Pendahuluan Latar Belakang Pengujian sistem

174 Pola Pergerakan Aktivitas Komunitas Online Perempuan dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya Yudi Basuki, Roos Akbar, Pradono, Miming Miharja Program Perencanaan Wilayah Kota SAPPK ITB; Alamat korespondensi : yudibasukiyahoo.com Abstrak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK telah terjadi sangat pesat dalam dua dekade ini tidak hanya di negara maju namun juga di negara berkembang. Kemudahan aplikasi internet telah memunculkan suatu terminologi komunitas baru yaitu komunitas online yang meretas batas-batas geografi. Hal ini juga memungkinkan kaum wanita untuk lebih mengaktualisasikan diri dengan membentuk komunitas online perempuan. Pada awalnya TIK diyakini dapat mengurangi pergerakan manusia karena kebutuhan manusia sudah dapat dipenuhi melalui jaringan internet namun ternyata masih terdapat kebutuhan untuk melakukan pertemuan fisik. Keputusan untuk melakukan pertemuan fisik dipengaruhi oleh faktor-faktor jarak, biaya, waktu, moda dan manfaat. Pertemuan fisik tersebut juga menimbulkan pola pergerakan baik dari jenis, frekwensi dan moda yang digunakan. Artikel ini bertujuan untuk menemukenali aktivitas komunitas online perempuan dalam memenuhi kebutuhan anggotanya. Artikel ini juga akan memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk melakukan pergerakan dalam upaya menghadiri pertemuan fisik dengan metode regresi linier. Selanjutnya artikel ini akan mendeskripsikan pola pergerakan yang terjadi. Kata kunci : Internet, komunitas online perempuan, pola pergerakan. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Teori transportasi telah mengalami perkembangan yang pesat mulai dari yang sederhana seperti pergerakan berdasar rasionalitas Morlok, 1997; Manheim, 1979 menjadi berdasar aktivitas Bowman, 2000; Akiva, 1997. Akses kaum wanita pada transportasi yang dahulunya terbatas saat inipun semakin terbuka. Sementara itu perkembangan perkotaan yang dipicu oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi TIK telah memunculkan gaya hidup dan budaya baru dalam masyarakat yang dikenal dengan masyarakat jejaring network society Castell, 2010; 1989 yang telah menggeser bentuk hubungan sosial dari hubungan fisik reality menjadi hubungan melalui jejaring internet cyberspace dan meretas batas geografis.Gamal, 2010; Francois, 2009; Hampton, 2007 Keterhubungan pada jejaring internet ini juga diyakini akan menyebabkan matinya konsep jarak death of distance Cairncross, 1997. Perkembangan TIK juga dinikmati oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia internet mulai meningkat pesat penggunaannya di tahun 1998 Lim, 2005; Social Media World Forum Asia, 2010. Kemudahan aplikasi di internet memudahkan orang untuk membentuk komunitas online berdasarkan kesamaan kepentingan dan ketertarikan. Hummel Leichner, 2002. Kemudahan aplikasi di internet ini juga memungkinan kaum wanita untuk lebih mengekspresikan dirinya melalui komunitas online perempuan. Pada dasarnya keputusan manusia untuk melakukan pergerakan disebabkan aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya Morlok, 1997. Kebutuhan manusia dapat dipenuhi oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain atau kumpulan orang komunitas di lingkungannya. Komunitas online perempuan merupakan perwujudan kebutuhan manusia dalam aktualisasi diri Maslow dalam Williams, 1995. Meskipun dapat meretas batas-batas geografis dan jarak, mamun tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dalam komunitas online perempuan. Kebutuhan yang tidak terpenuhi inilah yang menjadi kebutuhan untuk melakukan pergerakan fisik. Kebutuhan seseorang akan menjadi kebutuhan untuk bergerak manakala telah terakumulasinya informasi dan pengetahuan 175 serta keinginan dari dalam individunya. Akumulasi ini adalah hasil pemrosesan informasi dalam kognitif seseorang Williams, 1995. Secara garis besar keputusan ini didasari pertimbangan faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong adalah sesuatu yang menimbulkan pertimbangan seseorang untuk melakukan pergerakan sedangkan faktor penghambat adalah sesuatu yang menimbulkan pertimbangan seseorang untuk tidak melakukan pergerakan. Dalam transportasi faktor pendorong dan penghambat sering dipengaruhi oleh jarak, biaya, waktu dan moda Bowman, 2000; Akiva, 1997. Namun dalam pengambilan keputusan individu yang menjadi anggota komunitas online perempuan diduga tidak hanya keempat faktor tersebut. Masih ada satu faktor lain yaitu manfaat atau tingkat kepentingan melakukan pergerakan. Dengan latar belakang di atas maka menjadi penting untuk mengkaji pola pergerakan yang diakibatkan oleh aktivitas komunitas online perempuan perempuan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1.2. Tujuan Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan melakukan pertemuan fisik anggota komunitas online perempuan dan pola pergerakan yang terjadi akibat pertemuan fisik pada komunitas online perempuan berdasar jenis, frekwensi dan moda yang digunakan

1.3. Metode

Dokumen yang terkait

M01459

0 3 213