sumber teks
pendukung data sekunder yaitu kitab-kitab tafsir al- Qur‟an tafsir al-Azhar karya
Buya Hamka dan tafsir al-Mishbah karya Quraish Shihab. data-data yang berkaitan dengan kisah Nabi Yunus.