Minat Investasi Landasan Teori

27 Minat beli menurut Durianto dkk. adalah niat untuk membeli, yaitu merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen dimasa mendatang. 18 Dapat dikatakan bahwa minat beli atau berinvestasi merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merencanakan pembelian sejumlah produk investasi tertentu. dimulai dari kesadaran akan suatu produk, kemudian mulai tertarik untuk tahu lebih lanjut, lalu menjadi sebuah keinginan dan diakhiri dengan tindakan pembelian. Minat investasi ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.

4. Marketing Mix Bauran Pemasaran

Pengertian Marketing Mix secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara 18 Darmadi Durianto, dkk., Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, h.104. 28 bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Menurut Kotler , “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market ” 19 yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. Ada beberapa tahapan formula marketing mix. Hermawan mengawalinya dengan 4A assortment, affordable, available, announcement, kemudian 4B best, bargaining, buffer-stocking, bombarding, selanjutnya 4P product, price, place, promotion, 4V variety, value, venue, voice, dan 4C consumer solution, cost, convenience, communication. 20 Menurut Stanton, bauran pemasaran marketing mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegitan promosi dan sistem distribusi. 21 McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 empat faktor yang disebut the four P ’s: product, price, place, and promotion. Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut: 22 19 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 1997, h. 92. 20 Muhammad Firdaus dan Ahmad Muhajidin, Islam dan Ekonomi Dasar Strategi Pemasaran Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005, h.22. 21 William Stanton,Prinsip Pemasaran,Cetakan Ketujuh,Jakarta: Erlangga, 1996, h.45. 22 Jerome McCarthy “4P” dalam Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jakarta: Erlangga Prentice Hall, 1992, h.92. 29

a. Product produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada

masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk seringkali didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, dan returns. Dalam perspektif syariah, memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia. Islam juga mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan keberadaan produk tersebut, dan melarang jual beli produk yang belum jelas gharar. Rasulullah mengharamkan jual beli gharar yang tidak jelas produknya. 23 Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya, pernyataan tegas disebutkan dalam Al Quran surat Al Muthaffifiin ayat 1-3: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”. 23 Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, h.23. 30 Uraian diatas jelas mengatakan bahwa hukum menjual produk cacat dan disembunyikan adalah haram. Artinya, produk meliputi barang dan jasa yang ditawarkan pada calon pembeli haruslah yang berkualitas sesuai dengan yang dijanjikan. Persyaratan mutlak yang juga harus ada dalam sebuah produk adalah harus memenuhi kriteria halal. An-Nahl ayat 116 menyebutkan: ”Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut- sebut oleh lidahmu secara Dusta „Ini halal dan ini haram’, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang- orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalah beruntung”.

b. Price harga,

24 yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, dan retail price. Namun harga bukan hanya sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa, ia juga meliputi nilai lain yang “diberikan” konsumen dalam proses transaksi. Karenanya, harga sesungguhnya yang dibayarkan 24 Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, h.24.