Pengaturan Hukum Mengenai Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional

setelah meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pekerjaan. 37

f. Pekerjaan dalam perekonomian informal

Pekerjaan informal yang dilakukan anak-anak meliputi beragam kegiatan. Banyak kegiatan tersebut berlangsung di jalanan dan anak yang disuruh mengerjakannya hanya dibekali dengan perlengkapan minim, misalnya, pekerjaan mengangkut beban di tempat konstruksi dan di pembuatan batu bata. Beberapa jenis pekerjaan informal yang dilakukan anak-anak dapat dianggap sebagai pekerjaan mencari uang secara mandiri self-employment, misalnya menyemir sepatu, mengemis, menarik becak, menjadi kernet angkutan kota, berjualan koran, menjadi tukang sampah, dan memulung. Pekerjaan informal lainnya berlangsung di rumah dan karena itu, kurang terlihat oleh umum. 38

D. Pengaturan Hukum Mengenai Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional

Dunia Internasional menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan serta perlindungan pekerja anak di dunia. Perlindungan hukum terhadap pekerja anak merupakan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Hak-hak anak 37 ILO, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, 2009, Ibid., hal 9 38 ILO, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, 2009, Loc. cit., hal 10 Universitas Sumatera Utara sejatinya merupakan bagian dari hak asasi manusia. Dalam hukum internasional, hak-hak anak telah diatur di dalam: 1 Konvensi PBB tentang Hak Anak The United Nations Convention on the Rights of the Child Konvensi PBB tentang Hak Anak The United Nations Convention on the Rights of the Child atau yang selanjutnya disebut dengan CRC, ditetapkan pada tahun 1989. Pasal CRC yang paling erat kaitannya dengan perjuangan memerangi masalah pekerja anak adalah Pasal 32 yang berbunyi: “Negara mengakui hak anak untuk dilindungi dari eksploitasi ekonomi dan dari melakukan pekerjaan yang berpotensi mengandung risiko bahaya atau mengganggu pendidikan anak, atau membahayakan kesehatan atau perkembangan jasmani mental, rohani, moral atau sosial anak.” 39 2 Konvensi ILO No. 138 Tahun 1973 tentang Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja Ketentuan konvensi ini, secara tidak langsung memerintahkan kepada negara-negara peratifikasi, untuk melindungi anak-anak dari segala kegiatan eksploitasi terhadap dirinya, yang dapat membahayakan kesehatannya, baik secara fisik maupun mental, serta tumbuh kembangnya. Konvensi ini mewajibkan Negara menerapkan kebijakan nasional yang akan secara efektif menghapus pekerja anak. Konvensi ini 39 ILO, 2009, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, Ibid., hal. 24 Universitas Sumatera Utara menetapkan usia minimum diperbolehkan bekerja atau usia minimun untuk bekerja yang tidak boleh kurang dari usia usai wajib belajar, agar perkembangan fisik dan mental anak tidak terganggu sebelum mereka memasuki usia angkatan kerja. Butir-butir utama konvensi adalah: a. Konvensi berlaku untuk semua sektor kegiatan ekonomi. b. Negara diwajibkan memberlakukan kebijakan nasional untuk memastikan dihapuskannya pekerja anak. c. Negara harus mendeklarasikan usia minimum nasional untuk diperbolehkan bekerja. Usia minimum nasional tersebut berlaku untuk anak-anak yang dipekerjakan untuk mendapatkan upah maupun untuk anak-anak yang bekerja secara mandiri self- employed . d. Usia minimum untuk masuk kerja haruslah 15 tahun. Bilamana usia yang wajar untuk meninggalkan sekolah lebih tinggi daripada 15 tahun, maka usia minimum untuk masuk kerja juga sekurang- kurangnya harus usia tersebut. e. Negara berkembang yang perekonomian dan fasilitas pendidikannya belum mencapai tingkat perkembangan yang memadai atau mencukupi diperbolehkan menetapkan usia 14 tahun sebagai usia minimum awal. Usia minimum awal ini hendaknya secara bertahap dinaikkan. Universitas Sumatera Utara f. Usia minimum 18 tahun ditetapkan untuk setiap pekerjaan yang dianggap berbahaya. Usia ini dapat dikurangi menjadi 16 tahun apabila kaum muda tersebut mendapatkan perlindungan dari bahaya dan dengan diberi instruksi atau pelatihan khusus. g. Tenaga kerja muda yang berusia 13 tahun atau lebih boleh dipekerjakan dalam pekerjaan ringan tertentu, apabila tidak merusak kesehatan mereka dan tidak mempengaruhi kehadiran dan prestasi mereka di sekolah atau di kursus pelatihan. Di negara-negara sedang berkembang, ketentuan ini dapat berlaku untuk tenaga kerja muda berusia 12 tahun atau lebih. h. Konvensi ini tidak berlaku untuk pekerjaan umum, kejuruan atau teknis yang dilakukan di sekolah atau lembaga pelatihan. 40 3 Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999 tentang Pelarangan dan Tindakan Segera untuk Menghapuskan Bentuk-Bentuk Terburuk Pekerjaan Anak. Konvensi tentang Pelarangan dan Tindakan Segera untuk Menghapuskan Bentuk-bentuk Terburuk Pekerjaan Anak ditetapkan secara aklamasi pada tahun 1999. Konvensi ini mendefinisikan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak seperti praktik perbudakan anak, kerja paksa, kerja ijon, perdagangan anak, penghambaan, prostitusi, pornografi, dan bentuk-bentuk pekerjaan 40 ILO, 2009, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, Op. Cit., hal. 22 Universitas Sumatera Utara yang membahayakan kesehatan, keselamatan dan moral anak. Konvensi ini memerlukan langkah-langkah segera dan efektif untuk memastikan ditetapkannya pelarangan dan penghapusan bentuk- bentuk terburuk pekerjaan anak tersebut sebagai hal yang mendesak. Beberapa ketentuan penting dari konvensi ini adalah: a. Yang dimaksud dengan ‘anak’ adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, sama seperti pengertian tentang anak dalam Konvensi tentang Hak Anak Pasal 2. b. Kegiatan-kegiatan tertentu yang didefinisikan sebagai bentuk- bentuk pekerjaan terburuk untuk anak adalah: semua bentuk perbudakan, pelacuran, pemanfaatan anak dalam pornografi dan dalam produksi dan perdagangan dan peredaran obat-obat terlarang Pasal 3. c. Di luar bentuk yang telah disebutkan sebagai bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, selanjutnya masing-masing pemerintah, melalui konsultasi dengan organisasi pekerja dan pengusaha, diserahkan untuk membuat daftar rinci berisi apa yang merupakan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, yaitu pekerjaan yang dapat merusak kesehatan, keselamatan atau moral anak Pasal 3 huruf d. d. Negara harus mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk menghapus bentuk-bentuk terburuk ini Pasal 1. 41 41 ILO, 2009, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, Ibid., hal. 21 Universitas Sumatera Utara e. Negara harus membentuk mekanisme yang tepat untuk memantau pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan yang memberlakukan Konvensi ini Pasal 5. f. Negara harus menyusun dan menjalankan program aksi untuk menghapus, sebagai suatu prioritas, bentuk-bentuk terburuk pekerjaan anak, melalui konsultasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, organisasi pengusaha dan pekerja, dan juga dengan kelompok-kelompok lain yang berkepentingan sebagaimana sepatutnya Pasal 6. g. Negara harus mengupayakan rehabilitasi dan pengintegrasian sosial para pekerja anak yang telah berhasil ditarik keluar dari pelarangan dan tindakan segera untuk menghapuskan bentuk- bentuk terburuk pekerjaan anak Pasal 7 ayat 2 huruf b. h. Hendaknya ada akses untuk mendapatkan pendidikan dasar secara gratis dan, bilamana memungkinkan dan diperlukan, pendidikan kejuruan, untuk semua anak yang telah dibebaskan dari bentuk- bentuk pekerjaan terburuk untuk anak Pasal 7 ayat 2 huruf c. i. Pertimbangan harus diberikan terhadap situasi khusus yang dihadapi anak perempuan Pasal 7 ayat 2 huruf e. j. Pihak berwenang wajib ditunjuk untuk melaksanakan ketentuan- ketentuan yang memberlakukan konvensi ini Pasal 7 ayat 3. 42 42 ILO, 2009, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, Loc. cit., hal. 21 Universitas Sumatera Utara

BAB III KEDUDUKAN ILO SEBAGAI ORGANISASI PERBURUHAN

INTERNASIONAL

A. Sejarah ILO

ILO adalah sebuah badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB yang memiliki tanggung jawab khusus secara internasional dalam mengurusi segala hal terkait dengan masalah ketenagakerjaan. ILO berkantor pusat di Jenewa dan memiliki 179 negara anggota. ILO merupakan badan khusus PBB yang unik. Struktur tripartit yang dimilikinya menempatkan pemerintah, organisasi pengusaha, dan serikat pekerja pada posisi yang setara dalam menentukan program dan proses pengambilan kebijakan. 43 International Labour Organization atau yang selanjutnya disebut dengan ILO, merupakan badan khusus PBB yang tertua, dikarenakan ILO berdiri jauh sebelum terbentuknya PBB. ILO didirikan pada tahun 1919, yakni bersamaan dengan berdirinya Liga Bangsa-Bangsa LBB, sebagai bagian dari Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I. Para pendiri ILO telah berkomitmen untuk memasyarakatkan kondisi kerja yang manusiawi serta memerangi ketidakadilan, penderitaan dan kemiskinan. 44 Pada tahun 1944, yaitu sewaktu terjadi krisis internasional kedua, para anggota ILO membangun tujuan-tujuan ini dengan menerapkan Deklarasi Philadelphia, yang menyebutkan bahwa: 43 ILO, Pusat Informasi ILO Jakarta, hal 1 44 ILO, Sekilas Tentang ILO, hal. 2 Universitas Sumatera Utara