Analisis Data Deskripsi Hasil Penelitian

78 menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. 4 Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara pengganggu masing-masing bebas saling berhubungan. Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .632 a .399 .387 5.454 .399 32.187 2 97 .000 1.779 a. Predictors: Constant, Kemampuan Finansial, Marketing Mix b. Dependent Variable: Minat Investasi Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Pada tabel tersebut nilai Durbin Watson DW sebesar 1.779 dengan jumlah data 100 n=100, dan jumlah variabel k sebanyak 3. Berdasarkan data-data itu didapatkan nilai dw yaitu sebesar 1,779. du sebesar 1,72 dan dl 1,61. Dilihat dari tabel klasifikasi nilai DW maka nilai DW berada diantara du dan 4-du 4-du DW du,dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi autokolerasi. 79

b. Analisis Regresi Linier Berganda

1 Uji F Simultan Sebelum membahas secara parsial pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, terlebih dahulu dilakukan pengujian secara simultan. Uji simultan ini, bertujuan untuk menguji atau mengkonfimasi hipotesis yang menjelaskan “marketing mix dan kemampuan finansial berpengaruh signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah ”. Tabel 4.14 Uji Simultan Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Pada Uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 32,187. Dengan df1= 2 dan df2= 97. Sedangkan pada F tabel di dapat nilai sebesar 2,358. Dengan demikian F hitung 32,187 F tabel 2,358. Dengan signifikansi 0,000 0,1 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen marketing mix dan kemampuan finansial secara bersama- sama dapat menerangkan variabel dependennya minat investasi reksadana syariah ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1914.621 2 957.310 32.187 .000 b Residual 2885.019 97 29.742 Total 4799.640 99 a. Dependent Variable: Minat Investasi b. Predictors: Constant, Kemampuan Finansial, Marketing Mix 80 2 Uji t Parsial Uji parsial ini memiliki tujuan untuk menguji atau mengkonfirmasi hipotesis secara individual. Tabel 4.15 Uji Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 10.948 4.195 2.610 .010 Marketing Mix .465 .062 .608 7.554 .000 .955 1.047 Kemampuan Finansial .247 .236 .084 1.049 .297 .955 1.047 a. Dependent Variable: Minat Investasi Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Dengan df= 97 didapatkan t tabel = 1,661, maka didapatkan hasil, yaitu Marketing Mix dengan sig. 0,000 0,1 dan t hitung t tabel 7,554 1,661 menunjukkan bahwa Marketing Mix memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Investasi. Kemudian variabel Kemampuan Finansial dengan sig. 0,297 0,1 dan t hitung t tabel 1,049 1,661 menunjukkan bahwa Kemampuan Finansial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Investasi. 3 Koefisien Determinasi R 2 Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .632 a .399 .387 5.454 .399 32.187 2 97 .000 1.779 a. Predictors: Constant, Kemampuan Finansial, Marketing Mix b. Dependent Variable: Minat Investasi Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 81 Hasil diatas didapatkan koefisien determinasi Adjusted R Square Adj R2 0,3874 atau 38,7. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap variabel dependen Minat Investasi sebesar 38,7 dan sisanya sebesar 61,3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan uji analisa yang dilakukan sebelumnya, maka di dapatkan hasil pada model regresi berganda sebagai berikut: Minat Investasi Y = 10,948 + 0,465 X 1 + 0,247 X 2 + e Persamaan di atas menunjukkan bahwa: 1. Marketing Mix memiliki hubungan searah positif dengan Minat Investasi. Jadi, jika marketing mix naik satu kesatuan maka minat investasi akan naik juga sebesar 0,465 dan begitu pula sebaliknya. Hal ini menyatakan bahwa semakin baik suatu marketing mix bauran pemasaran yang diberikan oleh sekuritas dan manajer investasi, maka akan meningkatkan minat investasi di masyarakat. 2. Kemampuan Finansial memiliki hubungan searah positif dengan Minat Investasi. Jadi, jika kemampuan finansial masyarakat naik satu kesatuan maka minat investasi akan naik juga sebesar 0,247 dan begitu pula sebaliknya. Hal ini menyatakan bahwa semakin 82 baik kemampuan finansial yang dimiliki masyarakat maka akan meningkatkan minat investasinya.

c. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan

Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0 diperoleh hasil sebagai berikut. 1 Pengaruh Marketing Mix terhadap Minat Investasi Pada tabel coefficients uji t parsial dapat diketahui bahwasanya nilai sig. marketing mix X1 adalah sebesar 0,000 0,1 maka dapat disimpulkan bahwasanya Ho ditolak dan Ha diterima, artinya marketing mix memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah. Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel marketing mix menunjukkan angka sebesar 0,465, yang berarti besaran koefisien variabel marketing mix berpengaruh terhadap minat investasi adalah sebesar 46,5. 2 Pengaruh Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi Pada tabel coefficients dapat diketahui bahwasanya nilai sig. kemampuan finansial X2 adalah sebesar 0,297 0,1 maka dapat disimpulkan bahwasanya Ha ditolak dan Ho belum cukup bukti untuk diterima, yang artinya secara parsial kemampuan finansial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah. 83 3 Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah Hasil pada tabel uji F simultan menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 secara bersama-sama memiliki pengaruh positif signifikan dengan nilai F hitung 32,187 F tabel 2,358. Dengan signifikansi 0,000 0,1, maka dapat disimpulkan bahwasanya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen marketing mix dan kemampuan finansial secara bersama-sama dapat menerangkan variabel dependennya minat investasi reksadana syariah.

4. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil penelitian pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah, didapatkan hasil sebagai berikut: a. Variabel marketing mix secara parsial menunjukkan nilai koefisien beta sebesar 0,465, yang berarti marketing mix memiliki pengaruh positif terhadap minat investasi reksadana syariah sebesar 46,5. Hasil ini sesuai dengan asumsi penulis bahwasannya marketing mix bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan lokasi memiliki pengaruh terhadap minat berinvestasi seseorang. Jika dilihat berdasarkan masing- masing instrumen yang tergabung dalam marketing mix, lokasi memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan produk, harga, dan promosi 84 yang ditunjukkan dengan skor beta lokasi sebesar 0,868 atau sebesar 86,8. Instrumen produk dalam marketing mix memiliki pengaruh sebesar 16,5, harga memiliki pengaruh sebesar 54,5, dan promosi memiliki pengaruh sebesar 50,3. Hal ini mengidentifikasikan bahwa Marketing Mix merupakan salah satu alat ukur untuk melihat tren minat investasi di masyarakat. Tabel 4.17 Regresi Variabel Marketing Mix Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Irwinda tahun 2011 yang menyatakan bahwa marketing mix secara parsial berpengaruh positif terhadap minat investasi. Dan penelitian Firly tahun 2013 yang menyatakan bauran promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian reksadana. b. Variabel kemampuan finansial secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat investasi. Hasil ini tidak sesuai dengan asumsi penulis bahwasannya kemampuan finansial akan mempengaruhi dorongan minat seseorang untuk berinvestasi. Jika dilihat dari hasil data responden, seseorang dengan pendapatan lebih tinggi akan mengurangi pengeluaran Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 13.057 3.942 Total_Produk .165 .230 .075 Total_Harga .545 .273 .213 Total_Promosi .503 .142 .307 Total_Lokasi .868 .319 .257 85 konsumsinya, dan menambah porsi pengeluarannya untuk ditabung, berinvestasi, dan dalam kegiatan sosialnya. Namun ternyata hal ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada minat seseorang untuk berinvestasi pada reksadana syariah secara parsial. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Ahmad Lapananrang tahun 2013 yang menyatakan bahwa tingkat upah berpengaruh positif terhadap investasi. Hal ini dikarenakan data yang digunakan adalah data statistik tingkat upah masyarakat Banten, sedangkan penulis menggunakan data responden dengan asumsi uang saku perbulan mahasiswa atau upah perbulan bila ada yang sudah bekerja. Kemudian juga bertentangan dengan penelitian Norma dan Meliza tahun 2011 yang menyatakan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku investasi. Hal ini dikarenakan responden yang digunakan Norma adalah masyarakat Surabaya dengan klasifikasi pendapatan keluarga yang lebih dari Rp 2.000.000, sedangkan data responden penulis yang menunjukkan mayoritas mahasiswa memiliki pendapatan kurang dari Rp 1.000.000. Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis terdapat pada background sosial dan ekonomi yang berbeda dengan kedua penelitian sebelumnya, dorongan untuk berinvestasi seseorang yang sudah bekerja dengan mahasiswa juga berbeda, sehingga terjadi perbedaan hasil pengaruh kemampuan finansial terhadap minat untuk berinvestasi. Sampel 86 responden yang digunakan juga tidak memperhatikan tingkat semester mahasiswa, hasil kemungkinan akan berbeda jika sampel ditujukan hanya untuk mahasiswa tingkat semester akhir dengan asumsi pengetahuan akan produk reksadana syariah dan kemampuan finansial lebih banyak. Dalam penelitian ini faktor kemampuan finansial belum bisa membuktikan pengaruhnya terhadap minat investasi. c. Variabel Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara bersama-sama simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah dengan prosentase pengaruh sebesar 38,7 sedangkan sisanya sebesar 61,3 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Demikian penjelasan di atas mengenai hasil penelitian penulis mengenai pengaruh marketing mix yang terdiri dari produk, harga, tempat atau lokasi, dan promosi, dan pengaruh kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner di UIN Jakarta dan Tazkia Bogor yang memiliki fasilitas Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia BEI.