Perkembangan Teknologi Faktor Penarik Demand-Side Factor

seperti pertanian, jasa domestik, usaha keluarga dan sektor informal yang pada umumnya melibatkan anak-anak untuk bekerja di sana. Sebagai contoh, US Fair Labour Standards Act of 1938 dan Indian Child Labour Prohibition and Regulation Act of 1986 , dimana tiadanya peraturan yang mengatur mengenai sektor usaha keluarga. 30 Keadaan seperti inilah yang menyebabkan rentannya terjadi eksploitasi anak oleh pihak pengusaha. 31

d. Tidak Adanya Serikat Pekerja

Jumlah pekerja anak menjadi besar apabila serikat pekerja atau serikat buruh lemah atau bahkan tidak ada. Serikat pekerja atau serikat buruh pada umumnya tidak dijumpai di sektor informal di mana mengorganisasikan para pekerja secara kolektif sulit dilakukan. 32

e. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi termasuk sebagai faktor penentu timbulnya pekerja anak. Perkembangan zaman yang juga menuntut pada kecanggihan teknologi membuat beberapa perusahaan dalam melakukan proses produksi menggunakan alat-alat teknologi canggih, sehingga banyak sekali pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh tenaga ahli menjadi lebih cepat selesai hanya dengan hitungan waktu yang sangat singkat dikerjakan oleh sebuah alat. Sebagai contoh, di Thailand, 30 Franzisca Humbert, Op. Cit, hal. 28 31 Franzisca Humbert, Ibid., hal. 28 32 ILO, Serikat PekerjaSerikat Buruh Pekerja Anak, 2009, Loc. cit., hal 10 Universitas Sumatera Utara industri-industri yang telah memiliki teknologi yang canggih, tetap saja mempekerjakan anak-anak untuk melakukan pekerjaan kasar dan serabutan, dikarenakan upahnya yang murah dan jaminan perlindungan kerja yang minim. Kehadiran pekerja anak di sini dianggap dapat memacu produktifitas barang yang dihasilkan. 33

C. Bentuk-bentuk Pekerjaan untuk Anak 1. Bentuk-bentuk Pekerjaan yang Diperbolehkan untuk Anak

Anak adalah seorang individu yang berusia di bawah 18 tahun. Hal ini telah diatur di dalam Konvensi Hak Anak Tahun 1989 dan Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999 tentang Pelarangan dan Tindakan Segera untuk Menghapuskan Bentuk-Bentuk Terburuk Pekerjaan Anak. 34 33 Franzisca Humbert, Op. Cit., hal. 30 34 ILO, Proyek Pendukung Program Terikat Waktu Indonesia untuk Penghapusan Bentuk- bentuk Pelarangan dan Tindakan Segera untuk Menghapuskan Bentuk-Bentuk Terburuk Pekerja Anak. –Tahap II , Loc. cit., hal. 3 Pada prinsipnya, setiap anak tidak diperkenankan untuk bekerja. Namun, melihat perkembangannya, banyak sekali ditemukan anak-anak yang bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Atas dasar tersebut, ILO selaku badan khusus PBB yang menangani masalah ketenagakerjaan di dunia, telah menetapkan bentuk-bentuk pekerjaan yang diperbolehkan untuk anak, sebagaimana diatur di dalam Konvensi ILO No. 138 Tahun 1973 tentang Usia Minimum Untuk Bekerja yang menyatakan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Pasal 7 1 Peraturan atau perundang-undangan nasional dapat memperbolehkan dipekerjakannya atau bekerjanya orang berusia 13-15 tahun dalam pekerjaan ringan yang: a. tidak berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan mereka; b. tidak menganggu kehadiran mereka mengikuti orientasi kejuruan atau program latihan yang disetujui oleh penguasa yang berwenang atau kemampuan mereka mendapat manfaat dari pelajaran yang diterima. 2 Peraturan atau perundang-undangan nasional dapat memperbolehkan mempekerjakan orang yang berusia sekurang-kurangnya 15 tahun, akan tetapi belum menyelesaikan pendidikan sekolah wajibb dalam pekerjaan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam sub a dan b ayat 1 Pasal ini. 3 Penguasa yang berwenang harus menetapkan kegiatan yang diperbolehkan pada pekerjaan berdasarkan ayat 1 dan 2 Pasal ini dan wajib menetapkan jumlah jam kerja dan kondisi yang harus dipenuhi dalam melakukan pekerjaan yang dimaksud. 4 Tanpa mengabaikan ketentuan ayat 1 dan 2 Pasal ini, Anggota yang telah menyatakan tunduk kepada ketentuan ayat 4 Pasal 2, selama masih dikehendaki dapat menggantikan usia 12 dan 14 tahun untuk usia 13 dan 15 tahun pada ayat 1 dan usia 14 tahun untuk usia 15 tahun pada ayat 2 Pasal ini. Dari ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang anak yang berumur di bawah 18 tahun diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan ringan. Pekerjaan ringan yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan yang tidak bertentangan dengan syarat yang telah diatur di dalam ketentuan Pasal 7 Konvensi ini.

2. Bentuk-bentuk Pekerjaan yang Dilarang untuk Anak