2.2.3. Pengertian belajar
Skinner dalam Syah 2008 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
Slameto dalam Djamarah 2002 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Witherington dalam Sukmadinata 2003 berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-
pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.
Selain itu Morgan dalam Purwanto 2004 mendefinisikan kegiatan belajar sebagai setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan maupun pengalaman.
2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Purwanto 1999 mengungkapkan bahwa keberhasilan belajar itu tergantung kepada bemacam-macam faktor. Dapun faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi
dua golongan: a. faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual. Termasuk
ke dalam
faktor ini
adalah kematanganpertumbuhan, kecerdasan, motivasi, dan faktorsifat pribadi.
b. Faktor yang ada di luar individu atau yang kita sebut faktor sosial. Termasuk kedalam faktor ini antara lain faktor keluarga atau keadaan
rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi
sosial.
2.2.5. Model belajar membaca
Tujuan pengajaran membaca menurut Alexander dalam Suherli, 2006 adalah untuk mengembangkan kemampuan membaca agar peserta didik dapat menikmati
bacaannya dan dapat menggunakan keterampilannya selama hidupnya.
Dardjowidjojo 2010 berpendapat ada dua model belajar membaca model dari bawah ke atas bottom up yang mendasarkan metodenya pada cara fonik,
yakni, dari fonem, ke suku, lalu ke kata dan seterusnya sampai ke atas dan model atas ke bawah top down yang langsung memberikan kata untuk dibaca.
2.2.6. Dukungan orangtua dalam belajar membaca
Dalam hal belajar membaca, orangtua dapat memberikan dukungan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk dukungan menurut Sarafino 1997 adalah
dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informative dan dukungan jaringan.
Burns 1984 mengungkapkan tujuh hal yang dapat dilakukan orangtua dalam rangka membantu kegiatan belajar membaca anak di rumah:
1. menjaga hubungan dengan anak dalam program belajar membaca dengan rajin menanyakan perkembangan belajar membacanya
2. menjadi pendengar dan penanya yang baik 3. mendukung anak untuk menyelesaikan tugas membaca buku
4. membantu menyediakan ruangan, waktu dan peralatan yang dibutuhkan untuk belajar
5. mendukung anak untuk berpartisipasi dalam pameran buku atau kegiatan membaca lainnya
6. membantu anak saat dia menemui kesulitan dalam membaca 7. memberikan penilaian yang baik terhadap pekerjaan rumah dan
mengekspresikan antusiasme ketika anak bertanya.
Dapat disimpulkan bahwa dukungan orangtua dalam belajar membaca adalah segala bentuk bantuan atau sokongan dari orangtua berupa dukungan
emosional, penghargaan, instrumental, informatif dan jaringan dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca.
2.3. Kerangka Berpikir