Uji Autokorelasi Uji Multikoliniearitas

52

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan: 1. Jika 0 DW DL, maka terjadi autokorelasi positif. 2. Jika DL DW DU, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi. 3. Jika DU DW 4 – DU, maka tidak terjadi autokorelasi. 4. Jika 4 – DU DW 4 – DL, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi. 5. Jika DW 4 DL, maka terjadi autokorelasi negatif. Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .373 a .139 .077 10.11560 1.985 a. Predictors: Constant, EVA, DER, EPS, ROA, EG, CR b. Dependent Variable: PER Sumber : Output SPSS, data diolah penulis 2012 Tabel 4.3 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.985. Nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5 jumlah sampel 90 N= 90, jumlah variabel bebas 6 k= 6, maka akan didapatkan nilai DL= 1.5181 dan nilai DU= 1.8014. Dapat dilihat bahwa nilai D-W 1.985. Maka 1.8014 1.985 4 – 1.8014 yang berarti termasuk pada kriteria ketiga, Universitas Sumatera Utara 53 sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi bebas dari masaalah autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen dalam model regresi yang mengakibatkan adanya hubungan yang sangat kuat antar variabel independen tersebut. Ada tidaknya gejala multikoliniearitas dilihat dengan menganalisa koefisien Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Gangguan multikolinearitas tidak terjadi jika VIF dibawah 10 dan Tolerance diatas 0.1. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 19.463 2.487 7.826 .000 DER -.435 .721 -.071 -.604 .548 .753 1.328 EG -1.066 .447 -.266 -2.385 .019 .834 1.200 ROA 6.789 11.823 .061 .574 .567 .906 1.103 EPS -.001 .005 -.033 -.310 .758 .906 1.103 CR -1.307 .503 -.295 -2.599 .011 .805 1.243 EVA -1.268E-13 .000 -.028 -.265 .792 .936 1.068 a. Dependent Variable: PER Sumber : Output SPSS, data diolah penulis 2012 Universitas Sumatera Utara 54 Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan seluruh nilai Tolerance 0.1 dan seluruh nilai VIF 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data variabel tidak terkena atau tidak terjadi multikolinearitas.

4. Uji Heteroskedastisitas