1. Editing
Editing adalah tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam
pengisiannya. Tahap ini diperlukan untuk proses berikutnya. 2.
Koding Koding adalah tahap mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut
jenis pertanyaan untuk kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel kode.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah tahap mengelompokan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara
mengelompokan jawaban-jawaban responden yang serupa. Kegiatan ini dilaksanakan sampai dengan terwujud tabel-tabel yang selanjutnya
digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh.
J. Teknik Penentuan Skor
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono 2012:93, skala Likert dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, daan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut Purwanto dan Sulistyastuti 2011:63, skala yang dikembangkan
oleh Rensis Likert ini biasanya memiliki 5 atau 7 kategori peringkat dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Data yang dihasilkan dari instrument penelitian
berskala Likert merupakan data ordinal.
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, maka dituangkan kedalam pertanyaan-pertanyaan masing-masing pertanyaan diberikan alternatif
bobot skor jawaban. Teknik ini berdasarkan pada data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner serta dokumentasi yang diinterpretasikan dan kemudian
ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Penyekoran menggunakan penilaian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Penentuan Skor No Pernyataan dengan memilih jawaban Skor
1 Sangat Baik
5 2
Baik 4
3 Cukup Baik
3 4
Tidak Baik 2
5 Sangat Tidak Baik
1 Penilaian untuk jawaban A,B,C,D,E digunakan untuk mengetahui skor jawaban
sebagai berikut: 1.
Untuk jawaban A Sangat Baik diberi skor 5 2.
Untuk jawaban B Baik diberi skor 4 3.
Untuk jawaban C Cukup Baik diberi skor 3 4.
Untuk jawaban D Tidak Baik diberi skor 2 5.
Untuk jawaban E Sangat Tidak Baik diberi skor 1
K. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Bungin 2005:97, validitas adalah akurasi alat ukur yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali. Validitas menunjukan sejauh mana alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan
pengukuran yang dikehendaki dengan tepat, karena suatu alat ukur yang valid, mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, sebuah alat ukur yang kurang valid
berarti memiliki teingkat validitas rendah. Menurut Sugiyono 2012:125-129, dalam penggunaannya, jenis validitas
dikelompokan menjadi, validitas konstruksi, validitas isi, validitas eksternal. Validitas konstruk pada hakekatnya adalah merupakan kerangka dari suatu
konsep yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi suatu kegiatan sehingga dapat diketahui tingkatan kinerja suatu kegiatan.
Berdasarkan hal tersebut pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian validitas konstruk. Untuk mengukur tingkat validitas,
peneliti menggunakan rumus korelasi product moment Pearson sebagai berikut:
r =
� ∑ − ∑ . ∑ [�. ∑
2
− ∑
2
. [�. ∑
2
– ∑
2
]