51 meningkatkan kesertaan,pembinaan,dan kemandirian ber-KB bagi anggota
kelompok.
2.6.2 Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan seperangkat petunjuk atau kriteria suatu operasi lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya
dengan memiliki rujukan-rujukan empiris. Defenisi operasional bertujuan untuk memudahkan untuk penelitian lapangan. Maka perlu operasi analisasi dari
konsep-konsep untuk menggambarkan apa yang harus diamati Silalahi, 2009:120.
Melihat transformasi yang berlaku, maka defenisi operasional sering disebut sebagi suatu proses operasionalisasi konsep. Operasionalisasi konsep
berarti menjadikan konsep yang semula bersifat statis menjadi dinamis,Jika konsep sudah bersifat dinamis,maka akan memungkinkan untuk dioperasikan.
Wujud operasionalisasi konsep adalah bentuk sajian yang benar-benar terperinci,sehingga makna dan aspek-aspek yang terangkum dalam konsep
tersebut terangkat dan terbuka Siagian,2011:141.Adapun menjadi defenisi operasional dalam respon siswa dalam pelaksanaan program bina keluarga remaja
di SMK Namira Technology Nusantara Medan dapat diukur melalui: 1. Persepsi atau pemahaman siswa dalam pelaksanaan Program Bina Keluarga
Remaja dapat diukur melalui: a. Pengetahuan siswa tentang Program Bina Keluarga Remaja.
b. Pengetahuan siswa tentang bagaimana Program Bina Keluarga Remaja.
Universitas Sumatera Utara
52 c. Pengetahuan siswa tentang tujuan dan manfaat Program Bina Keluarga
Remaja. d. Atensi suatu proses penyeleksian siswa dalam Program Bina Keluarga
Remaja. 2. Sikap siswa dalam pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja dapat diukur
melalui: a. Penilaian adalah pengetahuan atau informasi yang dimiliki siswa tentang
Program Bina Keluarga Remaja b. Penolakan atau penerimaan adalah hubungan dengan rasa senang atau tidak
senangnya siswa dengan Program Bina Keluarga Remaja. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa siswa tersebut menolak atau menerima program
tersebut. c. Mengharap atau menghindari adalah kesiapan siswa untuk bertingkah laku
yang berhubungan dengan Program Bina Keluarga Remaja,dalam hal ini dapat diketahui apakah siswa mengharapkan atau menghindari program
tersebut. 3. Partisipasi siswa dalam pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja dapat
diukur melalui: a. Melaksanakan adalah siswa yang berperan serta dalam pelaksanaan
Program Bina Keluarga Remaja dengan penuh persiapan, perencanaan, pemahaman, dan evaluasi agar pelaksanaan program tersebut dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Universitas Sumatera Utara
53 b. Memelihara adalah siswa berperan serta dalam memelihara Program
Keluarga Harapan agar dapat berjalan sesuai dengan baik dan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.
c. Menikmati adalah siswa berperan serta dalam menikmati hasil Program Bina Keluarga Remaja dimana siswa tinggal dan menerima dan merasakan
manfaat dari Program Bina Keluarga Remaja.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian