50
perubahan lambat terhadap fisiknya ada pula yang mengalami perubahan cepat.
Dalam hal ini dapat penulis simpulkan bahwa batasan usia remaja adalah usia 1213 tahun dan 21 tahun dengan pembagian masa remaja
awal: 1213 sampai 17 tahun dan masa remaja akhir: 1718 sampai 21 tahun.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Perkembangan Remaja
80
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perkembangan seorang individu atau remaja dibagi dalam 2 kelompok utama:
a. Faktor-faktor di dalam diri individu sendiri meliputi: faktor-faktor endogen yang terdiri dari: komponen hereditas keturunan dan faktor
konstitusi. faktor endogen bila ditinjau lebih dalam akan memperlihatkan hubungan baik indvidu maupun ontologis.
1 Faktor endogen individu: semua sifat, bakat, kemampuan dalam bentuk potensi, proses perkemangan dan kecepatannya ditentukan
oleh susunan gane pembawa keturunan. 2 Faktor endogen umum, yang bersifat ontologis individu adalah
faktor kematangan. b. Faktor-faktor berasal dari luar indivdu yang tercangkup dalam faktor
lingkungan: faktor eksogen: terdiri dari berbagai komponen lingkungan, yakni lingkungan keluarga, lingkungan social, lingkungan
geografis dan fasilitas-fasilitas yang ada dalam lingkungan seperti
80
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja.Jakarta: PT. BPK Gunung Mulya, 1983, cet. Ke-5, h. 35- 41.p
51
makanan dan kesempatan. Faktor eksogen dapat dibagi dalam beberapa golongan:
1 Lingkungan environment: lingkungan di sekitar individu yang turut mempengaruhi proses perkembangan, yaitu:
a Lingkungan Keluarga b Lingkungan Soial
c Lingkungan Geografis d Lingkungan Sekolah.
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif.
“Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan atau mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis
numerik atau analisis terhadap variasi angka-angka. ”
81
Penelitian kuantitatif sifatnya objektif, sehingga kita dapat melihat langsung keadaannya.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei, yaitu “penulis mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.”
82
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang berusaha mencari gambaran menyeluruh
tentang data, fakta, peristiwa yang sebenarnya mengenai objek penelitian.
83
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitaian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai Mei 2015. Adapun tempat penelitian yaitu Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat yang
beralamat di jln. Sadeng kaum Rt. 0502 Leuwisadeng Kab. Bogor-Jawa Barat.
81
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, cet. Ke-23, h. 31.
82
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1995, cet. Ke-2, h. 3.
83
J. Vrendenbregt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia, 1980, h. 34.
53
Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:
1. Pondok pesantren nurul hidayah adalah institusi pendidikan agama yang konsisten dalam melaksanakan kegiatan bimbingan agama terhadap
santri atau remaja. 2. Peneliti mudah mengakses data yang dibutuhkan.
3. Bagi peneliti lokasi penelitian cukup strategis, mudah dijangkau dan hemat biaya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek
penelitian. Misalnya lembaga, individu, kelompok atau konsep.
84
Menurut Suharsini Arikunto “Apabila subjek kurang dari seratus orang, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil 10-15 atau lebih
tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga dan dana”.
85
Adapun populasi penelitian ini adalah segenap para remaja yang ada dan terlibat
langsung dalam pelaksanaan bimbingan Agama di Ponpes Nurul Hidayah Pusat yang berjumlah 500 remaja atau santri.
2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap, yang
84
Manase Malo, dkk., Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: Universitas Terbuka, 1997, h. 149.
85
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 107.
54
bisa dianggap mewakili populasi.
86
Dalam penelitian ini populasi 500 orang, penulis mengambil sampel dalam penenlitian ini yaitu dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana sampel random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan setara yang ada dalam populasi tersebut.
87
Dari berbagi rumus yang ada, terdapat sebuah rumus yang bisa digunakan untuk menentukan besaran sampel yaitu rumus Slovin, rumus
dari Yamane Taro.
88
n = Keterangan: n
=Jumlah sampel yang dicari N
=Jumlah Populasi d
=Nilai presisi 10 Berdasarkan rumus di atas, kemudian diperoleh jumlah sampel
sebagai berikut:
500 n =
500 10
2
+ 1 500
500 500
n = =
= = 83,3 dibulatkan 83 orang
500 0,01 + 1 5 + 1 6
Jika jumlah populasi di atas dihitung dengan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang terambil dari perhitungan ini sebanyak 83 responden.
86
M. Iqbal Hasan, MM, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia, 2002, h. 58
87
Nanang Martono, Metode penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Skunder, Jakarta: PT RajaGrafindo Prasada, cet. Ke-2, h. 75
88
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda, 2006, h. 137.