BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarka uraian sebelumnya maka pada bab ini penulis mengambil beberapa kesimpulan :
1. Praktik praktik pemberian asuransi kecelakaan terhadap tertanggung sebagai
pelaku kecelakaan yang dilakukan oleh P.T Prudential Life Assurance ditentukan oleh kesepakatan yang dibuat oleh tertanggung. Dengan membeli
asuransi jiwa sebagai asuransi dasar dari perusahaan maka pihak tertanggung mendapat asuransi tambahan tergantung dari yang diinginkan oleh tertanggung
tersebut. Asuransi dasar merupakan jenis pertanggungan yang merupakan pertanggungan dasar polis sedangkan asuransi tambahan merupakan jenis
pertanggungan yang ditambahkan kepada asuransi dasar untuk meningkatkan perlindungan danatau manfaat asuransi.
Jadi dalam asuransi kecelakaan yang diselenggarakan oleh P.T. Prudential Life Assurance perjanjian asuransi dilaksanakan sesuai dengan azas konsensualisme
Sesuai dengan pasal 1320 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa perjanjian terbentuk ketika para pihak telah mencapai kata sepakat
mengenai segala hal dari perjanjian tersebut. 2.
Hak tertanggung sebagai pelaku kecelakaan dalam praktik asuransi adalah untuk mendapat perlindungan terhadap risiko. Dalam perjanjian asuransi,
tertanggung mendapatkan haknya sesuai apa yang telah diperjanjikan dan telah
disepakati dengan perusahaan asuransi, untuk selanjutnya termuat dalam polis asuransi.
Hak tertanggung sebagai pelaku kecelakaan adalah dapat mengajukan klaim terhadap peristiwa yang dialaminya. Namun klaim tidak dapat diberikan jika
pelaku kecelakaan terbukti melakukan suatu perbuatan atau pelanggaran yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut. Sehingga hak yang seharusnya
didapat oleh tertanggung tidak dapat diberikan. 3.
Upaya yang dapat dilakukan jika perusahaan asuransi melakukan wanprestasi yakni mengklaim dengan jalur litigasi dan jalur non litigasi. Apabila
penyelesaian sengketa tersebut diselesaikan melalui jalur pengadilan, maka disebut dengan jalur litigasi. Sedangkan jalur non litigasi merupakan
penyelesaian sengketa di luar pengadilan seperti mediasi, negosiasi, konsiliasi, dan arbitrase.
Hal ini dilakukan apabila tertanggung merasa bahwa dengan tidak dibayarkannya klaim maka perusahaan asuransi telah melakukan wanprstasi.
Karena sebagaiman kita ketahui perusahaan asuransi wajib membayar klaim asuransi apabila terjadi suatu peristiwa yang merugikan tertanggung sesuai
dengan yang tertera dalam polis.
B. Saran