d. Importance-performance analysis, artinya dalam teknik ini
responden dimintai untuk me-ranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan pentingnya elemen.
3. Ghost shopping, artinya metode ini dilaksanakan dengan cara
memperkerjakan beberapa orang ghost sopper untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan
dan pesaing. Kemudian ghost sopper menyampaikan temuan-temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing
berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.
4. Lost customer analysis, artinya instansi menghubungi masyarakat yang
telah melakukan pelayanan yang diharapakan diperoleh informasi atas kepuasan masyarakat terhadap pelayanan.
D. Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik terhadap Tingkat Kepuasan
Pelanggan
Tony Wijaya 2011:4 berpendapat bahwa: “kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualitas yang baik.
Oleh karena itu perusahaan jasa harus berfokus pada kepuasan konsumen. Untuk dapat mengetahui pelayanan yang diinginkan, dibutuhkan, dan
diharapkan oleh konsumen maka dilakukan penelitian konsumen. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai apa yang diberikan
perusahaan kepada konsumen dengan apa yang sebenarnya diinginkan dan
dibutuhkan konsumen”. Sinambela 2011:6 berpendapat bahwa:
“secara teoritis tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima
yang tercermin dari: Transparansi; Akuntabilitas; Kondisional; Partisipatif; Kesamaan hak; Keseimbangan hak dan kewajiban. Jika dihubungkan dengan
admnistrasi publik, pelayanan adalah kualitas pelayanan birokrat terhadap
masyarakat”. Merujuk pendapat Lupiyoadi 2001:158, terdapat lima faktor utama yang harus
diperhatikan dalam menentukan tingkat kepuasan pelangganmasyarakat, yaitu: “Kualitas Produk; Kualitas pelayanan; Emosional; Harga; Biaya. Dari faktor-
faktor di atas, kualitas pelayanan merupakan salah satu yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelangganmasyarakat. Apabila layanan yang diberikan
sesuai dengan pelayanan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut
akan dipersepsikan baik atau positif. Jika layanan yang dirasakan melebihi pelayanan yang diharapakan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas
ideal. Demikian juga sebaliknya, apabila layanan yang dirasakan lebih jelek dibandingkan dengan pelayanan yang diharapakan maka kualitas pelayanan
dipersepsikan negatif atau buruk
”.
E. Kerangka Pikir
Kepuasan pelanggan menurut Kotler yang dikutip Tjiptono 1996:146, adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
dirasakan dengan harapannya. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi harapan pelanggan maka akan terjadi ketidakpuasan demikian juga
sebaliknya.
Menurut Lupiyoadi 2001:158, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan dalam menentukan tingkat kepuasan pelangganmasyarakat, yaitu
1Kualitas produk, 2Kualitas pelayanan 3Emosional 4Harga 5Biaya. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan
pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapakan. Salah
satu faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan pelanggan atau masyarakat yaitu kualitas pelayanan.
Berdasarakan pendapat Lupiyoadi diatas, maka dalam penelitian ini menjadikan kualitas pelayanan sebagai variabel bebas x dan kepuasan masyarakat sebagai
variabel terikat y. Kualitas pelayanan x mempengaruhi kepuasan masyarakat y, dimana variabel x yang terdiri dari lima indikator yaitu Tangibles Bukti
Langsung, Reability Kehandalan, Responsiveness Ketanggapan, Assurance
Jaminan, Emphaty Empati, dan variabel y dengan empat indikator yaitu Availability of Service Keberadaan Pelayanan, Responsiveness of Service
Ketanggapan Pelayanan, Timeliness of Service Jangka Waktu Pelayanan, Profesionalism of Service Profesionalisme Pelayanan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema kerangka pikir sebagai berikut:
Bagan 1. Kerangka Pikir
F. Hipotesis
Menurut Sugiyono 2012:64, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Diakatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan ada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Variabel X
Kualitas Pelayanan 1.
Tangibles Bukti Langsung
2. Reability
Kehandalan 3.
Responsiveness Ketanggapan
4. Assurance
Jaminan 5.
Emphaty Empati
Variabel Y
Tingkat Kepuasan Masyarakat 1.
Availability of Service Keberadaan Pelayanan
2. Responsiveness of Service
Ketanggapan Pelayanan 3.
Timeliness of Service Jangka Waktu
Pelayanan 4.
Professionalism of Service Profesionalisme
Pelayanan