Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta shahibul maalrabb al- maal dengan manajer investasi sebagai wakil shahibul maal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahibul maal dengan pengguna investasi. 3 Perkembangan produk syariah di pasar modal di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang cukup menggembirakan. Namun, pengembangan produk syariah tersebut juga mengalami beberapa hambatan. Berdasarkan hasil studi tentang investasi syariah di Indonesia oleh tim studi BAPEPAM-LK menunjukkan terdapat beberapa hambatan dalam pengembangan pasar modal berbasis syariah di Indonesia, diantaranya adalah: 4 Pertama, tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal syariah, kedua, ketersediaan informasi tentang pasar modal syariah, ketiga, minat pemodal atas efek syariah, keempat, kerangka peraturan tentang penerbitan efek syariah, kelima, pola pengawasan dari sisi syariah oleh lembaga terkait, keenam, pra-proses persiapan penerbitan efek syariah, dan ketujuh, kelembagaan atau institusi yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal syariah di Indonesia. Kegiatan pemasaran produk investasi syariah berupa sosialisasi, edukasi dan promosi dilakukan Bursa Efek Indonesia BEI selaku penyelenggara bursa, bekerjasama dengan OJK, KSEI, KPEI, dan perusahaan-perusahaan sekuritas dengan melakukan Sekolah Pasar Modal, Seminar Reksadana, dan sebagainya, di 3 Dewan Syariah Nasional MUI, Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No.20DSNMUIIV 2001, Jakarta: DSN MUI, 2001 4 Tim Studi Tentang Investasi Syariah Di Pasar Modal Indonesia, Studi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2004 5 BEI dan universitas-universitas, telah berhasil menjaring 88.397 investor baru di tahun 2014. Hal ini diumumkan oleh Ibu Ir. Nurhaida, MBA di acara Launching Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal GeNTa Pasar Modal yang diadakan tanggal 12 November 2014 di Istora Senayan Jakarta yang menghadirkan sekitar 5066 investor muda yang berasal dari 27 perguruan tinggi yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung. 5 Kemudian untuk memperkenalkan teori dan praktik di pasar modal kepada kalangan akademisi, BEI bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan Anggota Bursa mendirikan Galeri Investasi BEI yang juga berfungsi sebagai tempat bagi para mahasiswa untuk melakukan penelitian, dan mempraktikkan kegiatan pasar modal. Sampai dengan Desember 2014, jumlah Galeri Investasi BEI telah mencapai 116 Galeri Investasi. 6 Dari 116 Galeri Investasi, 14 diantaranya berada di Perguruan Tinggi Agama Islam yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah dan STEI Tazkia merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam di wilayah JABOTABEK yang memiliki fasilitas Galeri Investasi BEI. Apakah masyarakat akan langsung tertarik untuk berinvestasi? Tentu saja masyarakat memiliki berbagai faktor untuk membuat keputusan, salah satunya ialah kemampuan finansial yang dimiliki. Pendapatan atau finansial dapat 5 Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal 12 November 2014. 6 Press Release No: 024BEI.SPR12-2014 , ”Melewati Tahun Politik 2014, BEI Ciptakan Beberapa Inisiatif Baru dan Catat Sejumlah Rekor 30-Des-2014 ”, diakses pada 2 Maret 2015 dari http:www.idx.co.idHomeNewsAndAnnouncementPressRelease ReadPressReleasetabid191ItemIDb90c721e-57ca-4d92-a8b1-52d413f5980blanguageid- IDDefault.aspx 6 mencakup beberapa aspek, misalnya ilmu keuangan dan aset lainnya, pengelolaan atau manajemen aset, dan bagaimana menghitung dan mengatur risiko proyeknya. Cardak dan Wilkins mengukur pendapatan dari berapa banyak individu yang menjadi sumber pendapatan dalam suatu rumah tangga labor income earners satu atau multiple earners. Ditemukan bahwa semakin banyak yang berpenghasilan dalam rumah tangga maka akan semakin besar pendapatan yang diperoleh, alhasil mengurangi risiko pendapatan rumah tangga serta meningkatkan alokasi dana yang dapat diinvestasikan. 7 Indonesia dengan jumlah populasi penduduk sekitar 248 juta jiwa di mana 85-nya beragama Islam dan memiliki potensi yang cukup besar sebagai investor terhadap Efek syariah di pasar modal. Namun, berdasarkan data statistik, investor di pasar modal yang berinvestasi di pasar modal termasuk Efek syariah masih sangat kecil yaitu hanya 0,1 dari populasi penduduk. 8 Pertumbuhan yang terbilang lambat ini dikarenakan banyaknya masyarakat Indonesia yang masih „banking minded’, yang sering dibicarakan dalam berbagai buku yang membahas tentang investasi. Kemudian hal ini juga menyangkut persoalan yang diungkapkan oleh Sudin Haron 9 yang menyebutkan bahwa faktor agama bukanlah pertimbangan utama dalam pemilihan bank, dan 7 Buly A.Cardak dan Roger Wilkins, “The Determinants of Household Risky Asset Holdings: Background Risk and Other Factors”, Melbourne Institute Working Paper Series Working Paper No. 208 8 Tim Kajian Minat Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal, Kajian Minat Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal, Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2011 9 Sudin H., Norafifah, A. and Planisek, L., ”Bank Patronage Factors of Muslim and non- Muslim Customers”, The International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 No. 1 7 bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara responden muslim dan nonmuslim dalam penetapan kriteria-kriteria utama dalam pemilihan bank. Padahal produk syariah sudah banyak di pasaran, termasuk reksadana syariah yang sudah ada sejak tahun 1997, namun dari yang bisa dilihat hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum mau atau berminat mencoba produk investasi yang satu ini, bahkan masih banyak pula yang belum mengetahui ke- eksis-an produk ini. Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud melakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor independen Marketing Mix, dan Kemampuan Finansial berpengaruh terhadap variabel dependen Minat Investasi Reksadana Syariah. Penelitian ini mengambil judul: “PENGARUH MARKETING MIX DAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP MINAT INVESTASI REKSADANA SYARIAH Studi pada UIN Jakarta dan Tazkia Bogor ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di identifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Masih kurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi pada efek syariah, khususnya reksadana syariah 2. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan produk reksadana syariah 8 3. Masih banyaknya anggapan bahwa berinvestasi di pasar modal itu mahal dan sulit

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan penulis sebelumnya, topik yang dibahas dalam skripsi ini adalah pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi. Penelitian ini hanya dibatasi pada dua buah faktor yang mempengaruhi minat beli atau minat seseorang untuk berinvestasi, yaitu marketing mix produk, harga, tempatlokasi, dan promosi dan kemampuan finansial seseorang. Penulis memilih Perguruan Tinggi Agama Islam yang memiliki Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di JABOTABEK sebagai lokasi pencarian responden, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan STEI Tazkia Bogor. Populasi yang diambil adalah mahasiswai ekonomi perguruan tinggi tersebut.

D. Perumusan Masalah

Melalui pembatasan masalah diatas, maka untuk mempermudah skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh faktor marketing mix terhadap minat investasi reksadana syariah? 2. Bagaimana pengaruh faktor kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah? 9 3. Sejauh mana faktor marketing mix dan faktor kemampuan finansial secara bersama-sama dapat mempengaruhi minat investasi reksadana syariah?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk: a. Mengidentifikasi dan menganalisis minat investasi mahasiswai PTAI yang memiliki galeri investasi BEI dengan menggunakan pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial individu terhadap produk reksadana syariah. b. Menjelaskan seberapa besar pengaruh dari marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi di reksadana syariah.

2. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan akan berguna: a. Bagi Akademisi Menambah pengetahuan keilmuan ekonomi Islam dan memberikan informasi yang berguna mengenai ketertarikan masyarakat terhadap investasi reksadana syariah berdasarkan marketing mix dan kemampuan finansial. b. Bagi Praktisi Dapat memberikan masukan positif yang membangun bagi semua pihak, khususnya Perusahaan Sekuritas dan Manajer Investasi MI dalam 10 upaya meningkatkan jumlah investor dan jumlah dana kelolaan dengan memperhatikan strategi pemasaran dan tren minat di masyarakat. c. Bagi Masyarakat Menambah pengetahuan tentang perkembangan investasi pasar modal syariah khususnya reksadana syariah. Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan kepada masyarakat agar tidak ragu menyisihkan dananya untuk berinvestasi di pasar modal.

F. Kerangka Pemikiran

Reksadana syariah hingga saat ini masih terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini tentunya bukan tanpa alasan, sebagai salah satu produk investasi syariah yang sedang berkembang, reksadana syariah terus meningkatkan strategi pemasarannya untuk menambah jumlah investor dan jumlah dana kelolaannya. Akan tetapi, sekuritas dan manajer investasi juga harus memperhatikan minat investasi masyarakat akan produk ini. Minat investasi bisa dilihat dari bauran pemasaran marketing mix dan kemampuan finansial masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi rasio keduanya, maka semakin besar minat investasi yang akan mengarahkan masyarakat untuk berinvestasi.