Penerapan Mudharabah Di Perbankan Syariah

disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Untuk menentukan nisbah bagi hasil, perlu diperhatikan aspek-aspek: data usaha, kemampuan angsuran , hasil usaha yang dijalankan atau tingkat return aktual bisnis, tingkat return yang diharapkan , nisbah pembiayaan dan distribusi pembagian hasil. Penentuan nisbah bagi hasil dibuat sesuai dengan jenis pembiayaan mudharabah yang dipilih. Ada dua jenis pembiayaan mudharabah yaitu: pembiayaan mudharabah mutlaqah dan pembiayaan mudharabah muqayyadah. a. Nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah mutlaqah Pembiayaan mudharabah mutlaqah adalah pembiayaan yang dilakukan dimana pemilik dana tidak meminta syarat, kecuali syarat baku untuk berlakunya akad mudharabah. Untuk ini, nisbah dibuat menggunakan metode expected profit rate atau epr. Expected profit rate diperoleh berdasarkan 25 : 1 Tingkat keuntungan rata-rata pada industri sejenis 2 Pertumbuhan ekonomi 3 Dihitung dari nilai required profit raterpr nilai required profit rate diperoleh dengan rumus:rpr=n.Vn=tingkat keuntungan dalam transaksi tunai: v=jumlah transaksi dalam satu periode yang berlaku di bank yang bersangkutan. 25 Kautsar Riza Salaman, Akuntansi perbangkan Syariah Berbasis PSAK Syariah, Padang: Akademia Permata, 2012, h, 221. Dengan demikian nisbah bagi hasil dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Nisbah bank= expected profit rateeprx100 Expected return bisnis yang dibiayaierb Nisbah nasabah = 100-Nisbah bank Aktual return bank=nisbah bank+ aktual return bisnis. b. Nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah muqayyadah Pembiayaan mudharabah muqqayyadah jenis mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola antara lain mengenai dana, lokasi, cara, danatau objek investasi atau sektor usaha. 26 Pada saat bank syariah mendapatkan nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan mudharabah muqayyadah. Biasanya nasabah menuntut adanya nisbah yang sebanding dengan bisnis tertentu. Pada akad pembiayaan mudharabah muqayyadah ini si pemilik dana menambah persyaratan di luar syarat kebiasaan akad mudharabah. 26 Kautsar Riza Salaman, Akuntansi perbangkan Syariah Berbasis PSAK Syariah, Padang: Akademia Permata, 2012, h, 22. Gambar 2.1 Skema Mudharabah Skema Mudharabah 27 Sumber: Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja 2012

C. Akuntansi 1. Pengertian

Menurut Commite on Termonologi Of The American Institute of Accounting ,” Accounting is discipline that plays a significant role in the bussines world but remains rather inconspicuous in its importance 27 Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik KontemporerJakarta: Salemba Empat, 2012 h, 128.

1. Negosiasi dan akad

mudharabah 2b. Nasabah Mudharib 2a. Bank Syariah Shahibul Maal 4a. Menerima porsi laba 5.Menerima kembalian modal 4b. Menerima porsi laba

3. Pelaksanaan usaha

produktif

5. Membagi hasil usaha  keuntungan dibagi sesuai nisbah

 kerugian tanpa kelalaian nasabah ditanggung oleh bank Syariah because more frequent than not the task of recognizing , measuring and recording of transaction gets mired in the debate of the standards applied in giving brith to the end report. 28 Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan mengikhtisarkan transaksi serta peristiwa yang bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang serta menginterpretasikan hasil-hasilnya. Secara sederhana akuntansi dapat diartikan sebagai seni dalam melakukan pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran yang pada akhirnya akan tercipta sebuah informasi seluruh aktivitas keuangan perusahaan. Tujuan akuntasi yang digambarkan dalam laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakai. Dengan demikan, maka pencatatan akuntansi harus dilakukan secara cepat dan akurat sebagai informasi yang disajikan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi para pengguna. Proses akuntansi merupakan aktivitas yang dimulai dari terjadinya suatu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan sampai terbentuknya laporan keungan dan setiap transaksi yang dicatat harus disertai dengan bukti dan dokumen. 29 28 Syed Alwi Mohamed Sultan, Accounting For islamic Financial Product,Kuala Lumpur: CERT Publications,2008,h.2. 29 Ismail, Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam rupiah Jakarta: Pranada Media, 2010 h.20.