Pengertian membaca Kemampuan Membaca

BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1. Kemampuan Membaca

2.1.1. Pengertian membaca

Smith dalam Ginting 2005 menyebutkan membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis. Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya Ahuja, 1999. Dengan kata lain, proses membaca adalah proses ganda, meliputi proses penglihatan dan proses tanggapan. Sebagai proses penglihatan, membaca bergantung kepada kemampuan melihat simbol-simbol. Oleh karena itu mata memainkan peranan penting WassmanRinsky, 1993. Sebagai proses tanggapan, membaca menunjukkan interpretasi segala sesuatu yang kita persepsi. Proses membaca juga meliputi identifikasi simbol- simbol bunyi dan mengumpulkan makna melalui simbol-simbol tersebut Ahuja, dalam Ginting, 2005. Selanjutnya Ginting 2005 menyimpulkan membaca sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan. Menurut Shihab dalam Sahara, 2000 baca dalam istilah agama disebut iqra’ yang diambil dari kata qara’a, pada mulanya berarti menghimpun, apabila dirangkai huruf atau kata, kemudian diucapkan rangkaian tersebut maka telah menghimpunnya atau dalam bahasa Al-Qur’an Qara’atahu qira’atan. Arti asal kata ini menunjukkan Iqra’ yang diterjemahkan dengan “Bacalah”, tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis yang dibaca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain dan karenanya dapat ditemukan dalam kamus-kamus bahasa beraneka ragam kata tersebut antara lain: menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui, ciri-cirinya yang semuanya dapat dikembalikan kepada hakikat menghimpun yang merupakan akar arti kata tersebut. Sedangkan menurut Broto dalam Rahman 1999 membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Juga menurut Soedarso dalam Rahman, 1999 membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa menggerakan mata dan menggunakan pikiran. Membaca juga merupakan perpaduan antara pemahaman bentuk dan makna. Ada dua cara memahami bacaan, yaitu memahami bacaan dengan menganalisis teks dan memahami bacaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Biasanya pembaca memadukan kedua cara ini dalam proses pemahamannya. Dalam istilah Bernhardt dalam Suherli, 2006, proses membaca demikian itu sifatnya “multidimensional and multivariate”. Teks sendiri ada yang terlihat seen text seperti yang terbaca oleh pembaca, dan teks ‘tersembunyi’ unseen text yang merupakan maksud penulis yang biasanya mengandung nilai sosial dan budaya. Oleh karena itu, membaca tidak cukup memerhatikan kata, kalimat dan paragraf saja, sekalipun tanpa unsur-unsur itu tidak akan terjadi proses membaca. Membaca adalah sebuah kemampuan yang diperlukan bagi orang yang mau mencari informasi dari teks tertulis Ahuja, 1999. Membaca juga sebagai salah satu alat untuk belajar study skills berbagai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Membaca itu sendiri adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan Tampubolon, 1987. Dari berbagai definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa membaca adalah mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa serta dapat menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan berdasarkan pangalaman dan pemikiran.

2.1.2. Tahapan dalam membaca