ini ketentuan bahwa asuransi ini hanya berlaku sampai jumlahnilai kepentingan yang sesungguhnyanilai riil.
Jadi undang-undang dengan tegas menentukan, bahwa harga hanya diakui sesuai dengan nilai riil atau nilai sesungguhnya yaitu sebagai konsekuensi
dari asas indemnitas. c.
Asuransi di bawah harga Jumlah yang diasuransikan lebih rendah dari nilai yang dapat
diasuransikan.Asuransi yang demikian adalah sah. Hanya saja tertanggung dianggap sebagai penanggungnya sendiri untuk kekurangannya.
d. Asuransi ganda
Asuransi semacam ini mungkin terjadi, apabila kepentingan yang sama untuk waktu yang sama diasuransikan lebih dari satu kali terhadap bahaya
yang sama, pada umumnya dilakukan pada penanggung-penanggung yang berlainan.
Undang-udnang mengatur, dengan ancaman batal atas asuransi yang kedua, apabila satu kepentingan telah diasuransikan untuk nilai penuh pada saat
ditutup asuransi yang kedua.
62
C. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Asuransi Kecelakaan
Di dalam suatu perjanjian selalu ada dua macam subyek hukum yaitu di satu pihak seorang atau suatu badan hukum mendapat beban kewajiban untuk
melakukan sesuatu dan di lain pihak ada seorang atau badan hukum yang
62
Ibid , hal 108-122.
mendapat hak atas pelaksanaan kewajiban itu. Oleh karena itu di dalam setiap perjanjian selalu ada pihak berkewajiban dan pihak berhak.
63
Akan tetapi berbeda halnya dalam perjanjian asuransi yang merupakan timbal balik wederkering ovreenkomst, dimana satu pihak tidak selalu menjadi
pihak yang berhak, melainkan dari sudut lain mempunyai beban kewajiban juga terhadap pihak lain, yang dengan demikian tidak selalu menjadi pihak berwajib
melainkan menjadi pihak yang berhak pula terhadap kewajiban dari pihak pertama yang harus dilaksanakan yang disebut sebagai penanggung dan tertanggung di
dalam perjanjian asuransi.
64
1. Pihak Penanggung
Hak dan Kewajiban Subyek hukum dalam asuransi adalah sebagi berikut :
Penanggung adalah pihak terhadap siapa saja diperalihkan risiko yang seharusnya dipikul sendiri oleh tertanggung karena menderita kerugian sebagai
akibat dari suatu peristiwa yang tidak tertentu. Risiko ini hanya diperalihkan kepadanya berdasarkan adanya premi yang juga dinikmatinya, jadi pihak
penanggung mengikatkan dirinya untuk menanggung risio apabila ia menikmati suatu premi. Penanggung harus berbentuk badan hukum berupa PT,
perseroan, maupun koperasi. Hak dan kewajiban penanggung antara lain : a.
Hak Penanggung 1
Menurut pembayaran premi kepada tertanggung sesuai dengan perjanjian,
63
Djoko Prakoso, Op.Cit., Hal 102.
64
Ibid , Hla 102-103.
2 Meminta keterangan yang benar dan lengkap kepada tertanggung yang
berkaitan dengan objek yang diasuransikan kepadanya, 3
Memiliki premi dan bahkan menuntutnya dalam hal peristiwa yang diperjanjikan terjadi tetapi disebabkan oleh kesalahan tertanggung
sendiri Pasal 276 KUHDagang, 4
Memiliki premi yang sudah diterima dalam asuransi batal atau gugur yang disebabkan oleh perbuatan curang dari tertanggung Pasal 282
KUHDagang, 5
Melakukan asuransi kembali reinsurance, hervezekering kepada penanggung yang lain, dengan maksud untuk membagi resiko yang
dihadapinya Pasal 271 KUHDagang. b.
Kewajiban Penanggung 1
Memberitahukan ganti kerugian atau memberikan sejumlah uang kepada tertanggung apabila peristiwa yang diperjanjikan terjadi, kecuali
jika terdapat hal yang dapat menjadi alasan untuk membebaskan dari kewajiban tersebut,
2 Menandatangani dan menyerahkan polis kepada tertanggung Pasal
259, 260 KUHDagang, 3
Mengembalikan premi kepada tertanggung jika asuransi batal atau gugur, dengan syarat tertanggung belum menanggung resiko sebagian
atau seluruhnya premi restorno, pasal 281 KUHDagang.
65
2. Pihak Tertanggung
65
M. Suparman Sastrwidjaya, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga, Bandung; Alumni, 2000, Hal 22.
Pihak Tertanggung adalah orang-orang yang berkepentingan dalam mengadakan perjanjian asuransi sebagai pihak yang berkewajiban untuk
membayar premi kepada penanggung, sekaligus atau berangsur-angsur. Dengan tujuan akan mendapat penggantian suatu kerugian yang mungkin akan
ia derita sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu terjadi. Tertanggung dapat berstatus sebagai perseorangan, persekutuan atau badan
hukum dan harus pihak yang berkepentingan atas obyek yang diasuransikan. Hak dan kewajiban tertanggung antara lain :
a. Hak Tertanggung
1 Menuntut agar polis ditandatangani oleh penanggung Pasal 259
KUHDagang, 2
Menuntut agar polis segera diserahkan oleh penanggung Pasal 260 KUHDagang,
3 Meminta ganti kerugian kepada penanggung karena pihak yang disebut
terakhir lalai menandatangani dan menyerahkan polis sehingga menimbulkan kerugian kepada tertanggung Pasal 261 KUHDagang,
4 Melalui pengadilan, tertanggung dapat membebaskan penanggung dari
segala kewajibannya pada waktu yang akan datang, untuk selanjutnya tertanggung dapat mengasuransikan kepentingannya kepada
penanggung yang lain untuk waktu dan bahaya yang sama dengan asuransi yang sama Pasal 272 KUHDagang,
5 Mengadakan solvebiliteit verzekering, karena tertanggung ragu-ragu
akan kemampuan penanggungnya Pasal 280KUHDagang, dalam hal
ini harus tegas bahwa tertanggung hanya akan mendapat ganti kerugian dari salah satu penanggung saja,
6 Menuntut pengembalian premi baik seluruhnya maupun sebagian,
apabila perjanjian asuransi batal atau gugur. Hak tertanggung mengenai hal ini dilakukan apabila tertanggung beritikad baik, sedangkan
penanggung bersangkutan belum menanggung resiko premi restorno, Pasal 281 KUHDagang,
7 Menuntut ganti kerugian kepada penanggung apabila peristiwa yang
diperjanjikan dalam polis terjadi.
66
b. Kewajiban Tertanggung
Kewajiban terpenting dari terjamin ialah membayar uang premi, di samping kewajiban lainnya seperti :
1 Memberitahukan kepada asurador hal-hal yang perlu mengenai barang-
barang yang dijamin Pasal 251, 283 dan 654 W.v.K, 2
Berdaya upaya untuk menghindarkan timbulnya kerugian atau memperkecil kemungkinan timbulnya kerugian Pasal 283 dan 655
W.v.K, 3
Kewajiban-kewajiban khusus yang mungkin disebutkan dalam polis, misalnya untuk memberitahukan kepada asurador, bahwa resiko dari
asurador diperberat oleh karena suatu sebab tertentu.
67
Disamping penanggung dan tertanggung terdapat pihak ketiga yang menggantikan pihak tertanggung apabila meninggal dunia. pihak ketiga ini
66
Ibid , Hal 21-22
67
Wirjono Prodjodikoro, Op.Cit., Hal 87.
bertindak sebagai ahli waris yang mendapat hak dari meninggalnya pihak tertanggung.
D. Prosedur Pembelian Asuransi Kecelakaan