Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

29 equity ROE. Variabel Dependen: Price earning ratio. negatif dan earning growth, return on equity mempengaruhi PER secara signifikan positif. Sedangkan secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap PER. 4. Meyrna 2010 Variabel Independen: Price book value, leverage, earning growth, return on equity, dividend payout ratio, dan size. Variabel Dependen: Price earning ratio. Secara parsial variabel PBV, leverage, ROE, dan size tidak berpengaruh signifikan terhadap PER, dan earning growth, dividend payout ratio berpengaruh secara signifikan terhadap PER.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

Setiap pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan sangat berkepentingan dengan kinerja perusahaan. Perusahaan yang dinilai memiliki kinerja yang baik akan menarik investor untuk berinvestasi saham. Pentingnya pengukuran kinerja perusahaan dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu teori keagenan agency theory dan teori pensignalan signalling theory. Pada teori keagenan dijelaskan bahwa pada sebuah perusahaan terdapat dua pihak yang saling berinteraksi. Pihak-pihak tersebut adalah pemilik perusahaan pemegang saham dan manajemen perusahaan. Teori signal membahas bagaimana seharusnya signal-signal keberhasilan atau kegagalan manajemen agen disampaikan kepada pemilik principal. Teori signal menjelaskan bahwa pemberian signal dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi informasi asimetris. Universitas Sumatera Utara 30 Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti membuat kerangka konseptual sebagai berikut: H7 H1 H2 H3 H4 H5 H6 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Menurut Sugiyono 2004:15 “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Erlina 2007:41 hipotesis adalah “hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris”. Variabel Independen: Leverage X1 Earning Growth X2 Return on Assets X3 Earning Per Share X4 Liquidity X5 Economic Value Added X6 Variabel Dependen: PER Y Universitas Sumatera Utara 31 1. Leverage terhadap PER Menurut warsono 2003:217 “dalam financial leverage, penggunaan sumber dana tetap memiliki beban tetap seperti hutang jangka panjang dan modal saham dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham”. Financial leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan potensial biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan pengaruh perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak EBIT terhadap laba perlembar saham. Semakin besar dana yang berasal dari luar yang disertai dengan beban keuangan tetap seperti obligasi, hipotek dan dividen saham preferen maka akan semakin besar pula beban keuangan yang akan digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan laba per lembar saham EPS. Dana keuangan tetap yang semakin besar dan EBIT perusahaan yang meningkat dapat memperkecil laba bersih perusahaan sehingga hal itu dapat mengurangi nilai perusahaan. Jika hal itu terjadi harga saham perusahaan akan menurun dan itu akan menurunkan PER. Berdasarkan penjelasan, maka hipotesis yang diajukan: H1 = Terdapat pengaruh leverage terhadap PER. 2. Earning Growth terhadap PER Pertumbuhan laba perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor. Pertumbuhan ini Universitas Sumatera Utara 32 diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan. Prospek perusahaan yang bertumbuh bagi investor merupakan suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan oleh perusahaan diharapkan akan memberikan return yang tinggi kepada investor. Namun perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan laba yang tinggi cenderung membutuhkan pendanaan yang cukup besar untuk mendanai investasi-investasi yang dilakukan perusahaan tersebut. Menurut hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Marthinova 2007, Estiana 2010 dan Meyrna 2010 menyatakan bahwa earning growth berpengaruh signifikan terhadap PER. Berdasarkan penjelasan dan hasil dari penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan: H2 = Terdapat pengaruh earning growth terhadap PER. 3. Return On Assets terhadap PER Dalam menentukan nilai suatu perusahaan para investor masih menggunakan indikator rasio keuangan untuk melihat tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor. Para investor menggunakan profitability ratio untuk dapat mengukur pengembalian yang ada. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang digunakan untuk beroperasi mampu memberikan laba kepada perusahaan. Sebaliknya apabila ROA yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang digunakan, perusahaan mengalami kerugian. Sehingga jika Universitas Sumatera Utara 33 suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi yang positif maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan modal sendiri. Hasil regresi secara parsial yang dilakukan oleh Nurul 2010 menyatakan bahwa variabel ROA berpengaruh signifikan terhadap PER. Ini menunjukkan semakin tinggi ROA maka semakin tinggi pula keputusan saham. Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan: H3 = Terdapat pengaruh return on assets terhadap PER. 4. Earning per Share terhadap PER Komponen penting yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per lembar saham atau EPS. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaaan. EPS akan sangat membantu investor karena informasi EPS bisa menggambarkan prospek earning suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Karena EPS menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan, maka semakin besar EPS akan menarik investor untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut. Berdasarkan penjelasan, maka hipotesis yang diajukan: H4 = Terdapat pengaruh earning per share terhadap PER. Universitas Sumatera Utara 34 5. Liquidity terhadap PER Rasio likuiditas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu membayar kewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran berupa aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar current ratio. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut. Berdasarkan penjelasan, maka hipotesis yang diajukan: H5 = Terdapat pengaruh liquidity terhadap PER. 6. Economic Value Added terhadap PER EVA sebagai salah satu metode pengukuran kinerja keuangan perusahaan membantu mendorong jenis perilaku yang benar dari para manajer bahwa pendapatan operasional jangka pendek tidaklah cukup, namun lebih kepada bagaimana menjaga kepentingan share –holders salah satunya melalui tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan. EVA sebagai metode pengukur kinerja perusahaan diakui dapat memberi nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Penilaian kinerja sebuah perusahaan tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan kata lain baik faktor internal maupun eksternal perusahaan akan menjadi indikator baik-buruknya kinerja suatu perusahaan. Adanya keyakinan bahwa pendekatan EVA ini sangat baik Universitas Sumatera Utara 35 untuk mengukur kinerja perusahaan menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi PER. Berdasarkan penjelasan, maka hipotesis yang diajukan: H6 = Terdapat pengaruh economic value added terhadap PER. 7. Leverage, Earning Growth, Return On Assets, Earning Per Share, Liquidity, dan Economic Value Added terhadap PER Berdasarkan penjelasan dan hasil dari penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan: H7 = Terdapat pengaruh leverage, earning growth, return on assets, earning per share, liquidity dan economic value added secara simultan terhadap PER. Universitas Sumatera Utara 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah desain kausal. Menurut Husein 2003:63 “desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”. Dalam penelitian kausal terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independen yakni variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen yakni variabel yang dipengaruhi.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan- perusahaan manufaktur yang telah go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih dengan kriteria pemilihan sampel sebagai berikut: 1. Sampel merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. 2. Tidak sedang dalam proses delisting. 3. Sampel telah menerbitkan laporan keuangan dalam rupiah yang periodenya berakhir pada 31 Desember serta telah diaudit. 4. Sampel menghasilkan earning laba dalam periode 2009-2011. Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 perusahaan dari 131 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Adapun perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian yaitu: Universitas Sumatera Utara