Analisis Data HASIL DAN ANALISIS DATA

75 = Keterangan: = reliabilitas instrumen, k= banyak butir pertanyaan, = jumlah ragam butir dan = ragam total. Kuesioner yang disebar untuk uji reliabilitas berjumlah 83 orang. Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan program SPSS 18.0 for Windows. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas 0,6. Atau apabila hasil dari cronbach alpha 0.60 maka data tersebut mempunyai kehandalan yang tinggi. 96 1 Uji reliabilitas variabel sebelum dibimbing X Tabel 7 Output Uji reliabilitas variabel sebelum dibimbing X Case Processing Summary N Cases Valid 83 100.0 Excluded a .0 Total 83 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. 96 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariant Dengan Program SPPS, Semarang: BP, UNDIP, 2003,h. 41-42. 76 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .792 32 Dari hasil penghitungan Uji Reliabilitas untuk variabel X di dapatkan hasil Cronbach Alpha sebesar 0,792 yang artinya bahwa seluruh pertanyaan variabel X dinyatakan reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 0,644 0,600. 2 Reliabilitas Variabel Sesudah Dibimbing Y Tabel 8 Output Uji Reliabilitas Variabel Sesudah Dibimbing Y Case Processing Summary N Cases Valid 80 96.4 Excluded a 1 3.6 Total 83 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .624 32 Sedangkan Uji Reliabilitas untuk variabel Y didapatkan hasil Cronbach Alpha sebesar 0,624 yang artinya bahwa seluruh pertanyaan variabel Y dinyatakan reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 0,624 0,600. 77 3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependendan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Normal Probability Plot yaitudengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : 1 Jika data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukan bahwa pola distribusi data normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonalnya, maka dapat distribusi data tidak normal dan model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik p-plot disajikan pada gambar 1 berikut : Gambar 1 Grafik P-Plot 78 Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik Probability plot dapat dilihat bahwa penyebaran data berada disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonalnya. Hal ini menunjukan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih meyakinkan, hasil uji grafik pada uji normalitas ini juga dilakukan dengan uji statistik yaitu, uji Kolmogorov- Smirnov K-S. dalam uji ini Kolmogorov-smirnov ini residual dikatakan terdistribusi secara normal jika signifikansi Kolmogorov- smirnov berada lebih dari 0,5. Berikut adalah hasil uji Kolmogorov-smirnov pada tabel 9. : Tabel 9 Output Uji Kolmogorov-smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sebelum Sesudah N 83 83 Normal Parameters a,b Mean 108.6627 169.3373 Std. Deviation 11.02688 5.19915 Most Extreme Differences Absolute .116 .089 Positive .116 .089 Negative -.065 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.060 .810 Asymp. Sig. 2-tailed .211 .528 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Terlihat pada tabel 9 nilai signifikansi 0,211 0,05 dan 0,528 0,05. Hal ini membuktikan bahwa seluruh variabel memiliki distribusi normal dan memenuhi uji normalitas. 79 4 Uji Homogenitas uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek yang diteliti mempunyai varian yang sama. Hasil perhitungan ini dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10 Output Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Sesudah Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.638 18 48 .088 Dari tabel test of homogeneity of variances didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.088. nilai ini menunjukan bahwa nilai sig 0.05 = 0.088 0.05, maka dapat disimpulkan kedua kelompok data mempunyai varian yang sama.

C. Efektifitas Metode Bimbingan Agama Dalam Membina Akhlak Remaja

Di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat Efektifitas metode bimbingan agama diukur berdasarkan perubahan akhlak remaja saat ini dengan indikator metode bimbingan agama dan membina akhlak remaja sebelum dan sesudah dibimbing. Pengukuran perubahan dilakukan menggunakan uji statistik t-Test saling berpasangan. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : : 0. : 0. 80 Tabel 11 Output Uji T Paired Samples Test Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 sebelum dibimbing 92.1084 83 10.83582 1.18939 sesudah dibimbing 147.1687 83 4.54468 .49884 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 sebelum dibimbing sesudah dibimbing 83 -.197 .074 dari perhitungan tabel diatas, didapatkan nilai sebesar - 3.971. nilai ini menunjukan bahwa nilai = 3.971 1.663, maka diterima. dapat disimpulkan bahwa metode bimbingan agama efektif dalam membina akhlak remaja di pondok pesantren Nurul Hidayah pusat. Karena dari hasil kuesioner menunjukan bahwa, 100 remaja setelah dibimbing mengetahui tujuan dari proses bimbingan Agama di ponpes nurul hidayah pusat dan 83 remaja yang diberikan angket juga 90 Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum dibimbing - sesudah dibimbing -55.06024 12.54975 1.37751 -57.80056 -52.31993 3.971 82 .000 81 menjawab bahwa bimbingan agama benar dilakukan secara bertatap muka dan secara berkelompok, pembimbingnya menyampaikan materi secara lisan dan jelas, dan 90 remaja menjawab sangat setuju bahwa dengan metode bimbingan agama yang digunakan disana, bimbingan agama menjadi tidak jenuh dan efektif, sehingga remaja di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat merasakan kegunaan dan menyukai bimbingan agama di pondok pesantren nurul hidayah pusat serta dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungannya. oleh karena itulah bimbinga agama di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat menjadi efektif. 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini maka penulis mengambil beberapa kesimpulansebagai berikut : 1. Metode bimbingan agama yang digunakan di pondok pesantren Nurul Hidayah pusat yaitu metode ceramah yakni penyampaian informasinya melalui lisan dengan cara berkelompok. 2. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik t- Test didapatkan hasil bahwa metode bimbingan agama dalam membina akhlak remaja efektif, hal ini dapat dilihat dari nilai =- 3.971 1.663. Artinya metode bimbingan agama efektif dalam membina akhlak remaja di pondok pesantren Nurul Hidayah Pusat. efektif diambil dari kata “efek” yang artinya akibat atau pengaruh. Sedangkan “efektif” berarti adanya pengaruh atau akibat dari sesuatu.” 97

B. Saran

Berkenaan dengan segala hal yang berhubungan dengan penelitian ini, penulis ingin menyampaikan beberapa catatan dan saran-saran yang dianggap pelu, sebagai berikut: 1. Bagi pondok pesantren Nurul Hidayah pusat hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan penambahan wawasan dalam 97 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa P3B, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Depdikbud, 1995, Cet. Ke-7, Edisi 3, h. 250. 83 mengambil kebijakan tentang betapa pentingnya peran pembimbing dan dalam membina akhlak remaja. Beserta dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menambah materi atau program bimbingan agama bagi para remaja karena terbukti dapat mempengaruhi akhlaknya. 2. Mengadakan evaluasi setiap pelaksaan metode bimbingan agama sehingga dapat mengukur keberhasilan metode bimbingan agama tersebut. Serta melakukan inovasi-inovasi dalam pelaksanaan program bimbingan agama agar terkesan tidak monoton. 3. Bagi para pembaca skripsi ini, hendaknya melakukan pembacaan secara kritis sehingga penulis berharap pembaca dapat memberikan masukan, saran dan kritik yang sangat berharga bagi penulis.