35 berbagai kegiatan diatur dari berbagai sudut,seperti kapan dilaksanakan,dan
bagaimana hubungan atau koordinasi dari kegiatan diatur dari berbagai sudut,seperti kapan dilaksanakan,dan bagaimana hubungan atau koordinasi dari
kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek itu Kadariah,2007:23
2.4.2 Latar Belakang Program Bina Keluarga Remaja
Bina keluarga remaja BKR merupakan program strategis dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia SDM yang berkualitas dalam lingkungan
masyarakat. Program bina keluarga remaja BKR merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dan anggota
keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja. “baik secara fisik,
intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan moral spiritual. Ketika seorang anak memasuki masa remaja, ia mulai meninggalkan dunia
keluarga dan memasuki lingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan sosialpergaulan. Pada masa ini seorang anak remaja berada pada masa transisi
dalam upaya menemukan jati diri menuju kedewasaan biologis dan psikologis. Program Bina Keluarga Remaja berada dibawah Koordinasi Badan
Kependudukan dan Keluarga berencana Nasional seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Keluarga dan karena penyesuaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014,program Kesehatan Reproduksi Remaja KRR telah disepakati untuk
dikembangkan menjadi program Generasi Berencana dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang ditindaklanjuti dengan peraturan
Universitas Sumatera Utara
36 Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72PERB52011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional. Direktorat Bina Ketahanan Remaja merupakan salah satu direktorat dibawah Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga,yang
memiliki tugas antara lain melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria NSPK,pemantauan dan
evaluasi serta pemberian bimbingan teknis fasilitasi dibidang Bina Ketahanan Remaja.
Dalam kehidupan remaja perubahan nilai ini terlihat dari perilaku hidup remaja yang tidak sehat. Apabila perilaku remaja tidak sehat ini terus
berlangsung,tentu akan mengganggu tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan kehidupan remaja,baik secara individual maupun sosial. Program Bina Keluarga
Remaja telah dibentuk di beberapa provinsi,namun akhir-akhir ini mengalami penurunan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan pendataan keluarga
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN tahun 2011,terdapat 5.853.561 keluarga yang memiliki remaja usia 10-24 tahun dan
tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah yang banyak itu menjadi sasaran program Bina Keluarga Remaja. Kelompok Bina Keluarga Remaja ini telah dikembangkan
di seluruh Provinsi Indonesia,dan sampai dengan Desember 2011 telah berkembang sebanyak 33.779 kelompok. Jumlah yang banyak tersebut perlu
dikelola dan dibina secara berkesinambungan. Dalam rangka mengemban amanat undang-undang dan merespon
permasalahan remaja, BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana
Universitas Sumatera Utara
37 Genre bagi remaja dan keluarga 33.779 kelompok. Keluarga yang memiliki
remaja yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Ketahanan Remaja Dithanrem.Program ini didasarkan pada
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 47HK.010B52010 tentang Rencana Strategis Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional 2010-2014 dan Addendum Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nomor 133PERB12011 tentang
Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2010- 2014 untuk Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Dalam
adendum tersebut dinyatakan sebagai berikut: 1. Meningkatnya usia kawin pertama UKP perempuan dari 19.8 SDKI 2007
menjadi sekitar 21 tahun. 2. Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja dalm
kegiatan kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja dari 1.5 juta menjadi 2.7 juta keluarga remaja.
Sehubungan dengan hal tersebut,pengembangan kelompok Bina Keluarga Remaja BKR dapat membantu orangtua dalam memahami remaja,permasalahan
remaja,dan cara berkomunikasi dengan remaja melalui kelompok ini setiap keluarga yang memiliki remaja dapat saling bertukar informasi dan berdiskusi
bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan remaja, meliputi kebijakan Program
Genre, Penanaman
nilai-nilai moral
melalui 8
Fungsi Keluarga,Pendewasaan Usia Perkawinan, Seksualitas, NAPZA, HIV, dan AIDS,
Keterampilan hidup, Ketahanan Keluarga Berwawasan Gender, Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
38 Efektif Orangtua terhadap Remaja, Peran Orangtua Dalam Pembinaan Tumbuh
Kembang Remaja,dan Pemenuhan Gizi Remaja.
2.4.3 Tujuan Program Bina Keluarga Remaja