5
Oleh sebab itu, pentingnya remaja memperdalam ilmu agama agar dapat bertindak dan be
rprilaku sesuai dengan syari’at islam serta berakhlak baik. Untuk memahami dan memperdalam agama islam dan menjadikan
remaja bersikap, berprilaku dan bermoral, diperlukan adanya upaya-upaya bimbingan agama yang sungguh-sungguh agar perilaku mereka lebih terarah
dan bermoral serta berakhlak baik, kegiatan seperti itu dapat dilakukan di lingkungan keluarga, lembaga, maupun masyarakat. Sesuai firman Allah
dalam al- Qur’an surat An-Nahl ayat 125:
Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Q.S. An-Nahl:125.
Pembinaan akhlak dititik beratkan kepada pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami penyimpangan. Dengan demikian akan
mencegah terjadinya kenakalan remaja, sebab pembinaan akhlak berarti bahwa, anak remaja dituntun agar belajar memiliki rasa tanggung jawab. Pada
hikakatnya penjahat yang sudah dewasa merupakan perkembangan lebih lanjut dari kebiasaan melakukan kejahatan di waktu kecil, pada masa-masa
perkembangan mental, yakni masa remaja. Kurangnya pendidikan agama
6
dalam diri seseorang dapat menyebabkan rusaknya akhlak dan menurunnya moral.
Maka dari itu, pendidikan agama dianggap sangat penting, karena dapat membentuk kepribadian yang lebih baik yang terwujud dalam sikap dan
tingkahlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Menurut Zakiah Darajat “pendidikan agama itu hendaknya dapat mewarnai kehidupan anak sehingga
agama ini benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam kehidupan di kemudian hari.
”
5
Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan sekaligus pengkaderan tradisional yang khas dan unik, pesantren juga mempunyai
subkultur yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya, pengembangan pesantren biasanya ditandai oleh sejumlah perangkat yang terjalin dalam
kehidupannya. Pondok pesantren juga terdapat yang modern yang dimana penekanan berbahasa Arab dan Inggris lebih besar, memiliki sekolah dibawah
kurikulum dan tidak lagi memakai sistem pengajian yang tradisional. “ Tetapi setidaknya ada dua perangkat yang menjadi ciri umum lembaga ini yaitu kiyai
yang berperan sebagai sumber penyerapan ilmu dan pembimbing dan kedua adalah santri sebagai penimba bimbingan.
”
6
Dalam mensyiarkan Islam pondok pesantren mengutamakan keimanan keyakinan kepada Allah SWT, dan pondok pesantren juga menanamkan
akhlak yang mulia, karena akhlak tidak begitu saja mudah terbentuk dalam diri seseorang, tetapi harus diupayakan melalui proses pembentukan yang
cukup lama dan usaha yang sungguh-sungguh. Dalam pembentukan akhlak
5
Zakiah Darajat, Ilmu Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1970, cet. Ke-14, hal. 107
6
Dudung Abdurrahman, jurnal penelitian agama, No.19 Th.IV januari-april, 1999 hal.8.
7
generasi muda harus disertai dengan contoh dan suri tauladan yang baik, dengan pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan melalui
pendidikan baik secara formal, informal maupun non formal. “Kehidupan pesantren dimana santri bersedia melakukan segenap
bimbingan dari kyai guna memperoleh barokah ilmunya akan memberi bekas yang mendalam pada jiwa santri yang sedang menuntut ilmu di pondok
pesantren. Bekas ini pulalah yang pada gilirannya nanti akan membentuk sikapnya yang akan dibawa kedalam kehidupan dirinya dan masyarakat luas,
sudah pasti merupakan pilihan ideal pada kondisi sarba tradisional ini. ”
7
Disinilah letak daya tarik yang besar dari pesantren, sehingga para orang tua masih cukup banyak yang bersedia mengirim putra-putrinya untuk belajar di
pondok pesantren. Efektifnya bimbingan agama apabila dilakukan dengan segala
kegiatan yang akurat sehingga dapat berjalan dengan efisien dan bahkan menjadi pendorong bagi perubahan umat ke arah yang lebih baik bila dikemas
dengan cara dan metode yang tepat dan sistematis. Oleh karena itu untuk melakukan kegiatan bimbingan agama maka diperlukan metode-metode yang
representatif dengan menggunakan bahasa yang lugas, menarik, bijaksana sehingga komunikasi menjadi menarik.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di Pondok Pesantern Nurul Hidayah Pusat dengan judul
“Efektifitas Metode Bimbingan Agama Dalam Membina Akhlak Remaja Di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat Leuwisadeng Bogor
”.
7
Abdurrahman Wahid, menggerakan tradisi Esai-esai pesantren, Yogyakarta: LKIS, 2001, hal.16.
8
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Persoalan yang diteliti untuk skripsi ini dibatasi pada efektifitas
metode bimbingan agama dalam membina akhlak remaja di pondok pesantren Nurul Hidayah pusat Leuwisadeng Bogor.
2. Perumusan masalah Berdasarkan uraian dan paparan diatas, maka peneliti merumuskan
masalahnya, yaitu: 1. Bagaimana metode bimbingan agama dalam membina akhlak remaja
di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat? 2. Apakah efektif atau tidak metode bimbingan agama yang digunakan
dalam membina akhlak remaja di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat?
C. Hipotesis Penelitian
Ho : Metode bimbingan agama tidak efektif dalam membina akhlak remaja
di popes nurul hidayah pusat
: Metode bimbingan agama efektif dalam membina akhlak remaja di
popes nurul hidayah pusat.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui dan memahami metode bimbingan agama dalam
membina akhlak remaja. b. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam membina
akhlak remaja di Pondok Pesantren Nurul Hidayah pusat.
9
c. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya metode bimbingan agama di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat dalam membina akhlak
remaja. 2. Manfaat Penelitian
a. bisa memberikan sumbangan keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam dan keagaamaan
khususnya berkaitan dengan efektifitas metode bimbingan agama di pondok pesantren nurul hidayah pusat dalam membina akhlak remaja
di pondok pesantren nurul hidayah pusat. b. bisa memberikan kontribusi positif bagi pengembangan keilmuan dan
kurikulum Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi Islam S.Kom.I pada Prodi
Bimbingan dan Penyuluhan Islam BPI. d. dapat dijadikan evaluasi bagi pengurus Pondok Pesantren Nurul
Hidayah Pusat tentang efektifitas metode bimbingan agama dalam membina akhlak remaja di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat.
E. Tinjauan Kepustakaan
Setelah melakukan penelusuran skripsi pada Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis mengadakan tinjauan kepustakaan terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari
bentuk plagiat, antara lain:
10
1. Abdullah, Program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2006 dengan
judul “Hubungan Bimbingan Agama Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf Dalam Pembinaan Akhlak Remaja Di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa
Cigunjur Jakarta Selatan”. Skripsi ini berisi tentang kegiatan bimbingan agama Habib Hasan B
in Ja’far Assegaf dalam Pembinaan Akhlak remaja di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa Cigunjur Jakarta Selatan. Akhlak remaja
yang dimaksud adalah gambaran jiwa yang muncul saat manusia akan mengerjakan suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. 2. Wishnu Anugrahingwidi, program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2008 denga
n judul “Metode Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Warga Binaan Sosial WBS Di Panti Sosial
Bina Insan Bangun Daya 1 PSBIBD Kedoya Jakarta Barat”.Skripsi ini berisi tentang metode yang digunakan oleh pembimbing agama di Panti
Sosial Bina Insan Bangun Daya1 Kedoya Jakarta Barat dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak WBS di PSBIBD 1 Kedoya
Jakarta Barat. 3. Dedeh Mahmudah, program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2004 dengan judul
“Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam Pembinaan Akhlak Santri At-Taqwa Putra Beka
si”. Skripsi ini berisi
11
tentang efektifnya penggunaan metode dakwah mauidzoh hasanah dalam membina akhlak santri di At-taqwa Putra Bekasi.
Dari ketiga hasil penelitian di atas, penulis menyatakan bahwa hasil penelitian penulis sangat berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya.
Peneliti ini berfokus pada efektifitas metode bimbingan agama dalam memembina akhlak remaja dipondok pesantren nurul hidayah pusat.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini peneliti mengacu pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi karya Hamid Nasuhi
dkk yang diterbitkan oleh CeQDA Center for Quality Development and Assurance Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Cetakan I, Januari 2007. Untuk memudahkan penlisan, maka penulis membagi pembahasan skripsi ini menjadi enam bab dengan sitematika
pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, hipotesis penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan dan sistematika
penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan mengenai pengertian efektifitas, pengertian metode, pengertian, tujuan, prinsip, asas, fungsi
dan metode bimbingan Agama, pengertian membina, ruang lingkup, faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak dan
12
macam-macam akhlak, serta pengertian remaja karakteristik remaja
dan faktor
yang mempengaruhi
proses perkembangan remaja.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini memuat tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sample, variabel dan indikator penelitian, definisi oprasional, teknik pengumpulan data, uji instrumen dan
metode analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum dan lokasi penelitian melalui sejarah, visi dan misi, struktur organisasi,
Tujuan, sistem pendidikan dan metode bimbingan agama di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat. Bab ini juga
menguraikan tentang data-data hasil penelitian, hasil angket, klasifikasi responden, deskripsi hasil penelitian dan
hasil anilisis data.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran- saran serta rekomendasi yang menjadi penutup dari
pembahasan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN