Pengertian Efektifitas Efektifitas Metode Bimbingan Agama

17 Ayat tersebut menerangkan bahwa untuk mencapai tujuan serta keberuntungan harus mencari jalan, cara, metode, yang tepat sehingga apa yang diharapkan terkabul dan mendapat ridha Allah SWT.

3. Pengertian Bimbingan Agama

Secara etimologi, kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu “guidance” yang berarti menunjukan, memberi jalan, menuntun, membimbing, membantu, mengarahkan, pedoman dan petunjuk. Kata dasar atau kata kerja dari “guidance” adalah “to guide”, yang artinya menunjukan, menuntun, memberi pedoman, menjadi petunjuk jalan, dan mengemudikan. 20 Dan arti dari bimbingan, yang paling umum digunakan adalah memberikan bimbingan, bantuan dan arahan. Secara terminologi, bimbingan adalah suatu usaha membantu orang lain dengan mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang dimilikinya sehingga dengan potensi itu seseorang akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal, yakni dengan cara memahami dirinya maupun mengambil keputusan untuk hidupnya. Maka dengan itu ia akan dapat mewujudkan kehidupan yang baik, berguna dan bermanfaat untuk masa kini dan masa yang akan datang. 21 Donald G. Mortensen dan Alan M. Schumuller mengemukakan tentang bimbingan yaitu: “guidance may be defined as that part of the total educational program that helps provide the personal opportunities and specialized staff services by which each individual can developed to the 20 Prof. H. M. Arifin, M. Ed, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Golden Terayon Press, 1982, Cet. Ke-1, h.1. 21 Drs. M. Lutfi, Ma, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan Konselin Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 6. 18 fullest of his abilities and capacities in term of the democratic idea”. 22 Dapat diartikan secara sederhana bahwa bimbingan dapat didefinisikan sebagai bagian dari program pendidikan keseluruhan yang membantu menyediakan kesempatan pribadi dan layanan staf khusus dimana setiap individu dapat dikembangkan secara maksimal kemampuan dan kapasitas dalam jangka gagasan demokrasi. Adapun definisi bimbingan menurut para ahli yang berbeda-beda sesuai dengan pandangannya masing-masing yaitu: a. Menurut Stoops, seperti yang dikutip oleh Djumhur dan M. Surya menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan seorang individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal, yang mengarah kepada manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun masyarakatnya. 23 b. Sedangkan dalam konsep Islam bimbingan adalah “Proses Pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat”. 24 c. Crow and Crow mengungkapkan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kepribadian baik dan pendidikan yang memadai, kepada individu dari setiap usia, untuk 22 Dr. Syamsu Yusuf Dan Dr. A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Ke-2, h.6. 23 Jumhur M. Surya, Bimbingan Penyuluhan Di Sekolah Cevidenci Dan Conseling, Bandung : Cv. Ilmu, 1975, h. 25. 24 Thohari Musnawar, Dasar Konseptual Bimbingan Dan Konseling Islam, Yogyakarta : UII Press, 1992, h. 76. 19 menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri dan memikul bebannya sendiri. 25 d. Selanjutnya Prayitno mengemukakan bahwa “bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan kepada orang lain baik secara perorangan individu maupun kelompok, agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi- pribadi yang mandiri.” 26 Pribadi-pribadi yang mandiri tersebut seperti mengenal diri sendiri dan lingkungannya, menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis, mengambil keputusan diri sendiri, mengarahkan diri sendiri dan mewujudkan diri sendiri. e. Dan Rochman Natawidjaja, mengatakan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup untuk mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan keluarga dan masyrakat serta kehidupan pada umumnya. 27 Dengan demikian dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan juga membantu individu dalam mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. Dari pendapat di atas kita dapat memahami bahwa yang dimaksud bimbingan adalah bukan pemberian bantuan secara fisik ataupun finansial, melainkan lebih menitik beratkan kepada pemberian bantuan psikis atau 25 Drs. M. Lutfi, Ma, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan Konselin Islam, Jakarta:Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 6. 26 Ibid, h.7. 27 Ibid, h. 8.