40
6. Liquidity Liquidity diukur dengan menggunakan current ratio
yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya Van Horne,
2005:205. 7. Economic Value Added EVA
Economic value added atau EVA merupakan suatu metode yang memperhatikan jumlah biaya jangka panjang pada suatu proyek
sehingga dapat mengidentifikasi proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi. Oleh sebab itu, total nilai atau kemakmuran
yang diberikan kepada investor pun dapat lebih dimaksimalkan.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan cara: 1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil
cetakan. Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa jurnal, buku, skripsi dan thesis.
2. Penelusuran dengan menggunakan komputer untuk data dalam format elektronik. Data yang disajikan dalam format elektronik ini antara lain
berupa laporan-laporan BEI, dan situs internet.
Universitas Sumatera Utara
41
G. Metode Analisis Data
Metode analisis statistik data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis statistik yang menggunakan regresi linier berganda dan
menggunakan alat bantu SPSS Statistical Product and Service Solutions versi 17. Tahapan yang dilakukan dalam analisis ini adalah statistik deskriptif dan uji
asumsi klasik. 1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel di dalam suatu penelitian. Analisis statistik deskriptif
akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel
penelitian. 2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji Asumsi
Klasik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Menurut Ghozali 2005:110, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis statistik
dengan uji Kolmogrov Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan
Universitas Sumatera Utara
42
rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogrov Smirnov dapat dilihat dari:
a. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0.05 maka distribusi data adalah tidak normal.
b. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0.05 maka distribusi data adalah normal Ghozali, 2005:115
2. Uji Autokorelasi Durbin Watson Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah model
regresi linier memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu antara suatu periode dengan periode sebelumnya. Autokorelasi terjadi akibat
observasi yang dilakukan berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain. Masalah autokorelasi ini umumnya terjadi pada data
time series. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan uji Durbin Watson. Uji Durbin Watson memiliki ketentuan sebagai
berikut: a. Jika 0 DW DL, maka terjadi autokorelasi positif.
b. Jika DL DW DU, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi. c. Jika DU DW 4 – DU, maka tidak terjadi autokorelasi.
d. Jika 4 – DU DW 4 – DL, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi. e. Jika DW 4 DL, maka terjadi autokorelasi negatif.
Dimana, DW adalah nilai DW hasil perhitungan, DU = batas atas, DL = batas bawah.
Universitas Sumatera Utara
43
3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah model
regresi memiliki korelasi antar variabel bebas variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar
variabel independennya. Menurut Ghozali 2005:91 salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji multikolinearitas adalah dengan
melihat nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan VIF 10.
4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
memiliki ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model
yang homokedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot dengan analisis: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
44
Y = ß + ß
1
X
1
+ ß
2
X
2
+ ß
3
X
3
+ ß
4
X
4
+ ß
5
X
5
+ ß
6
X
6
+ e b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:105.
Model yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda. Model regresi untuk
menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi price earning ratio.
Keterangan: Y
= PER ß
= Koefisien Regresi X
1
= Leverage X
2
= Earning Growth X
3
= Return on Assets X
4
= Earning Per Share X
5
= Liquidity X
6
= Economic Value Added e
= Random Error
1. Uji Signifikan Parsial Uji-t Secara parsial pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut
Ghozali 2005:84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa
Universitas Sumatera Utara
45
jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan signifikan t
hitung
dengan ketentuan: Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
1
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
1
diterima.
2. Uji Signifikan Simultan Uji-F Secara simultan pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test.
Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan F
hitung
dengan ketentuan: Jika F
hitung
F
Tabel
pada α 0.05, maka H
1
ditolak. Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
1
diterima.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN