Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

46 penyuluhan kepada keluarga anak dan remaja yang ada di desa untuk ikut aktif menjadi anggota BKR, menyusun jadwal kegiatan, menyelenggarakan pertemuan berkala dengan orang tua. Anak remaja dan orang tua menjadi fasilitator dalam peraturan kunjungan rumah apabila diperlukan, merujuk kepada konselor keluarga sejahtera pusat informasi dan pelayanan keluarga serta pencatatan dan pelaporan keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja. “baik secara fisik, intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan moral spiritual.

2.5 Kerangka Pemikiran

Dalam upaya mengatasi permasalahan remaja maka Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional melaksanakan Program Bina Keluarga Remaja BKR yang dirancang khusus untuk remaja yang berusia 10-24 tahun. Program Bina Keluarga Remaja Bina keluarga remaja BKR merupakan program strategis dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia SDM yang berkualitas dalam lingkungan masyarakat. Program bina keluarga remaja BKR merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja. “baik secara fisik, intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan moral spiritual. Tujuan utama dari Program Bina Keluarga Remaja adalah meningkatkan Universitas Sumatera Utara 47 pengetahuan anggota keluarga terhadap kelangsungan perkembangan anak remaja,diantaranya tentang pentingnya hubungan yang setara dan harmonis pada satu keluarga dalam rangka pembinaan kepribadian anak dan remaja. Menumbuhnya rasa cinta kasih sayang antara orang tua dengan anak dan remajanya, atau sebaliknya dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masing-masing pihak sehingga timbul rasa hormat dan saling menghargai satu sama lain. Terlaksananya deteksi dini terhadap setiap gejala yang memungkinkan timbulnya kesenjangan hubungan antara orangtua dan anak remaja didalam kehidupan rumah tangga. Serta terciptanya sarana hubungan yang sesuai dan harmonis yang didukung sikap dan perilaku yang rasional dalam bertanggung jawab terhadap pembinaan proses tumbuh kembang anak dan remaja. Secara khusus tujuan BKR terdiri dari: 1. Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup sehat dan berakhlak 2. Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup yang berketahanan 3. Remaja memahami dan mempersiapkan diri menjadi Generasi Berencana Indonesia Peserta Program Bina Keluarga Remaja adalah Keluarga yang mempunyai remaja yang berusia 10-24 tahun dengan ketentuan yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja. Respon siswa adalah tingkah laku balasan tindakan yang berupa wujud dari persepsi, sikap, dan partisipasi siswa, dimana persepsi itu meliputi pengetahuan siswa tentang Program Bina Keluarga Remaja dan apa tujuan,manfaat dan atensi dari Program Bina Keluarga Remaja. Universitas Sumatera Utara 48 Sikap meliputi tentang penilaian siswa terhadap Program Bina Keluarga Remaja,penolakan atau penerimaan,dan mengharapkan atau menghindari dari Bina Keluarga Remaja. Partisipasi meliputi tentang menikmati, melaksanakan, memelihara, menilai, frekuensi,dan kualitas. Siswa dapat memahami akan nilai positif dan negatif yang telah dilaksanakan oleh Program Bina Keluarga Remaja di dalam siswa dan bekerja sama dalam pelaksanaanya. Untuk memperjelas alur pemikiran, penulis membuat bagan yang menggambarkan isi dari pemikiran diatas: Universitas Sumatera Utara 49 Bagan 1 Bagan Alur Pemikiran BKKBN KOTA MEDAN Bina Keluarga Remaja Respon Siswa SMK Namira Technology Nusantara Medan Persepsi,meliputi: 1.Pengetahuan siswa tentang Program Bina Keluarga Remaja 2.Pengetahuan siswa tentang tujuan dan manfaat Program Bina Keluarga Remaja 3.Atensi atau suatu proses penyeleksian siswa Sikap,meliputi: 1.Penilaian siswa tentang program Bina Keluarga Remaja 2.Penolakan atau penerimaan siswa tentang Program Bina Keluarga Remaja 3.Sikap mengharapkan atau mengharapkan atau menghindari Program Bina Keluarga Remaja Partisipasi,meliputi: 1.Melaksanakan Program Bina Keluarga Remaja. 2.Memelihara program agar berjalan dengan baik 3.Menikmati hasil dan manfaat dari Program Bina Keluarga Remaja Universitas Sumatera Utara 50 2.6 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.6.1 Defenisi Konsep

Dokumen yang terkait

Peranan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan Dalam Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Medan

8 93 127

Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anak Oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan

13 126 136

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

0 3 13

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

0 4 11

Analisis pola pertanggungjawaban (studi kasus program kampung keluarga berencana di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY)

4 64 98

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan BKKBN.

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Respon 2.1.1 Pengertian Respon - Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara Medan)

0 0 9

Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara Medan)

0 0 13

Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anak Oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan

0 1 10