Return on Asset ROA
62
Tabel 4.3 Non Performing Loan NPL
Perusahaan 2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 2012
MANDIRI 25,2
16,3 7,2
4,7 2,8
2,4 2,2
1,9 BRI
4,68 4,81
3,44 2,8
3,52 2,79
2,32 1,78
BCA 1,7
1,3 0,8
0,6 0,7
0,6 0,5
0,4 BNI
13,7 10,5
8,2 4,9
4,7 4,3
3,6 2,8
CIMB 3,57
2,21 3,03
2,5 3,06
2,59 2,64
2,29 PANIN
9,34 7,95
3,06 4,34
3,16 4,37
3,56 1,69
DANAMON 2,6 3,3
2,3 2,3
4,5 3
2,5 2,3
PERMATA 5,3 6,4
4,6 3,5
4 2,7
2 1,3
BII 2,77
5,03 2,92
3,2 2,42
3,09 2,14
1,7 dalam persen sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2005
– 2012 Non Performing Loan NPL tertinggi dihasilkan oleh beberapa bank. Namun Non Performing Loan NPL tertinggi terjadi pada
tahun 2005 dihasilkan oleh Bank Mandiri yang memimpin besarnya Non Performing Loan NPL dari tahun 2005
– 2012. Yakni sebesar 25,2 hal ini dikarenakan bank mandiri telah mengalami permasalahan yang cukup
serius dan baru memulai fase konsolidasi pada tahun 2006. Adapun Non Performing Loan NPL terendah pada tahun 2005-2012 diperoleh bank
BCA. Meskipun mencatat pertumbuhan volume kredit yang tinggi, rasio kredit bermasalah Non Performing Loan
– NPL tetap terjaga pada tingkat yang rendah sebesar 0,4 disertai dengan rasio cadangan kerugian
63
penurunan nilai kredit. Hal tersebut mencerminkan kuatnya penerapan kebijakan manajemen risiko dan fokus Bank dalam mempertahankan
kualitas aset.