23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Respon 2.1.1 Pengertian Respon
Respon adalah istilah yang digunakan dalam psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indera. Respon biasanya
diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan. Teori behaviorisme menggunakan istilah respon yang dipasangkan
dengan rangsang dalam menjelaskan proses terbentuknya perilaku .Dengan kata lain respon merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan dari
lingkungan. Jika rangsangan dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsangan yang dikondisikan.
Menurut Louis Thursone dalam Azwar, 2007:25 respon merupakan jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, pemahaman
yang mendetail, rasa takut, ancaman, dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Pengungkapan sikap dapat diketahui melalui:
1. Pengaruh atau penolakan
2. Penilaian
3. Suka atau tidak suka
4. Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologi
Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana seseorang atau sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu,seperti perubahan lingkungan
atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif, yakni cenderung
Universitas Sumatera Utara
24 menyenangi,mendekati dan mengharapkan suatu objek,seseorang disebut
mempunyai respon positif apabila dilihat melalui tahap kognisi,afeksi,dan psikomotorik. Sebaliknya, seseorang disebut mempunyai respon negatif apabila
informasi yang didengar atau perubahan terhadap sesuatu objek tidak mempengaruhi tindakannya atau justru menghindar dan membenci objek tertentu.
Terdapat dua jenis variabel yang mempengaruhi respon, yaitu: a. Variabel struktural, yaitu faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan
fisik. b. Variabel fungsional yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat,
misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu.Cruthefield, dalam Rahmat, 2004:51-59.
Secara umum dapat dikatakan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi respon seseorang yaitu:
a. Diri orang yang bersangkutan yang melihat dan berusaha memberikan interpretasi tentang ada yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh sikap, motif,
kepentingan, dan harapannya. b. Sasaran respon tersebut,berupa orang,benda atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran
itu biasanya berpengaruh terhadap respon orang yang melihatnya. Dengan kata lain, gerakan, suara, ukuran, tindak-tanduk, dan ciri-ciri lain dari sasaran
respon turut menentukan cara pandang orang. c. Faktor situasi, respon dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam
situasi mana respon itu timbul pula mendapat perhatian.
Universitas Sumatera Utara
25 Situasi merupakan faktor yang turut berperan dalam pembentukan atau
tanggapan seseorang. Respon dalam penelitian akan diukur dari tiga aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi menurut Mc Mahon adalah proses
menginterpretasikan rangsangan input dengan menggunakan akat penerima informasi sensorik information.
Sedangkan menurut Morgan, King, dan Robinson menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, mencium dunia sekitar kita
dengan kata lain persepsi dapat juga didefenisikan sebagai suatu gejala yang dialami manusia. Berdasarkan uraian diatas, William James mengatakan persepsi
terbentuk atas dasar kata yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita sebagian yang lainnya. Diperolehnya dari pengelolaan ingatan
memory kemudian diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki Adi,1994:179.
Jadi yang dimaksud dengan persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan baik
lewat penglihatan, pendengaran, perasaan, dan penerimaan. Persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pencatatan yang
benar. Fenomena lain yang terkait dengan penginderaan adalah ilusi.Ilusi muncul
akibat keterbatasan indra kita,dan ilusi bukanlah suatu tipuan ataupun persepsi yang salah. Fenomena lain yang terpenting dengan persepsi adalah atensi
attention. Atensi adalah suatu proses penyeleksian input yang diproses dalam kaitan dengan pengalaman. Oleh Karena itu atensi ini menjadi bagian yang
terpenting dalam proses persepsi.
Universitas Sumatera Utara
26 Hal-hal yang mempengaruhi atensi seseorang dapat dilihat dari faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi atensi adalah:
1. Motif dan kebutuhan 2. Preparatory set,yaitu kesiapan seseorang untuk berespon terhadap suatu input
sensorik tertentu tetapi tidak pada input yang lain. 3. Minat interest.
Sedangkan, faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah: 1. Intensitas dan ukuran
2. Kontras dengan hal-hal yang baru 3. Pengulangan
4. Pergerakan.Adi.1994:107. Sedangkan atensi itu banyak mendasari diri pada proses yang disebut
filtering atau proses menyaring informasi yang ada pada lingkungan,karena sensor channel kita mungkin memproses semua rangsangan yang berada pada lingkungan
kita. Mengenai sikap Thursone Dalam Azwar,2007 mengatakan sikap adalah
derajat efek positif dan negatif yang dikaitkan dengan objek psikologis, Objek psikologis yang dimaksud adalah lambang-lambang, kalimat, semboyan, intuisi,
pekerjaan, atau profesi, dan ide yang dapat dibedakan dalam perasaan positif atau negatif. Sikap adalah tendensi untuk bereaksi dalam suka atau tidak suka terhadap
suatu objek sikap yang merupakan emosi yang diarahkan oleh seseorang kepada orang lain,benda atau peristiwa sebagai objek sasaran sikap. Sikap merupakan
respon evaluatif yang dapat berbentuk positif atau negatif.
Universitas Sumatera Utara
27 Rokeach Dalam Wagito, 2003 memberikan pengertian tentang sikap
yaitu sikap merupakan predisposing, untuk merespon, untuk berprilaku. Ini berarti bahwa sikap berkaitan dengan perilaku, sikap merupakan predisposisi untuk
berbuat atau berprilaku. Sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau ia menghadapi suatu rangsang
tertentu. Rangsangan yang dimaksud dapat berupa rangsangan yang berbentuk batiniah seperti aktualisasi diri,dan dapat pula berbentuk fisik seperti halnya hasil-
hasil dan usaha-usaha pembangunan. Selain persepsi dan sikap,partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting
bahkan mutlak di diperlukan dalam mengukur respon. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan siswa untuk secara aktif berperan serta dalam Program
Bina Keluarga Remaja. Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu participation yang artinya mengambil bagian. Partisipasi adalah suatu proses sikap mental
dimana orang orang atau anggota siswa aktif menyumbang kreativitas dan inisiatifnya dalam usaha meningkatkan kualitas hidupnya. Pendekatan partisipasi
bertumpu pada kekuatan siswa untuk secara aktif berperan serta atau ikut serta dalam program secara menyeluruh.
Partisipasi aktif siswa dalam pelaksanaan program Bina Keluarga Remaja memerlukan kesadaran, minat, dan kepentingan yang sama. Strategi yang biasa
diterapkan adalah strategi penyadaran. Partisipasi saja tidak cukup sebagai strategi dalam program pengembangan tumbuh kembang anak dan remaja,tetapi juga hasil
yang diharapkan dari program tersebut keluarga dan remaja dapat memperoleh keuntungan-keuntungan antara lain:
Universitas Sumatera Utara
28 a. Mampu merangsang timbulnya minat siswa untuk bergabung ke dalam
program dan kegiatan-kegiatan yang berbau anak dan remaja. b. Mampu meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa.
c. Pelaksanaan program semakin sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan siswai d. Jangkauan program menjadi lebih luas meskipun dengan dana yang terbatas
e. Siswa-siswi menjadi semakin tertarik dengan proram tersebut Partisipasi sering juga disebut peran serta atau ikut serta yang diartikan
sebagai adanya motivasi dan keterlibatan siswa-siswi secara aktif dalam seluruh tahapan program,sejak persiapan,perencanaan,pelaksanaan,pemeliharaan,evaluasi
hingga pengembangan dan perluasannya. Partisipasi aktif siswa dalam pelaksanaan program memerlukan kesadaran
siswa akan minat dan kepentingan yang sama. Strategi yang biasa diterapkan adalah melalui strategi penyadaran. Untuk berhasilnya program di Sekolah
tersebut,maka siswa dituntut terlibat tidak hanya dalam aspek kognitif dan praktis,tetapi juga ada keterlibatan emosional pada program tersebut. Hal ini
diharapkan dapat memberi kekuatan dan perasaan untuk ikut serta dalam gerakan perubahan yang mencakup seluruh bangsa diperlukan dalam mengukur respon.
2.2 Siswa 2.1.2 Pengertian Siswa