Kitosan
Gambar 2.1. Struktur Kitin dan Kitosan sumber:Brine, 1984 Pada Gambar 2.1, terlihat bahwa kitin murni mengandung gugus asetamida NH-
COCH
3
, kitosan murni mengandung gugus amino NH
2
. Perbedaan gugus ini akan mempengaruhi sifat-sifat kimia senyawa tersebut.
2.1.1. Sumber Kitosan
Pada Tabel 2.1 dapat dilihat beberapa sumber kitin kitosan: Tabel 2.1.Sumber-sumber kitin dan kitosan
Jamur cendawan 5 – 20
Tulang cumi-cumi 3 – 20
Kalajengking 30 Laba-laba 38
Kecoa 35 Kumbang 37
Ulat sutra 44
Kepiting 69 Udang 70
Sumber: Muzzarelli, 1977
Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Dari Tabel 2.1 di atas terlihat bahwa sumber kitin dan kitosan yang terbanyak adalah terdapat pada jenis udang-udangan 70.
Sebenarnya kitin dan kitosan yang diproduksi secara komersial memiliki gugus asetamida dan gugus amida pada rantai polimernya, dengan beragam
komposisi gugus tersebut. Perbedaan antara keduanya juga berdasarkan kandungan nitrogennya. Bila nitrogen kurang dari 7 maka polimer disebut kitin dan apabila
kandungan total nitrogennya lebih dari 7 maka disebut kitosan Roberts, 1992.
2.1.2. Sifat-sifat Kitosan
Sifat kationik biologi dan sifat larutan kitosan adalah sebagai berikut : 1. Sifat kationik
a. Linear polielektrolit pada pH asam. b. Jumlah muatan positif tinggi: satu muatan per unit gugus glukosamin, jika
banyak material bermuatan negatif seperti protein maka muatan positif kitosan berinteraksi kuat dengan permukaan negatif.
c. Flokulan yang baik : gugus NH
3 +
berinteraksi dengan muatan negatif dari koloid.
d. Mengikat ion-ion logam Fe, Cu, Cd, Hg, Pb, Cr, Ni, Pu dan U. 2. Sifat biologi :
a. Dapat terdegradasi secara alami. b. Polimer alami
c. Non toksis. 3. Sifat kimia :
Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007.
USU e-Repository © 2008
a. Linear oliamin poli D-glukosamin yang memiliki gugus amino yang baik untuk reaksi kimia dan pembentukan garam dengan asam.
b. Gugus amino yang reaktif. c. Gugus hidroksil yang reaktif C3-OH, C6 – OH yang dapat membentuk senyawa
turunannya. Aplikasi kitosan dalam berbagai bidang tergantung sifat kationik, biologi dan
sifat kimianya Sandford dan Hutchins, 1978. Tabel 2.2. Karateristik Kitosan
Sifat Ukuran
1. Bentuk partikel Serpihan-bubuk
2. Kadar air 10
3. Kadar abu 2
4. Persen deasetilasi 70
5. Warna larutan Jernih
6. Viskositas : - rendah 200
- medium 200 – 799
- Tinggi 800 – 2000
- Ekstra tinggi 2000
Sumber : Roberts 1992 4. Sifat larutan kitosan Kationik Amin, NH
3 +
a. Berbentuk larutan viskos
Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007.
USU e-Repository © 2008
b. Berbentuk gel dengan polianion c. Larut dalam campuran alkohol-air.
2.2. Kegunaan Kitosan