Ketiga organ utama ILO adalah:
52
1 Konferensi Buruh Internasional International Labour Conference
2 Badan Pelaksana Governing Body;
3 Kantor Buruh Internasional International Labour Office
1. Konferensi Buruh Internasional
Konferensi Buruh Internasional merupakan badan pembuat keputusan dan badan legislatif, yang dalam kenyataannya merupakan suatu Parlemen Industri
Dunia. Konferensi terdiri dari empat wakil yang berasal dari negara-negara anggota, dua mewakili pihak pemerintah, masing-masing satu dari pihak buruh
dan manajemen dari negara yang bersangkutan. Para delegasi membicarakan dan melakukan pemungutan suara secara independen. Pemungutan suara dilakukan
dengan melalui suara terbanyak dua pertiga. Konferensi itu menunjang peraturan perundang-undangan perburuhan di setiap negara dengan mengeluarkan:
53
a. Rekomendasi-rekomendasi; dan
b. Konvensi-konvensi.
Suatu rekomendasi menyatakan prinsip-prinsip untuk memberikan pedoman kepada suatu negara dalam merancang undang-undang perburuhan atau
peraturan-peraturan perburuhan dan karena alasan inilah telah dibuat suatu instrumen yang menentukan standar-standar. Namun, negara-negara tidak terikat
kewajiban untuk memberlakukan rekomendasi-rekomendasi tersebut, meskipun
52
J.G.Starke, Pengantar Hukum Internasional 2, alih bahasa oleh Bambang Iriana Djajaatmadja, S,.H., Jakarta: Sinar Grafika, 1989, hal. 860
53
J.G.Starke, Ibid., hal. 860
Universitas Sumatera Utara
mereka terikat pada kewajiban untuk mengajukan rekomendasi tersebut kepada otoritas legislatif nasionalnya. Suatu konvensi ILO mempunyai sifat traktat,
walaupun konvensi tersebut disahkan oleh konferensi dan tidak ditandatangani oleh para delegasi negara-negara anggota. Yang terutama, konvensi itu dirancang
sebagai sebuah contoh model bagi perundang-undangan domestik. Negara-negara anggota berkewajiban untuk mengajukan konvensi tersebut kepada otoritas-
otoritas yang kompeten untuk diundangkan atau dilakukan tindakan lainnya Pasal 19 Konstitusi ILO.
Apabila suatu negara anggota telah memperoleh persetujuan atas suatu konvensi, maka negara yang bersangkutan wajib meratifikasinya dan karena itu
memikul kewajiban dalam menerapkan ketentuan-ketentuannya. Negara-negara anggota juga berkewajiban memberikan laporan tahunan tentang tindakan-
tindakan yang telah dilakukannya untuk melaksanakan perundang-undangannya sesuai dengan konvensi.
2. Badan Pelaksana