yang serius karena tertimpa benda jatuh. Di banyak negara, anak-anak yang masih sangat muda, berusia 6 atau 7 tahun, sudah bekerja
memecah batu dengan palu, mencuci bijih, mengayaknya dan memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain. Banyak pula
pekerja anak berusia 9 tahun sudah bekerja di bawah tanah, memasang bahan peledak dan mengambilkan serta membawakan barang untuk
pekerja dewasa.
d. Pekerjaan dalam proses manufaktur
Keterlibatan anak dalam pekerjaan manufaktur pekerjaan pengolahan untuk membuat atau menghasilkan suatu produk ada bermacam-
macam. Ada anak yang dilibatkandipekerjakan secara tetap atau hanya dipekerjakan dan diberhentikan menurut kebutuhan, secara
legal atau ilegal, sebagai bagian dari usaha orang tuanyakeluarganya atau dengan secara langsung bekerja untuk seorang majikan, atau
bekerja di pabrik atau bengkel-bengkel kecil. Jenis-jenis pekerjaan seperti ini antara lain meliputi pekerjaan mengasah batu permata, dan
membuat berbagai macam produk seperti pakaian dan alas kaki, bahan-bahan kimia, kuningan, kaca, kembang api, dan korek api.
Pembuatan produk-produk tersebut dapat membuat anak-anak terkena bahan-bahan kimia berbahaya, terpaksa harus berada di ruangan yang
pengap karena ventilasinya buruk, berisiko terkena kebakaran, dan
Universitas Sumatera Utara
ledakan, keracunan, mendapat penyakit pernafasan, menderita luka tergores, menderita luka bakar dan bahkan menyebabkan kematian.
36
e. Pebudakan dan kerja paksa
Meskipun sudah ada konvensi-konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan ILO yang ditujukan untuk menghentikannya, praktik perbudakan
dan kerja paksa masih saja terus dilakukan. Kerja paksa paling banyak dijumpai di daerah-daerah pedesaan. Di sana kerja paksa dapat dengan
lebih mudah disembunyikan sehingga tidak diketahui oleh pihak berwajib serta tidak sampai tersiar keluar dan menarik perhatian
masyarakat. Kerja paksa juga kadang-kadang dikaitkan dengan penindasan etnis kaum minoritas dan penduduk pribumi. Para ahli
percaya bahwa perdagangan anak trafficking in children semakin menjadi-jadi, baik di dalam batas negara maupun di luar batas negara
hingga memasuki wilayah negara lain. Anak-anak diperdagangkan untuk dimanfaatkan sebagai pekerja paksa dalam berbagai situasi,
seperti eksploitasi seks komersial, kerja ijon praktik mempekerjakan anak untuk membayar utang di sektor pertanian, atau pekerjaan
rumah tangga. Di Indonesia, banyak kaum migran berusia muda yang berisiko menjadi korban perdagangan anak dengan beberapa di
antaranya dipaksa atau diperdaya untuk bekerja di industri seks
36
ILO, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, 2009, Loc. cit., hal 8
Universitas Sumatera Utara
setelah meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pekerjaan.
37
f. Pekerjaan dalam perekonomian informal