Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Kredit Perbankan

20 2. Membantu usaha nasabah Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut pihak debitur akan dapat memperluas dan mengembangkan usahanya. 3. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan daya guna uang Jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang, dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. 21 c. Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. d. Sebagai alat stabilitas ekonomi Kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kredit dapat pula membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa. e. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha Bagi penerima kredit akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bila nasabah memiliki modal yang pas - pasan. f. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik maka tentunya membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik dapat juga meningkatkan pendapatannya g. Untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara penerima kredit dengan 22 pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.

5. Klasifikasi Kredit

Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja 2004:185 kredit yang disalurkan sistem perbankan dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu:

a. Berdasarkan jangka waktu Maturity

Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, kredit dapat dikelompokkan menjadi: 1. Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu setahun atau kurang. 2. Kredit jangka menengah Kredit jangka menengah adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu sampai tiga tahun. 3. Kredit jangka panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun, bahkan lebih.

b. Berdasarkan jaminan

1. Kredit dengan jaminan Kredit dengan jaminan adalah kredit yang disertai dengan jaminan atau agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah 23 peminjam debitur. Bentuk-bentuk jaminan dapat berupa harta berwujud seperti tanah dan bangunan. b. Kredit tanpa jaminan Kredit tanpa jaminan dapat diberikan kepada seseorang atau perusahaan tertentu dengan beberapa alasan. Pertama, orang tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan terpercaya oleh pihak bank. Kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan biasanya juga terkait dengan penilain bank tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan juga diberikan kepada perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Namun pemberiannya harus sangat selektif, karena pemberian kredit tanpa jaminan sangat beresiko.

c. Berdasarkan segmen usaha

Berdasarkan segmen usaha, kredit dapat digolongkan menjadi: 1. Kredit pertanian Kredit yang disalurkan kepada sektor usaha pertanian, seperti peternakan dan perkebunan. 2. Kredit industri Kredit yang disalurkan kepada sektor industri kecil dan rumah tangga. Di Indonesia, penyaluran kredit sektor industri umumnya lebih besar dibandingkan dengan sektor pertanian.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Pengaruh LDR(Loan To Deposit Ratio),NPL(Non Perfoming Loan), ROE (Retrn On Eqity),IML(Instert Margin On Loan) Dan BOPO (Biaya Operasional Terhdap Pendapatan Operasinal ) Terhadap Kecupan Modal Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 35 119

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99