Akuntansi Untuk Pengelola Dana

d. Hak pihak ke tiga atas bagi hasil dan syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum dibagiakan kepada pemilik dana diakui sebagai kewajiban sebesar bagi hasil yang menjadi porsi hak pemilik dana.PSAK 105 paragraf 29 e. Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelola dana diakui sebagai beban pengelola dana.PSAK paragraf 30 Ilustrasi Jurnal 56 1. Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan. Jurnal pada saat penyerahan kas: PSAK 105 paragraf 13 Transaksi Debit Kredit Investasi Mudharabah xxx Kas xxx 2. Investasi mudharabah dalam bentuk asset non kas diukur sebesar nilai wajar aset non kas pada saat penyerahan kemungkinanya ada 2: Jika nilai wajar lebih tingggi dari pada nilai tercatatnya, maka selisih diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah. Jurnal pada saat penyerahan asset non kas: Transaksi Debit Kredit Investasi mudharabah xxx Keuntungan tangguhan xxx Asset nonkas xxx Jurnal amortisasi keuntungan tangguhan: 56 Slamet Wiyono, Memahami Akuntansi syariah di Indonesia, Jakarta: Mitra Wacana Media,2013, h.186. Transaksi Debit Kredit Keuntungan tangguhan xxx Keuntungan xxx Jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya, maka selisih diakui sebagai kerugian dan diakui pada saat penyerahan asset nonkas. Jurnal: Transaksi Debit Kredit Investasi mudharabah xxx Kerugian penurunan nilai xxx Asset nonkas xxx 3. Penurunan nilai jika investasi mudharabah dalam bentuk asset non kas.PSAK 105 paragraf 14 a. Penurunan nilai sebelum usaha dimulai Jika nilai investasi turun sebelum usaha dimulai disebabkan rusak, hilang atau faktor lain dan bukan karena kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai kerugian dan mengurangi saldo investasi mudharabah. Jurnal: Transaksi Debit Kredit Kerugian investasi mudharabah xxx Investasi mudharabah xxx b. Penurunan nilai usaha setelah usaha dimulai PSAK 105 Paragraf 15 Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut tidak langsung mengurangi jumlah investasi mudharabah namun diperhitungkan pada saat bagi hasil. Jurnal: Transaksi Debit Kredit Kerugian investasi mudharabah xxx Penyisian investasi mudharabah xxx Kas xxx Penyisiahan investasi xxx Pendapatan bagi hasil mudharabah xxx 4. Kerugian Kerugian yang terjadi dalam satu periode dalam akad mudharabah berakhir. Pencatatan kerugian yang terjadi dalam satu periode sebelum akad mudharabah berkahir diakui sebagai kerugian dan bentuk kerugian investasi. Jurnal: Transaksi Debit Kredit Kerugian investasi mudharabah xxx Penyisihan kerugian investasi xxx 5. Hasil Usaha Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai piutang. Jurnal: Transaksi Debit Kredit Piutang pendapatan bagi hasil xxx Pendapatan bagi hasil mudharabah xxx Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil. Jurnal: Transaksi Debit Kredit Kas xxx 6. Akad Mudharabah Berakhir Selisih saat akad mudharabah berkahir, selisih antara investasi mudharabah setelah dikurangi penyisihan kerugian investasi, dan pengambilan investasi mudharabah, diakui sebagai keuntungan atau kerugian. PSAK105 paragraf 19 Jurnal : Transaksi Debit Kredit Kaspiutangasset nonkas xxx Penyisihan kerugian investasi xxx Investasi mudharabah xxx Keuntungan investasi mudharabah xxx 7. Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar asset nonkas yang diterima. PSAK 105 paragraf 25 Pengukuran dana syirkah temporer, dana syirkah temporer diukur sebesar jumlah kas atau nilai wajar asset nonkas yang diterima. Jurnal: Transaksi Debit Kredit Kasasset nonkas x xx Dana syirkah temporer xxx 8. Penyaluran kembali dana syirkah temporer Jika pengelola dana menyalurkan dana syirkah temporer yang diterima maka pengelola dana mengakui sebagai asset investasi mudharabah. Sama seperti akuntansi untuk pemilik dana. Dan ia akan mengakui pendapatan secara bruto sebelum dikurangi dengan bagian hah pemilkik dana. PSAK 105 paragraf 26,27 Jurnal pencatatan ketika menerima pendapatan bagi hasil dari penyaluran kembali dana syirkah temporer: Transaksi Debit Kredit Kaspiutang xxx Pendapatan yang belum dibagikan xxx Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum dibagikan kepada pemilik dana diakui sebagai bagi hasil yang menjadi porsi hak pemilik dana.PSAK 105 paragraf 29 Jurnal: Transaksi Debit Kredit Beban bagi hasil mudharabah xxx Kas xxx 9. Kerugian diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelolah dana diakui sebagai beban pengelola dana.PSAK 105 paragraf 30 Jurnal: Transaksi Debit Kredit Beban xxx Utang lain-lainkas xxx

BAB III BANK MUAMALAT INDONESIA

A. Bank Muamalat Indonesia 1. Sejarah Berdiri

Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991. Bank Muamalat Indonesia berdiri atas prakarsa Majelis Ulama Indonesia dan Pemerintah Indonesia. Bank Muamalat Indonesia memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992 dengan dukungan nyata dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha muslim. Pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan dari masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham perseroan senilai Rp. 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian perseroan. Selanjutnya pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, di peroleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp. 160 Miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat l menyandang predikat sebagai Bank Devisa. 57 Pengakuan ini memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syariah pertama terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus 57 Bank devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing . Di kutip dari buku Edward K. Gilli 1995. Bank Umum. Bumi Aksara, Jakarta:Bumi Aksara, 1995,h. 23. 50 dikembangkan. Pada akhir tahun 90-an Indonesia di landa krisis moneter yang memporak-porandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor Perbankan Nasional terkena dampak oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terkena imbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet NPF 58 mencapai lebih dari 60. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp. 39,3 Miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. 59 Dalam upaya memperkuat permodalan. Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank IDB yang berkedudukan di Jeddah Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999, IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat Indonesia berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dari perekrutan kepengurusan baru di mana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Bank Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada a. Tidak mengandalkan setoran modal tambahan tambahan dari para pemegang saham, 58 Non Performing loan NPL atau Non Performing Financing NPF adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Termin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah.. Luh Gede Meydinawathi, Jurnal Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia 2002-2006, Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol 12 No 2 tahun 2007 59 www. Bank Muamalat.co.id diakses pada jam 13.00, tanggal 10 Maret 2015