Metode Pengumpulan Data Operasional Variabel Penelitian

42 2. Model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. 3. Model random effect adalah teknik untuk mengatasi ketidakpastian dari model yang digunakan oleh fixed effect, dalam teknik ini diambil beberapa sampel dipilih secara random dan merupakan wakil dari populasi. Dalam model ini menggunakan variabel gangguan error terms.

b. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk membandingkan apakah metode common effect atau fixed effect yang lebih sesuai untuk digunakan dalam penelitian. Berikut ini rumus uji chow: Dimana: SSE 1 : Sum Square Error dari model Common Effect SSE 2 : Sum Square Error dari model Fixed Effect n : Jumlah individual cross section nt : Jumlah cross section x jumlah time series k : Jumlah variabel independen 43 Sedangkan F-tabel didapat dari: F tabel = {α : df n-1, nt –n-k} Dimana: α : Tingkat signifikasi yang dipakai alfa n : Jumlah individual cross section nt : Jumlah cross section x jumlah time series k : Jumlah variabel independen Hipotesis dalam uji Chow adalah: H : Common Effect Model H 1 : Fixed Effect Model Manurut Widarjono 2009:238 dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan membandingkan perhitungan antara F-hitung dengan F-tabel. Perbandingan yang dipakai adalah sebagai berikut: Jika hasil dari F-hitung F-tabel = H ditolak Jika hasil dari F-hitung F-tabel = H diterima 44

c. Uji Hausman

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Pengujian dilakukan dengan hipotesis berikut Widarjono, 2009: H : Random Effect Model H 1 : Fixed Effect Model Manurut Widarjono 2009:240 dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan membandingkan nilai statistik Hausman dan nilai kritisnnya. Jika nilai statistik Hausman nilai kritisnya = H0 ditolak. Jika nilai statistik Hausman nilai kritisnya = H0 diterima.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini dilakukan sebagai parameter untuk mengukur apakah data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat BLUE atau tidak. a. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi panel variabel-variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Tidak terpenuhinya normalitas pada umumnya disebabkan karena distribusi data yang dianalisis 45 tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil. Nilai ekstrem ini dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam pengambilan sampel, bahkan karena kesalahan dalam melakukan input data atau memang karena karakteristik data tersebut sangat jauh dari rata-rata. Suliyanto, 2011:69 Dalam software eviews yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, normalitas data dapat diketahui dengan membandingkan statistik Jarque-Bera JB dengan x 2 tabel. Jika nilai Jarque- Bera JB ≤ x 2 tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal. Suliyanto, 2011:75

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi panel ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Metode untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam suatu model regresi juga dapat dilihat dari korelasi parsial antar variabel independen. Sebagai aturan yang kasar rule of thumb, jika koefesien korelasi cukup tinggi diatas 0,8 maka kita duga ada multikoliniearitas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari 0,8 maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinearitas Widarjono, 2009:106 46

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama konstan. Sebaliknya jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama konstan maka disebut dengan homokedastisitas. Masalah heteroskedastisitas sering terjadi pada penelitian yang menggunakan data cross section. Adapun beberapa contoh penyebab perubahan nilai varian yang berpengaruh pada homoskedastisitas residualnya adalah sebagai berikut: a. Adanya pengaruh dari kurva pengalaman learning curve Dengan semakin maningkatnya pengalaman maka semakin menurun tingkat kesalahannya. Akibatnya, nilai varian makin lama semakin menurun. b. Adanya peningkatan perekonomian Dengan semakin meningkatnya perekonomian maka semakin beragam tingkat pendapatan sehingga alternatif pengeluaran juga akan semakin besar. Hal ini akan meningkatkan varian. c. Adanya peningkatan teknik pengambilan data Jika teknik pengambilan data semakin membaik, nilai varian cenderung mengecil. Misalnya bank yang menggunakan peralatan Electronic Data Processing EDP akan membuat 47 kesalahan yang relatif kecil dalam laporan, dibandingkan dengan bank yang tidak mempunyai peralatan tersebut.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Suliyanto 2011:125 Autokorelasi adalah adanya korelasi antara variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi pada data time series. Beberapa penyebab munculnya masalah autokorelasi adalah sebagai berikut: a. Adanya kelembaman inertia Salah satu ciri yang menonjol dari sebagian data runtut waktu time series dalam fenomena ekonomi adalah kelembaman. Seperti data pendapatan nasional, indeks harga konsumen, data produksi, data kesempatan kerja, data pengangguran yang menunjukkan adanya pola konjungtur. Dalam situasi seperti ini, data observasi pada periode sebelumnya dan periode sekarang, kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan. b. Bias spesifikasi model khusus variabel Hal ini disebabkan oleh tidak dimasukkannya variabel yang menurut teori ekonomi sangat penting perannya dalam menjelaskan variabel tak bebas. 48 c. Adanya fenomena laba-laba Munculnya fenomena sarang laba-laba terutama terjadi pada penawaran komoditi sektor pertanian. d. Manipulasi data Dalam analisis empiris, terutama data time series, seringkali terjadi manipulasi data. Hal ini terjadi karena data yang diinginkan tidak tersedia. e. Adanya kelembaman waktu time lags Dalam regresi menggunakan data time series, pengeluaran konsumsi atas tingkat pendapatan merupakan hal yang lazim untuk mendapatkan bahwa pola pengeluaran konsumsi untuk periode sekarang antara lain ditentukan oleh pengeluaran pada periode sebelumnya, dimana model seperti ini dalam eonometrika dikenal dengan istilah regresi model otoregresif.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikan Simultan Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara keseluruhan terdapat variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. 49 Rumus uji F-hitung : F-hitung = R 2 k-1 1-R 2 n-k Dimana: F : Koefisien F-hitung R 2 : Koefisien determinasi k : Jumlah variabel penjelas n : Jumlah observasi

b. Uji Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk membuktikan apakah variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakuakan dengan memperbandingkan t- hitung dengan t -tabel. Uji t parsial dicari dengan formula sebagai berikut: Nilai t-hitung umumnya telah disediakan oleh setiap software regresi. Sedangkan untuk memperoleh nilai t-tabel ditentukan oleh tingkat 50 signifikasi 5 dengan degree of freedom df = n-k, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah parameter estimasi termasuk intersep.

c. Nilai Adjusted R

2 Nilai adjusted R 2 dapat didefinisikan sebagai proporsi atau persentase dari total varian variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi. Nilai adjusted R 2 digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya goodness of fit Widarjono, 2009:24

E. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Prasetyo dan Jannah 2006:67 variabel dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas independent variabel dan variabel terikat dependent variabel. Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada dan atau terjadi mendahului variabel terikatnya. Sementara variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Berdasarkan metode analisis yang akan digunakan, maka disusunlah definisi variabel-variabel yang akan digunakan. Definisi variabel- variabel tersebut adalah sebagai berikut: 51 1. Variabel Independen a. Return on Asset ROA Menurut Kasmir 2003:281, ROA digunakan untuk mengukur kamampuan manajemen menghasilkan income dari pengelolaan asset dan memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara overall. Jadi ROA digunakan dalam penelitian ini untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan bank dalam mengelola assetnya. Semakin besar ROA, semakin baik tingkat keberhasilan bank tersebut. Rumusnya adalah: b. Loan to Deposit Ratio LDR Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan jumlah kredit yag diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri digunakan. Semakin tinggi rasio ini memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Rumusnya adalah: 52 c. Non Performing Loan NPL Rasio ini menunjukkan tingkat kelancaran penyaluran pembiayaan yang telah dilakukan oleh bank. Karena NPL adalah rasio kolektibilitas pembiayaan dari tingkat 3 sampai 5. Pembiayaan dikatakan lancar apabila tidak masuk kolektibilitas 3, sehingga pembiayaan tersebut tidak dikategorikan macet. Sehingga bank terhindar dari resiko gagal bayar. Rumusnya adalah: NPL = x 100 2. Variabel dependen Variabel independen dalam penelitian ini adalah kredit. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagiahan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Objek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil 9 objek perusahaan perbankan, adapun sejarah singkat dari masing – masing bank adalah sebagai berikut: a. Bank Mandiri Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. www.mandiri.co.id b. Bank BRI Bank Rakyat Indonesia BRI adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah. Lembaga 53 54 tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100 di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30 saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. www.bri.co.id c. Bank BCA PT Bank Central Asia berawal dari sebuah usaha dagang bernama NV Knitting Factory di Semarang yang didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955, dengan kerjasama yang dilakukan oleh Bank Central Asia dan disertai dengan pengelolaan yang professional, sumber dana dan jangkauan PT Bank Central Asia menjadi luas. PT Bank Central Asia mulai menunjukkan diri sebagai bank yang menguasai pasar perbankan. Bank Central Asia terus berkembang keberbagai propinsi atau daerah-daerah yang belum banyak dijangkau bank lain. www.bca.co.id 55 d. Bank BNI Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, yakni ORI atau oeang republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai hari keuangan nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai hari bank nasional. www.bni.co.id e. Bank CIMB Niaga Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia kedunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama 56 memberikan nasabahnya layanan perbankan online. .www.cimbniaga.com f. Bank Panin Didirikan pada tahun 1971, Panin Bank tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1982. Bank indonesia pertama yang go public. Sejak awal, manajemen panin bank berusaha untuk memberikan hasil yang terbaik untuk semua stakeholders dengan menjaga keseimbangan antara penerapan prinsip kehati-hatian dan pertumbuhan yang progresif. Basis modal yang kuat dan manajemen risiko yang penuh perhitungan telah memungkinkan untuk melewati berbagai gejolak ekonomi dan periode ketidakpastian. Panin bank adalah salah satu dari sedikit bank di indonesia yang tidak direkapitalisasi oleh pemerintah setelah krisis moneter 1998. www.panin.co.id g. Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk. didirikan pada 1956. Nama Bank Danamon berasal dari kata “danamoneter” dan pertama kali digunakan pada 1976, ketika perusahaan berubah nama dari Bank Kopra. Pada 1988, Bank Indonesia meluncurkan paket reformasi perbankan yang dikenal dengan “Paket Oktober 1988” atau PAKTO 88. Tujuan utama PAKTO 88 adalah untuk membangun kompetisi dalam sektor perbankan dengan memberikan kemudahan persyaratan, termasuk liberalisasi peraturan tentang pendirian bank swasta domestik baru dan bank joint-venture. Sebagai hasil dari reformasi ini, Bank 57 Danamon menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia, dan menjadi perusahan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. www.danamon.co.id h. Bank Permata PT Bank Permata Tbk Permata Bank merupakan hasil merger 5 lima Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada tahun 2002, dan saat ini telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. www.permatabank.com i. Bank BII PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII didirikan 15 Mei 1959. Setelah mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI pada tahun 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. www.bii.co.id

B. Pengujian dan Pembahasan

1. Deskriptif Variabel

Variabel independen dalam penelitian ini yakni: Return on Asset ROA, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Non Performing Loan NPL.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Pengaruh LDR(Loan To Deposit Ratio),NPL(Non Perfoming Loan), ROE (Retrn On Eqity),IML(Instert Margin On Loan) Dan BOPO (Biaya Operasional Terhdap Pendapatan Operasinal ) Terhadap Kecupan Modal Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 35 119

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99