Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan

deasetilasi kitosan tergantung dari konsentrasi alkali yang digunakan, lama reaksi, ukuran partikel kitin dan berat jenis. Makin tinggi konsentrasi alkali yang digunakan, makin rendah suhu atau makin singkat waktu yang diperlukan dalam proses ini. Rigby dan Dupont dalam Roberts 1992 membuat beberapa variasi deasetilasi seperti 5 NaOH, 150 o C, 24 jam; 40 NaOH,100 o C,1 jam. Menurut Yunizal, dkk. 2001 ekstraksi kitosan dari kepala udang putih Penaeus merguensis dengan kondisi perlakukan yang tepat adalah deproteinase dengan NaOH 3 , demineralisasi dengan HCl 1,25 N dan proses deasetilasi menggunakan NaOH 50 .

2.5. Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan

Pengolahan pindang ikan sangat berperan dalam usaha pemanfaatan hasil perikanan di Indonesia, karena hampir 50 dari hasil tangkapan memberikan hasil devisa yang cukup besar. Dalam proses pengolahannya ikan segar yang di pindang dengan bantuan air dan garam akan menghasilkan pindang ikan dan hasil sampingan berupa limbah cair yang berasal dari perebusan dan penirisan. Pemindangan menempati urutan kedua setelah pengasinan Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007. USU e-Repository © 2008 ikan, baik dalam volume maupun nilai perdagangannya. Moelyanto, 1992. Pemindangan adalah merebus ikan dalam air dengan garam di bawah tekanan udara normal, tanpa perlakuan lanjutan sehingga kegiatan enzim dan autolisis serta bakteri pembusuk dapat dicegah. Pada pemindangan ikan dan garam yang telah tersusun dalam wadah kedap air dimasak pada bak pemasakan yang telah berisi air selama 2 jam. Setelah masak pindang diangkat dan ditiriskan. Limbah cair didapatkan berupa air sisa dari bekas memasak dan hasil meniriskan ikan, dimana limbah tersebut mengandung protein terlarut Afrianto dan Liviawaty, 1991. Tabel 2.6. Komposisi beberapa komponen limbah cair pemindangan ikan Komponen Jenis Kandungan berat Protein 13,22 Lemak 2,10 Abu 2,60 Air 70,00 Garam 12,08 Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007. USU e-Repository © 2008 Sumber : Deptan, 1995 Protein yang terlarut dalam limbah cair pemindangan ikan dapat dimanfaatkan dengan mengkoagulasi dengan kitosan. Dalam kandungan limbah cair pemindangan ikan terkandung asam amino berupa methionin dan lysine yang dapat digunakan sebagai bahan pencampur untuk pakan ternak dan ikan. Tabel 2.7. Komposisi kandungan asam amino limbah cair pemindangan ikan Komponen Jenis Kandungan gkg Treonin 3,09 Glysin 7,12 Valin 2,70 Methionin 2,83 Isolesin 4,60 Leusin 9,40 Phenil alamin 3,70 Lysine 10,60 Histidin 1,40 Arginin 5,80 Sumber: Bogstrom, 1989 Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007. USU e-Repository © 2008 Limbah cair pengolahan perikanan yang mengandung sumber protein selama ini belum dimanfaatkan sehingga dapat menimbulkan masalah di lingkungan bila tidak diolah terlebih dahulu, sedangkan limbah cair tersebut yang berasal dari hasil bekas memasak dan hasil meniriskan dapat dimanfaatkan untuk pakan. Dengan pengolahan lebih lanjut pemanfaatan limbah cair untuk pakan harus memenuhi kriteria pada Tabel 2.8. Tabel 2.8. Komposisi beberapa kandungan nutrisi bahan baku pakan Kandungan nutrisi Ukuran berat 1. Protein