PEMBAHASAN A. TINJAUAN UMUM TENTANG SITUS INTERNET

136 B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN Dari uraian tersebut diatas, dapatlah kiranya diidentifikasi tentang beberapa permasalahan yaitu : 1. Kriteria apa sajakah agar suatu barang dapat dijadikan agunan pinjaman kredit kepada Bank? 2. Apakah situs internet dapat dijadikan agunan pinjaman kredit kepada Bank? 3. Jenis pengikatan apa yang sesuai dan dapat dilakukan terhadap penjaminan situs internet? Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang : 1. Mengetahui dan memahami tentang kriteria apa saja agar suatu barang dapat dijadikan agunan pinjaman kredit kepada Bank 2. Menganalisa dan memahami tentang situs internet sebagai alternatif agunan pinjaman kredit kepada Bank. 3. Mengetahui dan memahami jenis pengikatan apa yang sesuai dan dapat dilakukan terhadap penjaminan situs internet. C. METODE PENELITIAN Makalah ini disajikan dengan menggunakan metode penelitian dalam ilmu hukum. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif analitis, sedangkan metode pendekatan dilakukan secara yuridis normatif serta tahap penelitian berupa library research.

2. PEMBAHASAN A. TINJAUAN UMUM TENTANG SITUS INTERNET

Situs atau Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web WWW di Internet. 2 2 Apa yang dimaksud dengan web,id.answers .yahoo.com, diunduh terakhir pada tanggal 29 Juni 2014. 137 Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikenal istilah situs yang artinya adalah tempat yang tersedia untuk suatu inkripsi. Agaknya istilah ini masih mengadopsi istilah asing. Saat kita akan membuat suatu situs, maka kita harus melakukan dua tahap awal yaitu pemilihan namadomain dan pemilihanwebhosting. Nama domain sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 3 Pasal 1 angka 20 bahwa Nama Domain adalah alamat internet penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, danatau masyarakat, yangdapat digunakan dalam berkomunikasi melalui internet,yang berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unikuntuk menunjukkan lokasi tertentu dalam internet. Pemilihan nama domain selayaknya seperti pemilihan alamat dari tempat usaha yang akan kita jalankan. Untuk dapat memiliki nama domain, pelaku bisnis harus menyewa sebuah nama dengan susunan karakter unik yang membuat orang ingin mengunjungi suatu situs. Selanjutnya adalah pemilihan nama webhosting. Web Hosting adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi menampilkan layanan jasa atau produknya di web situs Internet 4 . Web Hosting ini lebih mirip pemilik gedung yang menyewakan tempat usaha kepada para pelaku bisnis. 3 Selanjutnya disebut UUITE 4 Web Hosting, kompas.com, diunduh terakhir pada tanggal 29 Agustus 2014 138 B. HUKUM JAMINAN Dalam pemberian kredit oleh Bank, ada beberapa pihak yang terkait, yaitu Kreditor 5 , Debitur 6 dan Penjamin 7 jika ada. Berdasarkan pada Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata 8 , bahwa jaminan tersebut dibagi kedalam 2 kategori, yaitu: 9 1. Jaminan Perseorangan Persoonlijke zakerheid, Jaminan ini menimbulkan hak-hak perseorangan, sehingga terdapat hubungan hukum secara khusus antara Kreditor Bank dengan orang yang menjamin pelunasan Debitur Penjamin. Jenis-jenis jaminan perseorangan meliputi : a. Jaminan Perseorangan borgtochtpersonal guarantee jika penjaminnya adalah perseorangan; b. Jaminan perusahaancompany guarantee jika penjaminnya adalah perusahaan; c. Bank Garansi dalam hal penjaminnya adalah bank 2. Jaminan kebendaaan zakelijke zekerheid Jaminan ini merupakan hak mutlak atas suatu benda tertentu, berupa harta kekayaan Debitur atau Penjamin. Pemberian jaminan kebendaan ini memberikan kedudukan preference yang diutamakan kepada Kreditor dalam hal Debitur wanprestasi tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk membayar utang kepada Kreditor. Untuk dapat menentukan bentuk pengikatan terhadap jaminan, dapat dibedakan berdasarkan jenis benda yang dijaminkan : a. Benda tetap tidak bergerak adalah merupakan benda yang menurut sifat, tujuan ataupun penetapan undang- 5 Pengertian Kreditor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang berpiutang atau yang memberikan kredit, penagih. 6 Pengertian Debitur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Orang atau lembaga yang berutang kepada orang atau lembaga lain. 7 Penjamin adalah orang atau lembaga selain Kreditor dan Debitur yang menjamin atas pelunasan utang dari Debitur kepada Kreditor. Keberadaan Penjamin ini tidak selalu ada dalam suatu pemberian kredit. Biasanya Penjamin ada jika agunan bukan milik Debitor atau diperlukan adanya tambahan jaminan berupa janji dari Penjamin untuk melunasi utang Debitur. 8 Selanjutnya disebut KUHPer 9 Irma Devita, Hukum Jaminan Perbankan, Kaifa, Bandung, 2011, Hal. 4 139 undang dinyatakan sebagai benda tidak bergerak, yang diatur dalam Pasal 504 KUHPer. Untuk jenis benda tetap yang dijadikan agunan, diikat dengan Hak Tanggungan, hal ini diatur dalam Undang-undang nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan. b. Benda bergerak, adalah merupakan benda yang menurut sifat, tujuan maupun penetapan undang-undang dinyatakan sebagai benda bergerak. Untuk jenis agunan benda bergerak ini dapat diikat dengan Fidusia yang diatur dalam Undang-undang nomor 42 tahun 1999, Gadai misalnya Gadai atas saham dan Cessie misalnya atas tagihan. c. Benda bergerak dengan ukuran bersih melebihi 20 m3, akan diikat dengan hipotek, sesuai dengan KUHPer. d. Benda yang didirikan datas alas hak milik pihak lain, maka diikat dengan fidusia atas bangunan. C. KRITERIA JAMINAN Agunan merupakan jaminan tambahan yang diperlukan dalam hal fasilitas kredit. Hal ini sesuai dengan pengertian agunan yang dijelaskan dalam Undang-undang nomor 7 tahun 1992 yang dirubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan 10 dalam Pasal 1 angka 23 bahwa agunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberianfasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah. Istilah jaminan merupakan terjemahan dari bahasa Belanda yaitu zekerheid atau cautie mencakup secara umum cara- cara Kreditor dipenuhi tagihannya, disamping pertanggungan jawab Debitur terhadap barang-barangnya. 11 Tidak semua jaminan dapat dijaminkan kepada lembaga perbankan, setidaknya harus memenuhi beberapa syarat-syarat sebagai berikut, yaitu : 12 a. Syarat - syarat hukum yuridis agunan : 10 Selanjutnya disebut UUP 11 Salim H.S., Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, RajaGrafindo, Jakarta, 2005, Hal. 5-6 12 Melayu S.P. Hasibuan., Dasar-dasar Hukum Perbankan, 140 1. Agunan harus mempunyai wujud nyata 2. Agunan harus merupakan milik debitor dengan bukti surat- surat autentiknya. 3. Jika agunan berupa barang yang dikuasakan, pemiliknya harus ikut menandatangani akad kreditnya 4. Agunan sedang tidak dalam proses pengadilan. 5. Agunan sedang tidak dalam keadaan sengketa 6. Agunan bukan yang terkena proyek pemerintah b. Syarat-Syarat Ekonomis Agunan : 1. Agunan harus mempunyai nilai ekonomis pasar. 2. Nilai agunan kredit harus lebih besar daripada platfond kreditnya 3. Marketability yaitu agunan harus mempunyai pansaran yang cukup luas dan mudah dijual. 4. Ascertainability of value yaitu agunan kredit yang diajukan oleh debitor harus mempunyai standar harga tertentu harga pasar. 5. Transferable yaitu agunan kredit yang diajukan debitor harus mudah dipindah-pindahkan baik secara fisik maupun secara hukum D. SITUS INTERNET SEBAGAI ALTERNATIF AGUNAN KREDIT PADA BANK. Bila kita analisis bahwa situs internet jelas mempunyai nilai ekonomis untuk dapat dijadikan agunan pada kredit Bank, apalagi untuk situs yang sudah terkenal, misalnya saja seperti lazada.com atau elevenia.com. Disaat terjadi kemacetan dalam hal pembayaran Debitur, pihak ketiga sudah banyak yang ingin mengambil alih hak atas situs ini, karena merupakan situs yang sangat ramai dan banyak dikunjungi orang dengan transaksi elektronik yang sangat banyak per harinya. Hak yang dimiliki oleh pelaku bisnis terhadap situs miliknya bisa kita lihat dalam 2 sudut pandang : 141 1. Hak Sewa atas nama domain dan hak sewa atas webhosting yang dimiliki untuk jangka waktu tertentu; 2. Hak atas kekayaan intelektual, yaitu atas nama domain, yang tidak mungkin sama dengan yang lain, karena prinsip first come first serve, yang dianut oleh UUITE, hal ini diuraikan dalam Penjelasan Pasal 23 angka 1 yaitu bahwa nama domain berupa alamat atau jati diri penyelenggara negara, orang, badan usaha, danatau masyarakat, yang perolehannya didasarkan pada prinsip pendaftar pertama first come first serve. Prinsip ini memberikan hak istimewa bagi pendaftar pertama, jika ada pihak lain yang mempunyai kesamaan dalam hal nama domain. Hak Kekayaan Intelektual HKI adalah hak kebendaan yang mempunyai nilai ekonomis. HKI dapat dialihkan, diperjualbelikan, disewakan, dan perjanjian lainnya. Oleh karena mempunyai nilai ekonomis, maka HKI merupakan harta kekayaan. Dengan demikian Bank dapat mengikat hak sewa yang dimiliki danatau hak atas kekayaan intelektual yang keduanya melekat pada suatu situs internet. Bentuk pengikatan atas jaminannya pun bisa dibuat dalam dua jenis, yaitu : 1. Pengikatan cessie atas hak sewa, dalam hal terjadi kemacetan dalam hal pembayaran, pihak bank mempunyai hak untuk mengalihkan hak sewa yang dimiliki oleh pemilik situs. 2. Pengikatan fidusia atas hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki oleh situs tersebut. Karena situs internet ini merupakan sesuatu yang baru yang lahir karena perkembangan dalam teknologi informasi yang benar- benar tidak diduga, karena perkembangannya yang sangat cepat, tampaknya syarat mengenai kriteria barang jaminan atau agunan pada pemberian kredit Bank harus juga ada perubahan. Agak sulit untuk memasukkan seluruh kriteria yang diuraikan dalam pembahasan diatas untuk dapat diterapkan pada situs internet, ada beberapa hal yang masih harus disesuaikan dan diperbaharui 142 agar mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat ini. Disamping itu dengan mendasarkan pada UUITE Pasal 10 bahwa 1 Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan. 2 Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diaturdengan Peraturan Pemerintah. Hal ini memberikan suatu pengakuan tentang keberadaan suatu situs internet. Karena dengan adanya lembaga sertifikasi, maka pihak pemberi kredit Kreditor mempunyai acuan terhadap kemampuan serta nilai ekonomis dari suatu situs internet yang akan dijadikan agunan kredit. Untuk itu Lembaga sertifikasi ini seharusnya mempunyai standar penilaian yang baik dan berkualitas internasional sehingga situs internet di Indonesia dapat menjadi agunan pula bagi Kreditor-kreditor luar negeri dimasa yang akan datang. 143

3. KESIMPULAN

Dokumen yang terkait

M01459

0 3 213