Saham Biasa Common Stock Analisis dan Penilaian Saham

10 persentase atas jumlah tertentu. Apabila pada tahun tertentu dividen yang dibayarkan tidak mencukupi atau tidak dibayar sama sekali maka diperhitungkan pada tahun berikutnya. Non Cummulative Preferred Stock, dimana saham ini mendapat prioritas dalam pembagian dividen sampai pada suatu persentase atau jumlah tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif, seperti saham preferen.

d. Saham Biasa Common Stock

Saham biasa merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis saham yang paling populer di pasar modal dan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di likuidasi. 2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. 3. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS. 4. Hak tanggung jawab yang terbatas. 5. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat.

1.3 Analisis dan Penilaian Saham

Menurut Jogiyanto 2003:89 “terdapat dua macam analisis saham yang banyak digunakan oleh para analis untuk menentukan nilai sebenarnya dari suatu Universitas Sumatera Utara 11 saham yakni analisis sekuritas fundamental fundamental security analysis dan analisis teknis technical analysis”. Analisis fundamental menggunakan data fundamental yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan dan lain-lain. Sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar dari saham misalnya harga dan volume transaksi perusahaan untuk menentukan nilai dari saham. Analisis fundamental banyak digunakan oleh akademisi sedangkan analisis teknis banyak digunakan oleh para praktisi. Investor bisa melakukan investasi pada berbagai jenis aset baik aset rill maupun aset finansial. Salah satu jenis aset finansial yang bisa dipilih investor adalah saham. Agar keputusannya tidak salah, maka investor perlu melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap saham-saham yang akan dipilihnya, untuk selanjutnya menentukan apakah saham tersebut memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan. Penilaian saham dikenal ada tiga jenis nilai yaitu nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham Tandelilin, 2001:183. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham emiten. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai interinsik atau dikenal dengan nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dalam Universitas Sumatera Utara 12 membeli dan menjual saham, investor akan membandingkan nilai intrinsik dengan nilai pasar saham bersangkutan. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis fundamental yakni pendekatan nilai sekarang present value approach dan pendekatan rasio harga terhadap earning price earning ratio PER.

a. Pendekatan Nilai Sekarang