Kegunaan Kitosan Metode Penyediaan Kitin

b. Berbentuk gel dengan polianion c. Larut dalam campuran alkohol-air.

2.2. Kegunaan Kitosan

Kitosan memiliki sifat unik yang dapat digunakan dalam berbagai cara serta memilki kegunaan yang beragam, antara lain sebagai bahan perekat, aditif untuk kertas dan tekstil, penjernih air minum, serta untuk mempercepat penyembuhan luka dan memperbaiki sifat pengikatan warna Cho Kyun Rha,1980. Kitosan dapat digunakan untuk mengolah limbah, seperti pengolahan limbah dari industri pengolahan pangan dan untuk memisahkan protein dari limbah. Padatan yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein dalam makanan ternak Bough dan Landes, 1976. Kualitas kitosan tergantung pada penggunaannya, misalnya untuk kitosan yang dipakai dalam proses permurnian air limbah tidak dibutuhkan kualitas yang tinggi tetapi untuk penggunaan dalam bidang kesehatan dibutuhkan bahan dengan kemurnian yang tinggi Bastaman, 1989. Tabel 2.3. Penggunaan Kitin dan Kitosan Penggunaan Fungsi Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007. USU e-Repository © 2008 1. Klasifikasi penjernihan Ü Limbah industri pangan Ü Industri sari buah Ü Pengolahan wine dan minuman beralkohol Ü Penjernihan air minum Ü Penjernihan kolam renang Ü Penjernihan zat warna Ü Penjernihan tannin Koagulasiflokulan Flokulan pektinprotein Flokulan proteinmikroba Koagulasi Flokulan mikroba Pembentuk kompleks Pembentuk kompleks 2. Pengambilan Protein Mengendapkan bahan protein 3. Detoksifikasi limbah industri Membentuk senyawa kompleks dengan logam dan bahan kimia berbahaya 4. Biomedis Menurunkan kadar kolesterol Mempercepat penyembuhan luka 5. Bioteknologi Imobilisasi enzim 6. Industri tekstil Meningkatkan ketahanan warna 7. Kosmetik Substantive ketahanan warna 8. Fotografi Melindungi film dari kerusakan 9. Pertanian Bersifat sebagai Fungistatik Sumber:Bastaman,1989

2.3. Metode Penyediaan Kitin

Kitin secara komersial umumnya diekstraksi dari kulit udang, cangkang kepiting dan tulang rawan cumi yang diperoleh dari limbah industri pengolahan hasil laut. Proses ekstraksi kitin dari kulit udang, cangkang kepiting dan Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007. USU e-Repository © 2008 tulang rawan cumi secara kimia merupakan proses yang relatif sederhana. Ada beberapa metode dasar ekstraksi kitin yang banyak dikembangkan dalam berbagai penelitian,seperti metode Hackman dan Goldberg, Blumberg dan Rigby Muzzarelli,1977, dan juga dapat digunakan metode Alimuniar sebagai metode penyediaan kitin Alimuniar, 1992. Metode Rigby Sisa kulit krustacea dengan larutan sodium karbonat 1 panas dicampur dengan asam klorida 1 - 5 dan kemudian sodium karbonat 0,4. Metode Blumberg Kitin dari kulit udang dicampur dengan larutan sodium hidroksida 5 panas, larutan HCl dingin dan larutan HCl 5 panas. Metode Hackman dan Goldberg Tulang rawan cumi-cumi dibersihkan dengan air mengalir dan dikeringkan dalam oven, kemudian direndam Dewi Murniati: Pemanfaatan Kembali Protein Yang Dihasilkan dari Limbah Cair Industri Pemindangan Ikan Dengan Menggunakan Kitosan sebagai Koagulan, 2007. USU e-Repository © 2008 dengan HCl 1 M selama 24 jam lalu disaring. Hasil saringan direfluks dengan NaOH 1 M pada suhu 100 o C selama 5 jam dan kemudian dicuci dengan air suling dan dikeringkan. Metode Alimuniar, A dan Zainuddin, R Kitin udang yang telah bersih dan kering direndam dengan HCl 2 M selama 24 jam untuk menghilangkan mineral yang terkandung dalam kulit. Untuk menghilangkan protein dilakukan dengan merendam selama 24 jam dengan NaOH 2 M, kemudian dicuci dengan air bersih lalu dikeringkan dengan penyinaran matahari.

2.4. Metode Penyediaan Kitosan